TEMPO.CO, Jakarta - Solo traveling atau perjalanan solo dapat memberikan pengalaman yang luar biasa untuk diri sendiri. Anda dapat menyesuaikan perjalanan dengan kecepatan dan pereferensi pribadi. Namun kadang perjalanan solo juga menjadi tantangan karena bisa saja merasa kesepian.
Will Sarson pakar Perjalanan di Riviera Travel, membagikan enam kiat mengatasi kesepian dan memaksimalkan petualangan perjalanan solo Anda. “Baik itu teman atau keluarga dirindukan, penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut agar Anda bisa mendapatkan hasil maksimal dari perjalanan Anda," ujarnya seperti dilansir dari Express UK.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesepian saat perjalanan solo.
1. Memiliki rencana kegiatan
Sebelum memulai petualangan, pastikan untuk membuat rencana kegiatan termasuk dengan tur bepermandu. “Saat menikmati perjalanan solo, penting untuk merencanakan terlebih dahulu dan mengatur aktivitas menyenangkan agar Anda tetap terlibat dan menghindari perasaan kesepian," ujarnya.
Kelompok tur yang lebih kecil sering kali merupakan pilihan yang lebih baik bagi wisatawan solo. Banyak paket liburan yang dirancang dengan mempertimbangkan hal ini, memastikan mereka yang bepergian sendiri tidak merasa kewalahan atau tersesat di tengah keramaian.
2. Bersosialisasi dengan wisatawan atau penduduk setempat
Saat bepergian solo penting juga untuk tidak takut berbicara dengan penduduk setempat atau wisatawan lain. Meksipun bagi sebagian orang menegangkan, namun tidak ada salahnya memulai percakapan. Menurut Will berbincang dengan orang-orang dari berbagai negara, latar belakang, dan budaya dapat memperluas pengetahuan tentang dunia.
Kalau memilih pelayaran atau tur yang dibuat khusus untuk pelancong solo tentu akan bertemu dengan pelancong solo lainnya, sehingga memiliki pilihan untuk bersosialisasi. "Perjalanan solo dimaksudkan untuk memperkaya wawasan, dan bertemu orang baru merupakan salah satu faktor yang memengaruhi hal ini," ujarnya.
3. Hindari bepergian di malam hari
Malam hari paling rentan untuk mersa kesepian. Jadi setelah seharian menjelajah, dan merasa sedih ketika matahari terbenam, cobalah luangkan waktu khusus untuk beristirahat. Baca buku atau podcast yang bagus untuk menenangkan diri, atau mungkin berjalan-jalan di sekitar area setempat. Will menyarankan agar meluangkan waktu malam hari untuk beristirahat untuk menghindari waktu malam tanpa melakukan apa pun yang berujung pada kesepian.
4. Ikut tur khusus pelancong solo
Kalau pertama kali mencoba perjalanan solo dan sedikit khawatir, Will merekomendasikan agar mengikuti grup tur khusus untuk pelancong solo. Perjalanan ini sering kali mencakup rencana perjalanan yang direncanakan dengan matang agar pelancong solo tetap terlibat dan terhubung dengan orang lain. Misalnya, makan malam penyambutan pada malam pertama memberi kesempatan bagi pelancong untuk bertemu dengan sesama pelancong solo lainya. Termasuk akomodasi yang mengutamakan kenyamanan.
5. Mengubungi keluarga atau teman
Meskipun sudah menjadwalkan perjalanan dengan jadwal yang padat, meluangkan waktu untuk diri sendiri, bergabung dengan grup wisata, dan mencoba mencari teman tetapi masih merasa kesepian, jangan takut untuk berkomunikasi dengan keluarga atau teman dekat. Menurut Will cara ini dapat memberikan rasa aman bagi beberapa orang. Sekalipu dengan media sosial, dapat menjadi cara yang bagus untuk tetap terhubung saat bepergian sendiri sekaligus memberi tahu kondisi Anda kepada teman dan keluarga.
6. Jalani saja
Terakhir, Will menyarankan untuk jalani saja dan bersenang-senang. Apalagi liburan sendiri adalah pengalaman yang jarang dilakukan. Bepergian sendiri memungkinkan seseorang untuk tumbuh mandiri dan menikmati ruang mereka sendiri. "Saran terbaik saya adalah nikmati saja, belajar dari pengalaman, dan berusaha sebaik mungkin untuk menikmatinya!" ujarnya.