Cara Aurel Hermansyah Membagi Waktu Bermain Bersama Anak hingga Psikolog Bagikan Tips Main Bersama si Kecil

1 day ago 3

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, ketika anak sedang berada pada masa pertumbuhan, bermain merupakan aktivitas yang tak akan mereka lewati setiap harinya. Bahkan menurut WHO, anak-anak usia 1-2 tahun dianjurkan untuk bergerak (dalam hal ini bermain) selama 180 menit per harinya. Selain untuk bersenang-senang, bermain adalah bagian penting dari proses belajar dan eksplorasi dunia di sekitarnya. Stimulasi yang didapat anak saat bermain membantu memperkuat koneksi otak, membentuk cara mereka memecahkan masalah, dan melatih komunikasi dengan orang lain.

Tak hanya itu, bermain juga dapat mempererat ikatan emosional antara anak dan orangtua yang sangat dibutuhkan untuk mendukung rasa aman dan percaya diri si Kecil. Maka dari itu, peran orangtua pun sangat penting—terutama dalam menemani anak saat bermain. Sayangnya, masih banyak orangtua yang menganggap remeh hal ini. Bahkan menurut survey yang dilakukan oleh JAKPAT 2025, hanya ada 1 dari 3 ibu di indonesia yang bermain bersama si kecil dengan waktu yang cukup (minimal 60 menit per hari).

Menurut psikolog anak—Vera Itabiliana Hadiwidjojo, bermain adalah aktivitas alami bagi anak. “Tanpa disuruh pun, anak pasti akan bermain. Namun, kalau dibiarkan sendiri terus, ini bisa jadi pemborosan potensi stimulasi,” ujarnya pada press conference Nestlé LACTOGROW menghadirkan kampanye bertajuk “Main Jangan Main-Main” yang digelar pada Kamis (24/04/2025).

Tak hanya itu, Ia juga membagikan beberapa manfaat bermain untuk anak, seperti, Mengasah sensorik dan motorik. Meningkatkan kognitif dan self-regulation.Membangun emotional bonding.Menunjang kesejahteraan orangtua melalui hormon oksitosin.

Manfaat di atas akan lebih optimal jika orangtua ikut terlibat dalam permainan anak. Untuk membantu orangtua menikmati momen ini, Vera membagikan tips bagi orangtua untuk bermain bersama anak dengan “MAINKAN”, yakni:

M – Menjadi teman bermain anak.A – Aktivitas sesuai usia dan perkembangan.I – Interaktif dan dua arah (tanpa gadget).N – Nutrisi mendukung aspek perkembangan.K – Kurangi larangan berlebihan.A – Ajak anak aktif terlibat.N – Nikmati momen bermain bersama.

Pentingnya Kesehatan Pencernaan untuk Anak yang Aktif

Agar anak bisa bebas dan nyaman bermain, kondisi fisik mereka juga harus mendukung. Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) menekankan bahwa mood dan perilaku anak sangat dipengaruhi oleh kondisi saluran cernanya. “Saluran cerna adalah otak kedua kita. Jika perut anak tidak nyaman, mood mereka juga bisa terganggu. Hal ini biasa disebut sebagai konsep gut-brain-axis,” jelasnya.

Untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus, Dr. Ariani menyarankan:

  1. Memberikan nutrisi yang mengandung probiotik, seperti Lactobacillus Reuteri.
  2. Memberikan makanan tinggi prebiotik (serat pangan).
  3. Membatasi konsumsi gula tambahan.

Untuk itu, LACTOGROW hadir dengan formula khusus yang mengandung Probiotik Lactobacillus reuteri, Prebiotik Inulin, dan 0g sukrosa. Kombinasi ini mendukung kesehatan pencernaan anak sehingga mereka lebih nyaman saat bermain dan beraktivitas.

Bermain di Tengah Kesibukan Menurut Aurel Hermansyah

Sebagai ibu muda yang juga publik figur, Aurel Hermansyah turut membagikan pengalamannya. Ia mengaku membagi waktu bermain bersama anak menjadi sesi 2–3 kali sehari, masing-masing selama 30 menit. “Dulu anak-anak sempat mengalami gangguan pencernaan. Tapi setelah rutin mengonsumsi susu dengan probiotik dan prebiotik seperti LACTOGROW, mereka jadi lebih nyaman bermain,” ungkapnya.

Aurel juga mengapresiasi kampanye “Main Jangan Main-Main” dan mengajak para orangtua lain untuk ikut terlibat. “Momen bermain itu nggak ternilai. Yuk, main bareng anak dengan sepenuh hati,” ajaknya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Amelia Salsabila Aswandi

    Author

    Amelia Salsabila Aswandi
  • Anisha Saktian Putri

    Editor

    Anisha Saktian Putri
Read Entire Article
Parenting |