6 Langkah Bijak Mendidik Anak yang Sensitif

1 day ago 6

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, setiap anak yang lahir ke dunia pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sebagian dari mereka ada yang tumbuh dengan karakter ceria, playful, menyenangkan, namun tak sedikit juga dari mereka yang lebih pendiam dan sensitif. Karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda, peran orangtua dalam mendidik mereka juga perlu disesuaikan—khususnya anak dengan pembawaan yang sensitif.

Anak yang sensitif memiliki kepekaan lebih terhadap perasaan dan lingkungan di sekitarnya. Mereka bisa lebih mudah merasa cemas, terkejut, atau sedih dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Oleh karena itu, mendidik anak dengan sifat sensitif membutuhkan pendekatan yang penuh pengertian, kesabaran, dan kelembutan.

Orangtua harus bisa memberikan dukungan yang tepat agar anak berkembang dengan sehat secara emosional. Lalu, apa saja langkah yang harus diambil? Fimela telah merangkum 7 langkah bijak mendidik anak dengan karakter sensitif yang dilansir dari pbs.org. Yuk, simak bersama!

1. Pahami dan Kenali Temperamen Anak

Langkah pertama dan paling penting adalah memahami temperamen anak. Setiap anak memiliki cara yang berbeda dalam merespons dunia di sekitar mereka. Anak sensitif cenderung lebih peka terhadap rangsangan eksternal dan bisa merasa tertekan atau cemas dengan perubahan kecil. Mulailah percakapan dengan mereka dari sudut pandang yang positif. Jelaskan bahwa kepekaan mereka bisa menjadi alat untuk memahami orang lain dengan lebih baik.

2. Bangun Kepercayaan Diri Anak

Bersikap keras atau mengkritik anak secara berlebihan justru hanya akan membuat mereka merasa lebih tidak percaya diri, bahkan bisa berujung pada kecemasan atau depresi. Alih-alih memaksa anak menjadi lebih keras, fokuslah pada penguatan kualitas positif mereka. Dukung mereka dalam mengenali kekuatan diri mereka dan ajarkan mereka cara untuk menghadapinya dengan percaya diri.

3. Ciptakan Lingkungan Sosial yang Mendukung

Anak yang sensitif cenderung membutuhkan teman yang memahami mereka dan bisa menghargai perasaan mereka. Dorong anak untuk menjalin hubungan dengan teman-teman yang dapat memberikan dukungan emosional, di mana mereka merasa dihargai dan diterima tanpa harus berpura-pura.

4. Libatkan Anak dalam Aktivitas yang Menyenangkan

Anak yang sensitif cenderung tertarik pada aktivitas kreatif seperti seni, musik, atau menulis. Namun, jika anak memiliki kepribadian introvert, mereka mungkin merasa cemas mencoba hal baru. Oleh karena itu, sebaiknya dukung anak dengan dorongan lembut dan bertahap, mulai dari kegiatan yang mereka minati, lalu perlahan kenalkan pengalaman baru yang lebih menantang.

5. Berkomunikasi Secara Kolaboratif

Untuk mendukung anak yang sensitif, penting untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang terlibat dalam hidup mereka, seperti guru, pengasuh, dan keluarga dekat. Pastikan mereka memahami temperamen anak dan memberikan dukungan yang tepat. Pendekatan yang lembut dan tegas akan membantu anak mengatasi tantangan dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan mendukung.

6. Ciptakan Ruang Tenang untuk Anak

Anak yang lebih sensitif biasanya akan mudah merasa kewalahan jika terlalu banyak rangsangan. Berikan anak waktu untuk tenang dengan ruang khusus di rumah untuk aktivitas yang mereka sukai, seperti membaca atau bermain, penting untuk menjaga keseimbangan emosional mereka dan memberi kesempatan bagi otak mereka untuk "reset".

Sahabat Fimela, mendidik anak yang memiliki pembawaan sensitif memang merupakan tantangan sendiri bagi para orangtua. Namun dengan pendekatan yang bijak dan penuh pengertian, para orangtua bisa membantu anak berkembang dengan sehat dan bahagia. Ingat, anak yang sensitif bukanlah anak yang lemah, melainkan anak yang memiliki kekuatan luar biasa untuk memahami dunia dengan cara yang unik.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Amelia Salsabila Aswandi

    Author

    Amelia Salsabila Aswandi
  • Vinsensia Dianawanti

    Editor

    Vinsensia Dianawanti
Read Entire Article
Parenting |