Perang Dagang AS Cina Mereda, Dua Negara Sepakat Pangkas Tarif

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Cina pada Senin, 12 Mei 2025, mengumumkan perjanjian bersama untuk memangkas tarif timbal balik. Washington dan Beijing berupaya mengakhiri perang dagang yang selama berbulan-bulan telah menjungkirbalikkan ekonomi global dan membuat pasar keuangan berada di ambang kehancuran.

Kedua negara mengatakan pada Senin bahwa mereka sepakat memangkas sementara tarif tinggi yang dikenakan terhadap satu sama lain. Tarif menyebabkan saham global dan dolar AS melonjak karena kedua ekonomi teratas dunia itu mengerem perang dagang yang telah memicu kekhawatiran akan resesi global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari France 24, AS akan memangkas tarif tambahan yang dikenakannya terhadap impor China bulan lalu dari 145 persen menjadi 30 persen selama 90 hari ke depan. Sementara bea masuk Cina terhadap impor AS akan turun menjadi 10 persen dari 125 persen.

Trump menargetkan negara-negara di seluruh dunia dengan serangkaian tarif untuk mengurangi defisit perdagangan AS. Tarif yang dikenakan terhadap Cina merupakan tarif yang paling agresif. Pasar keuangan anjlok imbas penerapan tarif ini, sehingga mendorong AS menghentikan sebagian besar tarif timbal balik terhadap puluhan negara bulan lalu.

Sebelum Trump menjabat pada Januari, Cina telah dibebani dengan tarif AS sebesar 25 persen yang telah dikenakan terhadap banyak barang industri. 

Kesepakatan tersebut tidak mencakup pengecualian barang e-commerce berharga murah dari Cina dan Hong Kong, yang dihentikan oleh pemerintahan Trump pada 2 Mei, menurut sumber yang mengetahui negosiasi tersebut.

Namun kesepakatan itu berjalan lebih jauh dari yang diharapkan banyak analis setelah berminggu-minggu retorika konfrontatif tentang perdagangan. Minggu lalu, Trump melontarkan kemungkinan menurunkan tarif ke angka 80 persen.

Wakil Perdana Menteri Dewan Negara He Lifeng akan menjadi negosiator utama Cina. Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer akan memimpin pembicaraan di Gedung Putih.

Read Entire Article
Parenting |