Top 3 Dunia: WNI Pamer Alat Kelamin hingga Hamas Diprotes Warga Gaza

5 days ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diawali dari cerita WNI yang memamerkan alat kelamin ke pramugari dalam penerbangan di Singapura. Hakim memvonis WNI tersebut dengan hukuman 3 minggu penjara.

Berita lainnya top 3 dunia adalah tentang kebakaran hutan di Korea Selatan hingga protes warga Gaza ke Hamas. Berikut berita selengkapnya: 

1. WNI yang Pamer Alat Kelamin Divonis 3 Minggu Penjara di Singapura

Pengadilan Singapura menghukum seorang pria berusia 23 tahun yang memperlihatkan alat kelaminnya kepada seorang awak kabin selama penerbangan menuju Singapura pada Januari. Pria bernama Brilliant Angjaya ini dijatuhi hukuman penjara tiga minggu pada Senin, 24 Maret 2025. Ia mengaku bersalah atas satu tuduhan pelecehan seksual

Menurut Channel News Asia, pengadilan mendengar bahwa ia berada dalam penerbangan Singapore Airlines dari Cina ke Singapura pada 23 Januari 2025. Selama penerbangan, ia minum dua gelas sampanye dan mabuk sebelum tertidur. 

Setelah terbangun dari tidurnya, ia pergi ke toilet untuk buang air. Namun ia tiba-tiba berniat merekam video dirinya dan memperlihatkannya kepada seseorang dan merekam reaksinya, menurut dokumen pengadilan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekitar pukul 4.45 pagi, ia kembali ke tempat duduknya dan mengaktifkan mode perekaman pada ponselnya, dengan kamera belakang mengarah ke jalan setapak. Ia kemudian membuka ritsleting celana jinsnya dan menutupi celananya dengan selimut, tetapi membiarkan alat kelaminnya terbuka.

Tak lama kemudian, korban yang dirahasiakan namanya, menghampiri pria itu sambil membawa makanan dalam pesawat. Ia terkejut melihat alat kelamin pelaku yang sengaja diperlihatkan. Ia menoleh ke arah berlawanan dan segera meninggalkan nampan berisi makanan di atas meja lipat sebelum pergi. 

Simak di sini selengkapnya.

2. Kebakaran Hutan Korea Selatan Menyambar Kuil Kuno

KEBAKARAN hutan besar terjadi di wilayah tenggara Korea Selatan sehingga ditetapkan sebagai bencana nasional. Kebakaran ini menghanguskan ribuan hektare lahan. Dikutip dari Reuters, Sancheong sudah menjadi zona bencana khusus. Penjabat Presiden Han Duck Soo menjelaskan bahwa satu daerah lagi di Gyeongsang Selatan dan dua daerah lainnya di Ulsan dan Gyeongsang Utara ke dalam daftar.

Kuil Kuno Tersambar Api

Sebuah kuil kuno di Kabupaten Uiseong, Korea Selatan, dilaporkan hancur total akibat kebakaran hutan yang terus berkobar di wilayah tersebut, pada Selasa, 25 Maret 2025, merujuk keterangan otoritas kehutanan setempat. Kuil Gounsa yang dibangun lebih dari 1.000 tahun lalu pada era Dinasti Silla di Uiseong dilaporkan telah terbakar sekitar pukul 16.50 waktu setempat (14.50 WIB), Selasa.

Para biksu dan orang-orang yang berada di dalam kompleks kuil dievakuasi sebelum api mencapai bangunan utama. Beberapa benda pusaka budaya juga telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman, laporan berita Yonhap yang dikutip dari Antara.

Korban

Dinas Kehutanan Korea Selatan pada Minggu, 23 Maret 2025 mengatakan setidaknya empat orang meninggal dan enam orang luka-luka akibat kebakaran hutan. Saat petugas pemadam kebakaran bergegas memadamkan api di tengah cuaca kering dan berangin. Empat korban meninggal tersebut merupakan para petugas pemadam kebakaran yang dua di antaranya sempat dilaporkan hilang, laporan Reuters.

Lebih dari 9.000 staf dan 105 helikopter dikerahkan untuk memadamkan api yang melanda sebagian besar wilayah di tenggara negara itu, merusak bangunan tempat tinggal dan kuil. Lebih dari 1.500 penduduk mengungsi saat kebakaran menghanguskan sekitar 6.300 hektare.

Simak selengkapnya di sini.

3. Ratusan Warga Gaza Protes ke Hamas karena Perang Kembali Berkobar

Ratusan warga Palestina berunjuk rasa di Gaza utara menuntut diakhirinya perang antara Hamas dan Israel. Mereka meneriakkan "Hamas keluar." Unjuk rasa yang diunggah di media sosial itu jarang terjadi sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Dilansir dari Reuters, Gaza Utara merupakan salah satu wilayah Gaza yang paling hancur. Sebagian besar bangunan di wilayah berpenduduk padat itu telah hancur menjadi puing-puing dan sebagian besar penduduk telah pindah beberapa kali untuk menghindari konflik.

"Keluar, keluar, keluar, Hamas keluar," teriak mereka yang terlihat di salah satu unggahan yang dipublikasikan di X. Unjuk rasa sepertinya berlangsung di wilayah Beit Lahiya di Gaza pada Selasa. Unggahan itu memperlihatkan orang-orang berbaris di jalan berdebu di antara bangunan-bangunan yang rusak akibat perang.

Unggahan tersebut mulai beredar luas pada Selasa malam. Reuters berhasil mengonfirmasi lokasi video tersebut berdasarkan bangunan, tiang listrik, dan tata letak jalan yang sesuai dengan citra satelit di area itu. Tanggal unjuk rasa tidak bisa diverifikasi secara independen. Namun, beberapa video dan foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan adanya protes di area tersebut pada 25 Maret.

Di pos lainnya, salah satu spanduk yang dipegang massa bertuliskan "Cukup Perang." Sementara orang-orang meneriakkan "Kami tidak menginginkan perang."

Baca selengkapnya di sini.

Read Entire Article
Parenting |