Cegah Anemia pada Ibu Hamil, Menyusui, dan Balita dengan Kalkulator Zat Besi

3 weeks ago 35

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah merasa lemas dan tidak bertenaga? Mungkin kamu mengalami anemia. Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Hal ini bisa membuat tubuh kekurangan oksigen yang sangat dibutuhkan untuk menjalankan fungsi normal. Anemia ini sangat umum terjadi pada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Mari kita bahas lebih dalam mengenai penyebab, dampak, dan cara pencegahannya.

Ibu hamil dan anak hingga usia 5 tahun adalah kelompok usia yang paling tinggi mengalami anemia defisiensibesi. Data menunjukkan bahwa 3 dari 10 (28%) ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Selain pada ibu hamil, sekitar 1 dari 4 anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun juga mengalami anemia. Masih tingginya prevalensi anemia, disebabkan pola makan yang masih kurang asupan zat besi harian. Terlebih lagi data menunjukkan 1 dari 3 anak Indonesia tidak mengkonsumsi makanan kaya zat besi.

Selain itu, penelitian lainyang dilakukan pada lebih dari 400-an Ibu hamil dan Ibu menyusui menunjukkan rata-rata konsumsi asupan zat besi hanya 44% dan 63% dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan. Oleh karena itu, penting untuk jadi perhatian serius, bahwa kondisi anemia baik pada ibu maupun pada anak ini dapat berisiko menyebabkan stunting yang dapat menghambat perkembangan otak dan tumbuh kembang optimal anak, sehingga bisa mengancam terwujudnya Generasi Emas 2045.

Penyebab Anemia

Dr. Ade Jubaedah, S.Keb, Bdn, MM, MKM​, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI)​ mengatakan kurangnya asupan zat besi harian pada pola makanibu hamil, ibu menyusui dan anak menjadi salah satu faktor utama masih tingginya kasus anemia di Indonesia. Untuk itu, pentingnya memastikan kecukupan zat besi pada ibu hamil, ibu menyusui dan anakanak untuk cegah anemia. Sebab, jika dibiarkan, kondisi anemia defisiensi besi akan menghambat tumbuh kembang optimal anak, bahkan dapat menjadi penyebab risiko stunting. 

"Sama halnya dengan kondisi anemia defisiensi besi pada ibu yang tidak hanya berpengaruh pada kesehatan ibu, tetapi juga dapat berdampak pada tumbuh kembang anak sejak di dalam kandungan," katanya dalam acara Gerakan Skrining dan Edukasi Pencegahan Anemia Defisiensi Besi di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (13/2).

Cegah Anemia

Dr. Ade Jubaedah, S.Keb, Bdn, MM, MKM​ menekankan pentingnya kegiatan skrining faktor resiko dalam setiap pelayanan kesehatan sehingga  dapt dilakukan pencegahan lebih dini, terutama bagi Bidan sebagai garda terdepan yang memiliki peran sentral dalam dalam upaya pencegahan dan deteksi dini masalah anemia defisiensi besi bagi ibu dan anak. 

“Ikatan Bidan Indonesia (IBI) berkomitmen penuh mendukung upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), AngkaKematian Bayi (AKB), dan stunting. Kami percaya bahwa skrining anemia yang terintegrasi dalam setiappelayanan sehari-hari bidan adalah kunci penting untuk mencapai target tersebut. Gerakan Aksi Nyata Bidan Cegah Anemia merupakan salah satu inisiatif dan komitmen dari IBI bersama dengan e-Nutri yang mengupayakan gerakan skrining dan edukasi pencegahan anemia defisiensi besi bagi ibu dan anak. Gerakan ini menjadi sangat penting dalam intervensi dini pencegahan kasus anemia, terutama sebelum gejala yang signifikan muncul dan menyebabkan berbagai masalah yang serius bagi ibu dan anak di Indonesia," katanya.

Seperti yang kita ketahui, zat besi berperan penting mendukung kesehatan ibu dan anak. Bagi ibu hamil dan ibu menyusui, zat besi sangat penting karena adanya peningkatan volume darah selama kehamilan untuk pembentukan plasenta, janin serta cadangan zat besi dalam ASI. Bahkan pada anak-anak, zat besi merupakan salah satu mikronutrien penting untuk proses tumbuh kembangnya . Sebab, zat besi yang cukup dapat mendukung peningkatan memori, fokus dan kecerdasan anak.

Tercukupinya kebutuhan zat besi ini akan mengurangi risiko anemiadefisiensi besi yang dapat menyebabkan kurangnya oksigen ke sel otot dan sel otak, serta menurunkankebugaran dan ketangkasan berpikir anak. Oleh sebab itu, zat besi sangat dibutuhkan untuk si Kecil lebihaktif dan fokus belajar sehingga berprestasi di sekolah.

Kalkulator Zat Besi

e-Nutri merupakan aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk membantu para bidan di Indonesia dalampelayanan kesehatan harian. Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur dan informasi yang berguna untukmendukung profesionalisme bidan, mulai dari informasi ilmiah terbaru dan materi pelatihan yang relevan,fitur konsultasi dengan ahli serta fitur komunikasi untuk memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran informasidengan bidan di seluruh Indonesia. Untuk mendukung peran bidan dalam melakukan skrining anemiadefisiensi besi, e-Nutri juga telah dilengkapi dengan Kalkulator Zat Besi.

Kalkulator Zat Besi dari aplikasi e-Nutri merupakan alat bantu skrining faktor risiko untuk anak (usia 6 bulan –6 tahun), ibu hamil dan ibu menyusui. Alat skrining ini berbasis kuesioner yang terdiri dari 7-10 pertanyaansederhana terkait pemantauan asupan makanan harian yang kaya akan zat besi dan hanya membutuhkanwaktu selama 3 menit untuk mengetahui faktor risiko anemia defisiensi besi. Melalui Kalkulator Zat Besi,deteksi dan intervensi dini dengan pemberian nutrisi tinggi zat besi, serta edukasi terhadap pentingnya asupan zat besi ini dapat menjadi referensi pemantauan bagi pelayanan kesehatan seperti bidan yang untuk skrining risiko anemia berikutnya

Gladys Samosir, Digital Engagement Lead e-Nutri mengatakan, Fitur Kalkulator Zat Besi dalam aplikasi e-Nutri dikembangkan berdasarkan rekomendasi World Health Organization (WHO) untuk kebutuhan zat besi yang disesuaikan dengan kandungan pada berbagai jenis bahan makanan serta Angka Kebutuhan Gizi (AKG) Indonesia.

"Dengan kelebihan tersebut, para tenaga kesehatan seperti bidan dapat memaksimalkan fungsinyauntuk ibu dan anak dimanapun dan kapanpun dengan satu genggaman saja. Oleh karena itu, melalui kerjasama ini, kami berharap Kalkulator Zat Besi dapat terintegrasi secara berkelanjutan dengan pelayanan kesehatan, tidak hanya untuk bidan saja tetapi juga untuk tenaga kesehatan lainnya demi mendukung pencegahan anemia defisiensi besi pada Ibu dan Anak Indonesia," ungkapnya

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Anisha Saktian Putri

    Author

    Anisha Saktian Putri
Read Entire Article
Parenting |