Cara Efektif Menstimulasi Anak yang Mengalami Speech Delay

2 weeks ago 25

Fimela.com, Jakarta Tidak ada yang lebih mengkhawatirkan bagi orangtua daripada melihat tumbuh kembang buah hati tidak berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu hal yang cukup sering menjadi perhatian adalah ketika anak mengalami keterlambatan bicara atau speech delay. Kondisi ini bisa membuat kita sebagai orangtua merasa cemas, apalagi saat melihat anak-anak seusianya sudah mulai lancar berbicara, sedangkan si kecil bahkan belum menunjukkan tanda ingin berbicara sama sekali.

Namun, sebelum panik dan membandingkan si kecil dengan anak lain, penting bagi Mom untuk memahami bahwa setiap anak berkembang dalam ritme yang berbeda-beda. Speech delay bukan berarti anak tidak akan bisa berbicara, melainkan membutuhkan waktu dan pendekatan yang lebih intensif dalam prosesnya. Dengan cara yang tepat dan konsisten, stimulasi bisa menjadi kunci penting untuk membantu si kecil mengejar ketertinggalan dalam kemampuan berbicaranya.

Lantas, bagaimana cara efektif menstimulasi anak yang mengalami speech delay? Berikut panduannya.

1. Ajak Bicara dengan Konsisten dan Penuh Ekspresi

Berkomunikasi secara aktif adalah bentuk stimulasi yang paling dasar, tapi sangat penting. Mom bisa mulai dengan mengajak anak bicara setiap hari, meski anak belum bisa merespons secara verbal. 

Gunakan intonasi yang jelas, penuh ekspresi, dan beri jeda agar anak bisa sekaligus belajar meniru ritme percakapan. Misalnya saat sedang bermain, Mom bisa mengatakan, “Permainan ini seru, ya!” sambil menunjukkan ekspresi senang. Ini membantu anak mengenali makna kata dari konteks yang ada.

2. Manfaatkan Buku Bergambar

Membacakan buku dengan gambar menarik dapat menjadi stimulasi visual sekaligus verbal untuk si kecil. Untuk itu, pilihlah buku yang memiliki ilustrasi dan kata-kata sederhana. Mom bisa menunjuk suatu gambar dan menyebutkan namanya, lalu ajak anak untuk mengulang kata tersebut sehingga mereka dapat mengenali hubungan antara gambar dan bunyi kata.

3. Kurangi Paparan Gadget

Gadget memang bisa menyajikan banyak kata dan lagu yang menghibur si kecil, akan tetapi terlalu banyak menonton video tanpa interaksi dua arah dapat memperlambat perkembangan bicara anak karena mereka hanya menjadi pendengar pasif. Untuk itu, mulailah membatasi penggunaan gadget dan ganti dengan aktivitas yang melibatkan komunikasi aktif bersama keluarga.

4. Ajak Anak Bermain Sambil Belajar

Permainan seperti boneka tangan, tebak gambar, atau menyusun balok bisa menjadi momen belajar yang menyenangkan. Gunakan permainan untuk mengenalkan kosakata baru. Misalnya saat bermain masak-masakan, Mom bisa menyebutkan nama-nama alat dapur, jenis makanan, dan ajak anak menyebutkannya kembali secara perlahan.

5. Ajukan Pertanyaan Terbuka

Daripada hanya memberi instruksi, Mom bisa mulai membiasakan diri mengajukan pertanyaan terbuka seperti, “Kamu mau yang mana?” atau “Apa yang sedang kamu lihat?” Pertanyaan terbuka mendorong anak untuk berpikir dan mencoba merespons dengan kata-kata, bukan hanya “iya” atau “tidak”. Meskipun responnya belum sempurna, proses ini sangat membantu memperkuat keberanian anak dalam berbicara dan mengekspresikan pikiran mereka.

6. Konsultasikan dengan Profesional Jika Perlu

Jika Mom merasa perkembangan bicara anak belum menunjukkan kemajuan signifikan meski sudah distimulasi secara rutin, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter anak atau terapis wicara. Evaluasi lebih lanjut akan membantu mengetahui kebutuhan anak secara tepat dan menyusun program terapi yang sesuai.

Terakhir, Mom perlu mengingat bahwa tidak ada ibu yang sempurna, yang ada hanyalah ibu yang selalu bersedia belajar dan berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya. Jadi apabila si kecil mengalami speech delay, tidak perlu berkecil hati apalagi sampai menyalahkan diri sendiri karena you’re already such a good Mom!

Because every female is Fimela.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Anindya Rizky A
  • Ayu Puji Lestari
Read Entire Article
Parenting |