7 Tips agar Anak Bisa Belajar Sabar dari Kebiasaan Sehari-hari

1 week ago 22

Fimela.com, Jakarta Banyak yang mengatakan, sabar itu perlu diajarkan sejak dini. Namun, di dunia serba instan saat ini, di mana kita bisa menonton film favorit hanya dengan menekan tombol, atau makanan datang dalam hitungan menit, sabar tampaknya menjadi sesuatu yang langka.

Moms, mungkin pernah merasa frustasi ketika si kecil tidak sabar menunggu giliran atau merasa rewel karena keinginan mereka tidak langsung terpenuhi? Jangan khawatir, sabar bukanlah sifat yang datang begitu saja, namun bisa dibentuk melalui kebiasaan sehari-hari yang sederhana. Dengan cara yang menyenangkan dan penuh perhatian, kita bisa membantu anak-anak belajar untuk menunggu dengan penuh kesabaran.

Menanamkan kebiasaan sabar pada anak bukan berarti memaksakan mereka untuk selalu menunggu tanpa alasan. Sebaliknya, ini adalah tentang membantu mereka memahami pentingnya menunggu dan mendapatkan penghargaan setelahnya.

Sabar adalah keterampilan hidup yang sangat penting. Anak yang belajar sabar sejak kecil akan lebih mudah menghadapi tantangan hidup di masa depan, lebih bisa menahan diri, dan tentunya memiliki keterampilan sosial yang lebih baik. Yuk, simak tujuh tips seru yang dirangkum dari Positive Parenting Solutions berikut ini agar anak-anak bisa belajar sabar dari kebiasaan sehari-hari!

1. Berikan Mereka Waktu untuk Menunggu

Banyak orangtua merasa tidak tega melihat anak-anak menunggu. Padahal, inilah momen berharga untuk mengajarkan mereka kesabaran. Misalnya, ketika anak meminta sesuatu dan Moms sedang sibuk dengan pekerjaan rumah, jangan buru-buru menghentikan aktivitas untuk segera memenuhi permintaan mereka. Alih-alih langsung memenuhi permintaan mereka, ajarkan anak bahwa semua hal memerlukan waktu.

Misalnya, katakan “Sebentar, ya, sayang. Aku sedang menyelesaikan pekerjaan ini. Setelah itu baru aku akan membantu.” Ini memberikan kesempatan pada anak untuk belajar menunggu tanpa merasa diabaikan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini akan membantu mereka merasa lebih sabar dalam menghadapi penantian. Jangan lupa berikan pujian ketika mereka berhasil menunggu dengan baik, karena ini akan memotivasi mereka untuk lebih sabar lagi.

2. Latih Mereka untuk Bisa Mandiri

Moms, tahukah bahwa salah satu cara terbaik untuk mengajarkan kesabaran adalah dengan melatih anak untuk melakukan hal-hal kecil sendiri? Misalnya, jika anak meminta bantuan untuk mengambilkan sesuatu atau mengenakan sepatu, coba berikan mereka waktu untuk mencoba sendiri terlebih dahulu. Dengan memberikan kesempatan untuk mandiri, mereka akan belajar bahwa ada hal-hal yang memang butuh waktu dan usaha untuk bisa dilakukan.

Namun, tidak semua hal bisa mereka lakukan sendiri, terutama pada usia yang lebih muda. Di sini, kita bisa menerapkan sistem "ketika-akan" (When-Then). Misalnya, “Ketika kamu selesai menyimpan mainan, baru kita bisa makan.” Ini membantu anak belajar bahwa setiap tindakan memiliki urutan dan kesabaran adalah bagian dari proses tersebut. kita juga dapat membantu mereka melihat hasil dari kesabaran itu, seperti bisa menikmati waktu makan setelah selesai membereskan mainan.

3. Ajak Anak Bermain dengan Aktivitas yang Mengajarkan Kesabaran

Jika Moms ingin anak belajar sabar tanpa merasa terpaksa, cobalah berbagai permainan yang melibatkan waktu dan ketekunan. Misalnya, bermain puzzle, menyusun balok, atau bahkan memasak bersama. Kegiatan-kegiatan ini membutuhkan waktu untuk diselesaikan dan memberikan anak pemahaman bahwa tidak semua hal bisa langsung didapatkan. Selain itu, bermain bersama juga memberikan kesempatan untuk berbicara tentang pentingnya menunggu hasil yang memuaskan.

Moms bisa mulai dengan aktivitas yang menyenangkan dan tidak membuat anak merasa terbebani. Misalnya, saat bermain puzzle, cobalah memberi tantangan kecil seperti “Kita akan menyelesaikan puzzle ini, tapi harus sabar ya, satu potongan demi satu potongan.” Dalam prosesnya, anak akan belajar untuk menikmati perjalanan, bukan hanya fokus pada hasil akhir. Jangan lupa memberikan pujian untuk setiap pencapaian kecil yang mereka raih!

4. Gunakan Timer untuk Mengatur Waktu

Ketika anak merasa tidak sabar menunggu sesuatu, sebuah alat bantu visual seperti timer bisa menjadi penyelamat. Dengan timer, anak bisa melihat secara jelas berapa lama lagi waktu yang harus mereka tunggu. Moms bisa menggunakan timer dapur atau aplikasi timer di smartphone untuk menghitung waktu yang tersisa. Misalnya, jika anak ingin bermain setelah selesai makan, Moms bisa mengatakan, “Kita setel timer selama 5 menit, dan setelah itu kamu boleh main.”

Timer ini bukan hanya membantu mereka memahami konsep waktu, tetapi juga membuat mereka merasa lebih tenang karena mereka tahu kapan waktu yang ditunggu akan tiba. Dengan cara ini, mereka bisa lebih sabar karena mereka melihat ‘akhir’ dari penantian itu secara nyata. Ini adalah cara yang menyenangkan dan praktis untuk mengajarkan anak tentang waktu dan kesabaran.

5. Buat Jadwal yang Jelas

Kadang-kadang, anak-anak bisa menjadi tidak sabar karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Salah satu cara untuk mengurangi rasa tidak sabar adalah dengan membuat jadwal yang terlihat jelas dan mudah dimengerti. Moms bisa menempelkan jadwal kegiatan di dinding rumah atau menggunakan kalender dengan gambar yang menarik untuk anak-anak.

Misalnya, jika anak menunggu untuk pergi berlibur, kita bisa menunjukkan jadwal yang berisi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sebelum keberangkatan. “Kita masih harus menyiapkan koper pada hari Rabu, baru hari Jumat kita berangkat ke pantai.” Dengan jadwal yang jelas, anak bisa melihat bahwa segala sesuatu memiliki waktunya sendiri dan mereka bisa belajar menunggu dengan tenang. Ini juga membantu anak untuk lebih terorganisir dan mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

6. Pujilah saat Mereka Sabar

Anak-anak, seperti orang dewasa, suka dihargai atas usaha mereka. Saat anak berhasil menunjukkan kesabaran, jangan ragu untuk memberikan pujian. “Aku sangat bangga kamu sudah menunggu dengan sabar tadi!” Pujian ini sangat penting karena memberikan penguatan positif yang mendorong mereka untuk mengulang perilaku sabar di masa depan. Selain itu, anak juga merasa dihargai atas usaha mereka, yang tentunya membangun rasa percaya diri dan kebanggaan pada diri mereka sendiri.

Jangan lupa juga memberikan penguatan verbal yang mendorong mereka untuk tetap sabar. Misalnya, ketika anak berhasil menunggu giliran saat bermain bersama teman, katakan, “Wah, kamu sabar sekali tadi. Sekarang giliran kamu bermain!” Dengan pujian seperti ini, mereka akan merasa senang dan termotivasi untuk lebih sabar lagi.

7. Tunjukkan Contoh Kesabaran dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebagai orangtua, kita adalah contoh pertama bagi anak-anak. Jika Moms ingin anak belajar sabar, tunjukkan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika ada antrian panjang di toko atau kita terjebak macet, jangan ragu untuk menunjukkan sikap sabar. Alih-alih mengeluh atau terlihat frustrasi, cobalah mengubah situasi tersebut menjadi kesempatan untuk berbicara tentang kesabaran.

Moms bisa berkata, “Kadang-kadang kita harus menunggu, tapi tidak apa-apa, kita bisa bermain tebak-tebakan atau bernyanyi bersama.” Dengan menunjukkan bagaimana Moms bisa tetap tenang dan sabar, anak-anak akan belajar untuk meniru sikap tersebut. Mengajarkan kesabaran bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan yang konsisten dalam keseharian.

Moms, mengajarkan anak sabar memang membutuhkan waktu dan kesabaran juga, namun hasilnya akan sangat berharga. Anak-anak yang bisa menunggu dan bersabar akan memiliki keterampilan hidup yang lebih baik di masa depan.

Mulai dari kebiasaan sehari-hari yang menyenangkan dan penuh perhatian, kita bisa membantu anak-anak mengembangkan kesabaran sebagai bekal hidup yang penting.

Jadi, ayo mulai dengan langkah kecil hari ini dan saksikan bagaimana anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang sabar dan tangguh!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Endah Wijayanti
Read Entire Article
Parenting |