Berpeluang Jadi Paus, Apa Kata Kardinal Ignatius Suharyo?

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menjadi satu-satunya orang Indonesia yang ikut dalam sidang konklaf pemilihan Paus pengganti Paus Fransiskus. Kardinal Suharyo menjadi salah satu dari 135 kardinal yang memenuhi syarat untuk memilih dan dipilih menjadi pemimpin Takhta Suci Vatikan.

Proses pemilihan Paus baru telah dimulai pada Selasa, 7 Mei 2025. Pemungutan suara akan dilakukan secara tertutup di Kapel Sistina. Memilih kepala Gereja Katolik berikutnya adalah peristiwa pentin, karena lembaga ini mewakili sekitar 1,4 miliar umat Katolik yang telah dibaptis di seluruh dunia.

Tak Berambisi Jadi Paus

Suharyo mengaku tidak berambisi untuk menjadi Paus. Tak ada persiapan khusus yang ia lakukan untuk mengikuti konklaf tersebut. Dia bercerita, ada satu pepatah yang terkenal di kalangan kardinal perihal luaran konklaf. Walau masuk sebagai calon paus, mereka ingin keluar tetap sebagai kardinal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau masuk sebagai calon Paus, keluar nanti sebagai kardinal. Maksudnya, dipilih menjadi Paus itu bukan ambisi,” katanya ditemui di Gereja Katedral Jakarta pada Kamis, 24 April 2025.

Dia mengatakan menjadi Paus bukanlah peningkatan jenjang karier. Menurut Suharyo, orang yang bercita-cita menjadi Paus justru bukan pribadi yang bijak. “Kalau orang bercita-cita menjadi Paus, maaf ya, itu bodoh,” ucapnya.

Peluang Kardinal Suharyo Jadi Paus

Sejumlah umat Katolik di Indonesia mengungkapkan peluang Suharyo menjadi Paus dalam konklaf 2025. Alfred Toni, 60 tahun, mengaku bangga atas keterwakilan Indonesia lewat Suharyo. Menurut dia, Suharyo layak menjadi Sri Paus yang baru. Tapi dia menilai bahwa peluang Suharyo terpilih menggantikan Paus Fransiskus masih jauh. “Saingannya banyak,” ujarnya ditemui di Gereja Katedral Jakarta, pada Kamis, 24 April 2025.

Maria Goretti, 23 tahun, seorang mahasiswa di Yogyakarta punya pendapat serupa. Dia berpendapat, peluang Suharyo terpilih menjadi Paus masih kecil. Sebab, kata dia, kepopuleran Uskup Agung Jakarta itu masih tertinggal dibanding sejumlah kardinal lain. Namun dia mengatakan bahwa Suharyo punya nilai plus tersendiri. “Dia sosok yang rendah hati dan tidak otoriter,” katanya kepada Tempo, Kamis.

Sementara Diana, 28 tahun, menilai Kardinal Suharyo punya peluang besar untuk terpilih menggantikan Paus Fransiskus. Menurut dia, ada kemiripan model kepemimpinan antara Kardinal Suharyo dan Paus Fransiskus. “Kardinal Suharyo merakyat, selalu mengutamakan kemanusiaan, terutama untuk kaum yang tersingkirkan,” katanya, Kamis, 24 April 2025.

Novali Panji Nugroho, Dian Rahma Fika, dan Stefanus Teguh Edi Pramono berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Parenting |