Dunia dalam Sepekan: Kekayaan Paus Fransiskus, Kebakaran di Israel

KABAR seputar Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 mendominasi Dunia dalam Sepekan. Berita paling hangat adalah tentang berapa kekayaan yang ditinggalkan Paus Fransiskus. Kepala Negara Vatikan ini dikenal menerapkan gaya hidup yang sangat sederhana dan dekat dengan kaum marjinal. Namun, pertanyaan besar adalah berapa sebenarnya harta Paus Fransiskus?

Berita lain tentang Paus Fransiskus adalah seputar pemakamannya. Momen-momen menarik saat itu diliput oleh berbagai media internasional.

Yang juga menjadi perhatian adalah bencana-bencana yang mendera Israel pekan lalu. Selain kebakaran hebat yang dianggap sebagai yang terburuk dalam satu dekade, Israel juga dihantam badai pasir yang membuat jarak pandang sangat terbatas.

Krisis India dan Pakistan memasuki tahapan baru. India disebut Pakistan akan memulai perang. Dalam situasi itu, perbandingan persenjataan antara dua negara tersebut menjadi menarik.

Sebagai Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus menerapkan gaya hidup sederhana untuk menghayati kedekatannya dengan kaum papa. Berbeda dari tradisi para paus yang telah berlangsung selama 110 tahun, ia menolak tinggal di Istana Apostolik Kepausan. Sebaliknya, Fransiskus memilih mendiami apartemen dua kamar di Domus Sanctae Marthae yang biasa digunakan oleh kardinal tamu.

Selanjutnya,baca di sini.

Kebakaran di Israel Belum Reda, Kini Dilanda Badai Pasir

Israel dilanda badai pasir pada Rabu, 30 April 2025. Badai pasir akibat angin kencang membuat jarak pandang terhalang. Angin juga memperparah kebakaran di Israel yang berkobar di wilayah bagian tengah.

Berbagai media menayangkan klip video yang menunjukkan badai pasir dahsyat melanda Beersheba di Gurun Negev di Israel selatan. Rekaman itu menunjukkan kota gurun tersebut secara bertahap ditelan oleh awan debu besar. Anadolu melansir Channel 12 yang menayangkan video tentara sedang berjuang menutup gerbang pangkalan militer saat badai pasir melanda.

"Beginilah penampakan Pangkalan Shivta (di Negev) malam ini di tengah badai pasir yang tidak biasa," kata saluran televisi Israel tersebut. nya. Tentara kesulitan menutup pintu karena angin yang kencang.

Ia memperingatkan bahwa Pakistan akan merespons dengan tegas terhadap setiap agresi di tengah meningkatnya ketegangan menyusul serangan mematikan di Kashmir, France 24 melaporkan.

Ia menghubungi lebih dari selusin negara untuk meminta bantuan pemadaman kebakaran internasional. Sebuah pernyataan dari kantor Sa'ar mengatakan Sa'ar telah menghubungi menteri luar negeri Inggris, Prancis, Republik Ceko, Swedia, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, dan Azerbaijan.

Selanjutnya, baca di sini.