5 Kesalahan Parenting yang Sering Dilakukan Tanpa Disadari

3 days ago 7

Fimela.com, Jakarta Menjadi orang tua adalah proses belajar seumur hidup. Tak ada buku panduan yang benar-benar sempurna untuk setiap situasi, karena setiap anak unik dan setiap keluarga memiliki dinamika yang berbeda. Namun di tengah usaha memberikan yang terbaik, sering kali orang tua justru melakukan kesalahan tanpa sadar. Kesalahan-kesalahan ini mungkin terlihat kecil, tetapi bisa berdampak besar pada perkembangan mental dan emosional anak.

Banyak orang tua fokus pada hal-hal besar: memastikan anak mendapatkan pendidikan yang baik, makanan bergizi, dan lingkungan yang aman. Tapi justru dalam keseharian, cara bicara, respon terhadap emosi anak, atau pola komunikasi menjadi kesalahan-kesalahan tersembunyi itu sering terjadi. Karena sudah menjadi kebiasaan, banyak yang menganggapnya wajar atau bahkan tidak menyadarinya sama sekali.

Berikut beberapa kesalahan dalam pola asuh yang jarang disadari, namun penting untuk dihindari demi tumbuh kembang anak yang optimal:

Meremehkan Emosi Anak

Sering kali saat anak menangis atau marah, orang tua justru meminta mereka untuk diam dengan cepat: “Udah, jangan nangis,” atau “Kamu tuh cengeng banget.” Kalimat-kalimat ini terkesan sepele, tapi secara tidak langsung mengajarkan anak untuk menekan emosinya. Padahal, anak butuh belajar mengenali, memahami, dan mengelola perasaannya—bukan menyingkirkannya.

Terlalu Fokus pada Prestasi Akademik

Tekanan untuk selalu berprestasi di sekolah sering membuat orang tua lupa bahwa kecerdasan emosional dan sosial sama pentingnya. Anak yang terus-menerus diukur dengan nilai atau ranking bisa tumbuh dengan rasa takut gagal, rendah diri, atau merasa cinta orang tuanya bersyarat.

Tidak Konsisten dalam Aturan

Memberikan batasan itu penting, tapi konsistensi jauh lebih penting. Ketika aturan berubah-ubah tergantung suasana hati orang tua, anak menjadi bingung dan kehilangan rasa aman. Konsistensi menciptakan kejelasan dan kepercayaan, dua hal penting dalam membangun hubungan yang sehat.

Membandingkan Anak

Kalimat seperti “Coba lihat kakakmu, dia bisa kok,” atau “Kenapa nggak bisa kayak anak tetangga?” sering terlontar tanpa sadar. Sayangnya, ini bisa mengikis rasa percaya diri anak dan membuatnya merasa tidak cukup baik. Anak perlu merasa diterima dan dihargai tanpa syarat, bukan dilihat sebagai bayangan orang lain.

Mengabaikan Kesibukan Waktu

Di tengah kesibukan sehari-hari, orang tua kadang merasa sudah cukup hadir hanya dengan berada di rumah. Padahal, kehadiran fisik tidak sama dengan keterlibatan emosional. Waktu berkualitas—bermain, bercerita, dan mendengarkan adalah momen penting yang memperkuat ikatan batin antara anak dan orang tua.

Parenting bukan soal menjadi sempurna, tapi soal terus belajar dan tumbuh bersama anak. Dengan lebih peka terhadap kesalahan-kesalahan kecil yang mungkin tak kita sadari, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan suportif bagi tumbuh kembang anak. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Parenting |