TNI Akan Produksi Obat, Anggota DPR Wanti-wanti Pengawasan Ketat

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amelia Anggraini menanggapi rencana TNI yang ingin memproduksi obat-obatan melalui laboratorium farmasi untuk disuplai ke Koperasi Desa Merah Putih. Menurut dia, rencana itu harus dipastikan telah matang secara implementasi dan pengawasannya.

"Yang perlu diperhatikan adalah pengawasan ketat sesuai standar yang ditentukan BPOM," katanya saat dihubungi pada Ahad, 4 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Legislator dari fraksi Partai NasDem ini berujar Kementerian Pertahanan juga perlu memerhatikan kesiapan infrastruktur bagi militer sebelum memproduksi obat-obatan. Termasuk, ujar dia, ketersediaan bahan bakunya.

Menurut dia, TNI telah memiliki lembaga farmasi yang selama ini digunakan untuk mendukung kebutuhan kesehatan di lingkungan internal TNI. Dia menilai, fasilitas kesehatan yang dimiliki institusi pertahanan Tanah Air itu punya kelebihan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.

Amelia mengapresiasi rencana pengembangan farmasi milik TNI tersebut. "Langkah ini sejalan dengan tujuan pemerintah, yaitu mensejahterakan masyarakat lewat kesehatan," ucapnya.

Adapun dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan rencana revitalisasi laboratorium farmasi yang ada di TNI. Dia mengatakan, nantinya TNI bakal memproduksi obat-obatan melalui pabrik obat pertahanan negara.

Dia mengatakan, rencana TNI memproduksi obat untuk masyarakat ini timbul lantaran harga obat di Indonesia yang mahal. "Sehingga nanti produksi obat yang akan kami kerjakan bisa kami sumbangkan kepada rakyat Indonesia," kata Sjafrie dalam rapat kerja di Komisi I DPR, pada Rabu, 30 April 2025.

Sjafrie berujar, TNI bakal bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memproduksi obat-obatan itu. Selain itu, dia mengatakan akan menggandeng Koperasi Desa Merah Putih untuk menyuplai obat yang diproduksi TNI.

"Dengan adanya koperasi desa yang dibentuk, maka apotek-apoteknya kami suplai dari obat yang kami buat di pabrik terpusat," ujarnya.

Read Entire Article
Parenting |