Kacau! Konser DAY6 Jakarta Diwarnai Hujan, Confetti Salah, hingga Permintaan Maaf Langsung dari Member

3 hours ago 3

CANTIKA.COM, Jakarta - Pada 3 Mei 2025 lalu, konser DAY6 bertajuk "DAY6 World Tour " yang digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, berubah menjadi pengalaman pahit bagi para My Day (sebutan penggemar DAY6). Alih-alih merayakan momen emosional bersama band kesayangan, penonton justru harus menghadapi serangkaian masalah yang mencoreng nama baik Indonesia akibat ulah dari promotor yang tidak bertanggungjawab.

Kronologi Lengkap Kejadian

1. Perubahan Lokasi Secara Mendadak

Konser ini awalnya dijadwalkan berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS). Namun, pada pertengahan Maret, Mecimapro sebagai promotor secara sepihak memindahkan lokasi ke Stadion Madya GBK yang berkapasitas lebih kecil. Tanpa komunikasi yang memadai, keputusan ini memicu kebingungan dan protes dari para penggemar yang sudah merencanakan perjalanan jauh-jauh hari.

2. Masalah Tiket dan Akses Masuk

Sejak sehari sebelum konser, banyak penggemar mengeluhkan belum menerima tiket fisik maupun elektronik mereka. Bahkan vendor ticketing seperti Tiket.com ikut terkena imbasnya karena buruknya komunikasi dari promotor. Beberapa dari mereka bahkan mendapatkan tiket tidak valid atau terjadi kesalahan dalam pencocokan data. Ketika hari-H tiba, kekacauan berlanjut dengan antrean panjang dan tidak adanya petunjuk yang jelas di lapangan.

3. Cuaca Buruk dan Fasilitas Tidak Layak

Hujan deras mengguyur lokasi konser menjelang sore hari. Sayangnya, tenda-tenda darurat yang disediakan ambruk dan tidak mampu menampung seluruh penonton. Banyak penggemar terpaksa berdiri di tengah guyuran hujan tanpa perlindungan, sementara sebagian lainnya berteduh berdesakan di lorong-lorong stadion. Tidak ada sistem evakuasi atau panduan keselamatan yang memadai dari panitia.

Bahkan tenda yang seharusnya menjadi shelter sementara malah rusak akibat diterjang hujan. Hal tersebut memicu kemarahan penggemar sehingga banyak yang mulai membagikannya lewat media sosial.

4. Makanan Kadaluwarsa dan Layanan VIP yang Mengecewakan

Beberapa penonton yang membeli paket VIP dengan harga tinggi mengeluhkan makanan yang sudah kedaluwarsa serta merchandise yang tidak sesuai janji. Proses penukaran yang semrawut membuat pengalaman semakin buruk.

5. Pengalaman Konser Kurang Menyenangkan Akibat Masalah Teknis

Sejumlah masalah teknis dan logistik mencuat, menambah daftar panjang kekacauan yang terjadi selama acara tersebut. Selama pertunjukan, beberapa peralatan musik mengalami gangguan. Keyboard yang digunakan oleh Wonpil dan mikrofon Sungjin dilaporkan tidak berfungsi dengan baik di tengah-tengah penampilan mereka.

Kondisi cuaca yang buruk, termasuk hujan deras dan angin kencang, diduga memperburuk situasi ini. Kurangnya persiapan dan perlindungan terhadap peralatan musik oleh pihak penyelenggara menjadi sorotan utama dalam insiden ini.

6. Insiden Confetti yang Tidak Sesuai dan Menyinggung Fandom Lain

Salah satu insiden yang paling banyak dibicarakan adalah penggunaan confetti yang tidak sesuai. Setelah konser, beberapa penggemar menyadari bahwa confetti yang digunakan memiliki tulisan tangan dan slogan yang identik dengan yang digunakan dalam konser ulang tahun ke-10 Taeyeon dari Girls' Generation dari konsernya bertajuk The Tense. Hal ini menimbulkan kemarahan di kalangan penggemar, karena dianggap sebagai tindakan tidak profesional dan tidak menghormati kedua artis tersebut.

Permintaan Maaf dari Anggota DAY6

Ketika konser berlangsung, bahkan para anggota DAY6 secara pribadi menyampaikan permintaan maaf kepada para penggemar atas berbagai kendala yang terjadi selama acara. Dikutip dari Allkpop, salah satu anggota, Wonpil, terlihat di atas panggung menyampaikan permintaan maaf dengan mengatakan, "Saya minta maaf," sementara anggota lainnya tampak terlibat dalam diskusi tegang di belakang panggung, berusaha membantu menyelesaikan situasi yang kacau.

Permintaan maaf ini mencerminkan kepedulian dan empati para anggota DAY6 terhadap pengalaman tidak menyenangkan yang dialami oleh para penggemar selama konser tersebut. Meskipun mereka bukan pihak yang bertanggung jawab atas masalah organisasi dan manajemen acara, mereka tetap menunjukkan rasa tanggung jawab dan perhatian terhadap kenyamanan dan keselamatan penggemar mereka.

Tindakan ini mendapat apresiasi dari banyak penggemar, yang memahami bahwa para anggota DAY6 juga menjadi korban dari buruknya manajemen konser. Namun, situasi ini juga menyoroti pentingnya profesionalisme dan perencanaan yang matang dalam penyelenggaraan acara besar, agar baik artis maupun penggemar dapat menikmati pengalaman yang aman dan menyenangkan.

Pernyataan Resmi dari JYP Entertainment

Menanggapi insiden ini, agensi JYP Entertainment yang menaungi DAY6 akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka mengakui adanya kegagalan koordinasi dengan promotor lokal yang menyebabkan respons yang tidak memadai terhadap kondisi darurat, termasuk cuaca buruk dan manajemen penonton.

Dalam pernyataannya, JYP menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada penggemar yang sudah menunggu dalam kondisi tidak nyaman, serta kepada artis DAY6 yang tetap berusaha tampil maksimal di tengah situasi yang tidak mendukung. Agensi juga menyatakan bertanggung jawab atas insiden ini dan berjanji untuk memperbaiki sistem kerja sama dengan promotor agar kejadian serupa tidak terulang.

Sorotan terhadap Promotor: Di Mana Profesionalisme Mereka?

Sorotan tajam diarahkan kepada promotor lokal, Mecimapro. Banyak penggemar menilai promotor gagal dalam perencanaan, eksekusi, dan pelayanan terhadap konsumen. Kritik tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari penggemar internasional yang menyaksikan kekacauan tersebut lewat media sosial.

Sebagai bentuk protes, komunitas penggemar membentuk solidaritas digital dengan nama “My Day Berserikat” dan mengusung kampanye penuntutan hak konsumen. Beberapa pihak internal bahkan menyebut adanya tunggakan pembayaran kepada vendor-vendor penyedia layanan selama konser.

Para penggemar juga menyatakan kekecewaan mereka melalui berbagai platform media sosial. Mereka menuntut pertanggungjawaban dari promotor acara, Mecimapro, atas berbagai masalah yang terjadi. Beberapa penggemar juga membandingkan kinerja Mecimapro dengan promotor lain yang dianggap lebih profesional dalam menyelenggarakan konser K-pop di Indonesia.

Tidak berhenti di media lokal, berita soal kekacauan konser DAY6 juga menjadi sorotan media Korea Selatan dan internasional. Beberapa media hiburan ternama juga menyoroti manajemen buruk konser ini, menunjukkan bahwa dampaknya telah melewati batas negara dan menjadi reputasi yang perlu diperbaiki secara serius.

Konser DAY6 di Jakarta 2025 seharusnya menjadi perayaan musik dan cinta antara artis dan penggemar. Namun, buruknya manajemen dan kurangnya tanggung jawab dari pihak promotor mengubahnya menjadi pengalaman yang menyedihkan. Ke depan, semoga ini menjadi pelajaran penting bagi semua penyelenggara acara: bahwa antusiasme penggemar bukanlah sesuatu yang boleh dianggap remeh. Pengalaman menonton konser harusnya tentang sukacita, bukan luka.

Pilihan Editor: Konser Day6 Pindah Venue Mendadak, Ada Apa?

X | INSTAGRAM | NAVER | KOREABOO | ALLKPOP

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Parenting |