Fimela.com, Jakarta Moms, si kecil bukan hanya perlu belajar membaca atau berhitung, tetapi juga belajar menghadapi ketakutan dengan keberanian. Tidak jarang kita melihat anak-anak yang cemas atau takut mencoba hal-hal baru. Namun, keberanian bukanlah sesuatu yang datang begitu saja, melainkan sesuatu yang bisa dibangun sejak dini.
Ketakutan yang tidak dikelola dengan baik dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan menjelajah dunia di sekitar mereka. Lalu, bagaimana kita bisa membesarkan anak yang tidak mudah takut? Ini dia tujuh tips parenting yang bisa Moms coba untuk mengembangkan keberanian dalam diri si kecil. Simak uraiannya berikut ini.
1. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung Keberanian
Pernahkah Moms berpikir bahwa keberanian bisa tumbuh subur di tempat yang penuh dengan dukungan? Sering kali, anak-anak takut mencoba hal-hal baru karena mereka merasa tidak didukung atau bahkan takut dihukum jika gagal. Moms bisa membangun suasana yang mendukung keberanian dengan memberikan pujian saat mereka berani mencoba sesuatu, meskipun hasilnya tidak sempurna. Tanyakan kepada anak, "Apa yang membuatmu berani melakukannya?" dan biarkan mereka merayakan usaha mereka, bukan hanya hasil akhirnya.
Bukan berarti harus selalu berhasil, tetapi lebih kepada proses keberanian itu sendiri yang dihargai. Dengan mendukung mereka, si kecil akan merasa lebih aman untuk mencoba hal-hal yang sebelumnya mungkin terasa menakutkan. Jangan lupa, Moms juga bisa menjadi contoh dengan menunjukkan bagaimana menghadapi ketakutan dalam kehidupan sehari-hari.
Keberanian bukan hanya tentang menghadapi hal yang besar atau menakutkan, tetapi juga tentang menghadapi ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari. Ketika anak melihat orangtuanya tidak takut mencoba hal-hal baru, mereka akan lebih mudah meniru sikap yang sama.
2. Berikan Ruang untuk Eksplorasi tanpa Takut Salah
Terkadang, kita sebagai orangtua cenderung melindungi anak dari kemungkinan kegagalan. Namun, Moms harus tahu, kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran. Jika kita selalu menyarankan mereka untuk menghindari risiko, anak-anak mungkin akan merasa lebih takut untuk mencoba hal-hal baru. Cobalah memberikan ruang bagi mereka untuk bereksperimen, bahkan jika itu berisiko gagal. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman belajar, bukan sebagai hal yang memalukan.
Moms, cobalah untuk tidak terburu-buru mengoreksi atau memperbaiki segalanya. Jika anak Anda mencoba untuk melompat ke atas tumpukan balok, meski takut terjatuh, biarkan mereka merasakannya. Keberanian datang dari belajar bahwa kegagalan tidak menghentikan langkah, tetapi justru memperkuat tekad untuk mencoba lagi.
Kebebasan untuk bereksplorasi dengan cara mereka sendiri akan mengajarkan mereka bahwa setiap upaya, baik atau buruk, adalah langkah maju. Ini adalah pengalaman yang memperkaya mental mereka dan membantu mereka belajar untuk menghadapi ketakutan.
3. Ceritakan Kisah-Kisah Heroik dari Kehidupan Sehari-Hari
Moms, jangan hanya mengandalkan pahlawan besar dalam buku cerita atau film untuk menginspirasi keberanian anak-anak. Ceritakan juga kisah-kisah dari kehidupan sehari-hari, seperti bagaimana seseorang berani mengambil keputusan sulit atau berdiri untuk apa yang mereka percayai. Anak-anak sangat cerdas dalam memproses informasi, dan mereka akan sangat terinspirasi oleh contoh nyata yang dekat dengan kehidupan mereka.
Moms bisa memulai dengan menceritakan kisah-kisah tentang orang-orang terdekat yang pernah menghadapi ketakutan mereka dan akhirnya berhasil. Misalnya, bagaimana seorang teman atau keluarga mencoba hal baru meski ragu-ragu atau bagaimana seseorang berhasil melewati masa sulit dengan berani.
Menghadirkan contoh orang biasa yang berani akan membantu anak memahami bahwa keberanian tidak hanya milik pahlawan fiksi, tetapi juga milik mereka. Keberanian ada dalam diri setiap orang, hanya perlu ditemukan dan dilatih.
4. Jadikan Obrolan tentang Keberanian Bagian dari Rutinitas
Mengajak anak untuk berbicara tentang keberanian secara rutin bisa menjadi cara yang ampuh untuk membentuk pola pikir positif mereka. Bicarakan tentang keberanian di setiap kesempatan, misalnya saat makan malam, saat bermain, atau saat mendengar cerita dari luar. Cobalah untuk membuat pertanyaan sederhana, seperti, “Apa hal berani yang kamu lakukan hari ini?” atau “Apa yang membuat kamu merasa takut, dan bagaimana cara kamu menghadapinya?”
Ini bukan hanya tentang memberi mereka contoh, tetapi juga membantu mereka mengenali dan mengapresiasi keberanian yang mereka tunjukkan. Dengan membicarakan tentang keberanian setiap hari, anak-anak akan mulai memahami bahwa keberanian adalah kualitas yang bisa mereka miliki dan tingkatkan sepanjang waktu.
Berbicara tentang keberanian dengan cara yang ringan dan menyenangkan akan membuat anak merasa lebih nyaman untuk mengungkapkan ketakutan mereka, dan juga memberi mereka kesempatan untuk belajar bagaimana menghadapinya. Keberanian tidak selalu tentang momen besar, tetapi tentang keberanian dalam setiap keputusan kecil yang mereka buat.
5. Latih Menghadapi Ketakutan dengan Cara yang Menyenangkan
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi ketakutan adalah dengan memainkan skenario yang menakutkan dengan cara yang menyenangkan. Moms bisa membuat permainan peran atau menggunakan cerita yang melibatkan karakter yang menghadapi ketakutan dan menghadapinya dengan cara yang lucu atau kreatif. Misalnya, cobalah bermain dengan boneka atau mainan dan buat cerita di mana mereka harus melawan monster atau situasi yang menakutkan, namun dengan cara yang ringan dan penuh humor.
Metode ini tidak hanya membantu anak mengatasi ketakutan mereka, tetapi juga membuat prosesnya lebih menyenangkan. Anak-anak akan belajar bahwa ketakutan bisa dikelola dan dihadapi dengan cara yang tidak membuat mereka merasa tertekan.
Dengan mengajak anak untuk bermain peran atau menceritakan cerita yang menantang ketakutan mereka, Moms membantu mereka membangun rasa percaya diri. Mereka akan semakin menyadari bahwa menghadapi ketakutan adalah hal yang bisa dilakukan dengan cara yang kreatif dan mengasyikkan.
6. Berikan Pujian yang Membangun Keberanian
Pujian yang diberikan Moms tidak hanya untuk hal-hal yang sudah berhasil, tetapi juga untuk usaha dan keberanian mereka dalam menghadapi tantangan. Hindari pujian yang hanya mengarah pada hasil akhir, tetapi lebih fokuslah pada proses dan upaya mereka untuk menghadapi ketakutan.
Moms bisa mengatakan, “Aku sangat bangga karena kamu sudah berani mencoba meski kamu takut.” Pujian seperti ini mengajarkan anak bahwa keberanian adalah sesuatu yang perlu dihargai, tidak hanya karena mereka berhasil, tetapi karena mereka mencoba meskipun merasa takut.
Dengan memberikan pujian yang membangun, anak-anak akan merasa lebih percaya diri dan tahu bahwa mereka dihargai atas keberanian mereka. Ini akan memotivasi mereka untuk terus berani menghadapi tantangan baru dalam hidup.
7. Ciptakan Rutinitas yang Memberikan Rasa Aman
Meskipun keberanian membutuhkan tantangan, anak-anak juga perlu merasa aman dalam lingkungan mereka. Rutinitas yang stabil dan penuh kasih sayang akan memberikan rasa aman bagi mereka, sehingga mereka lebih siap untuk menghadapi ketakutan di luar sana. Pastikan mereka tahu bahwa di rumah mereka selalu ada tempat yang aman dan penuh dukungan.
Anak yang merasa aman akan lebih mudah mengatasi ketakutan mereka, karena mereka tahu bahwa mereka bisa kembali ke tempat yang aman jika merasa cemas. Dengan menciptakan keseimbangan antara keberanian dan rasa aman, anak-anak akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dengan kepala tegak.
Moms, ingatlah bahwa keberanian bisa jadi bukanlah sifat bawaan, melainkan sesuatu yang bisa dilatih. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, memberikan contoh yang baik, dan memberi ruang untuk bereksperimen, Moms sedang membantu anak untuk menjadi lebih berani setiap harinya.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.