Ketahui Sejarah Xiaomi hingga Jadi Industri Teknologi Global

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tidak mengenal brand Xiaomi? Sebuah perusahaan asal Tiongkok yang berfokus pada pembuatan smartphone dan perangkat elektronik lainnya itu didirikan pada April 2010 di Beijing, Cina.

Xiaomi memulai langkahnya sebagai perusahaan perangkat lunak. MIUI atau sistem operasi berbasis Android yang mereka kembangkan menjadi produk pertama yang mencuri perhatian berkat antarmuka yang lebih ramah dan fitur lebih lengkap dibandingkan versi bawaan Android.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari laman Startup Talky, founder dari Xiaomi adalah Lei Jun, seorang lulusan Ilmu Komputer dari Universitas Wuhan. Jun memimpin Xiaomi setelah sukses menahkodai Kingsoft dan menjual toko buku daring Joyo.com ke Amazon.

Ia menjalankan perusahaannya ini didampingi beberapa orang lainnya, yakni Lin Bin (eks Google dan Microsoft), Dr. Zhou Guangping (eks Motorola), Liu De (desainer industri), Wong Kong-Kat (eks Microsoft), Hong Feng (eks Google), Chuan Wang (pengusaha teknologi VOD), hingga Li Wanqiang (pakar UI/UX). Mereka menyusun Xiaomi dari nol menjadi salah satu produsen ponsel terbesar di dunia yang kini punya ratusan juta pengguna aktif secara global.

Arti Xiaomi

Nama Xiaomi sendiri berarti "millet" atau "beras kecil", simbol kerendahan hati yang dalam pandangan Lei Jun menyiratkan filosofi Budha bahwa "sebutir nasi bisa seberat gunung". Lambang "MI" yang tertera pada logo perusahaan bukan hanya berarti Mobile Internet, tapi juga Mission Impossible yang berarti cerminan dari perjalanan mereka menghadapi tantangan besar di industri.

Dari Ponsel ke Produk Lainnya

Setelah sukses merilis Mi One pada 2011, Xiaomi terus memperluas lini produknya, mulai dari seri Redmi, Mi, Pocophone, hingga produk gaya hidup seperti TV, laptop, aksesoris, perangkat wearable, peralatan rumah tangga, tas, gelas, termos, hingga obeng. Xiaomi juga mengembangkan layanan digital seperti Mi Music, Mi Video, dan Mi Game, serta menawarkan pinjaman mikro melalui Mi Credit di India.

Bahkan sekitar 25 persen pendapatan Xiaomi berasal dari produk IoT dan produk rumah tangga mereka. Hingga saat ini Xiaomi telah mengaktifkan lebih dari 900 juta perangkat IoT dan memiliki 702 juta pengguna aktif bulanan secara global. 

Dilansir dari laman resminya, Xiaomi mengusung misi membangun produk luar biasa dengan harga jujur agar semua orang bisa menikmati hidup yang lebih baik melalui teknologi inovatif.

Hal ini sejalan dengan tagline mereka, yakni “Innovation for everyone”. Komitmen ini membawa mereka dari smartphone ke ekosistem Human x Car x Home, di mana perangkat saling berkolaborasi, belajar dari pengguna, dan beradaptasi secara cerdas.

Ponsel, mobil, hingga peralatan rumah tangga belajar dari kebiasaan penggunanya, lalu menyesuaikan diri. Melalui HyperOS 2 dan Xiaomi HyperAI, teknologi Xiaomi semakin terintegrasi dengan konsep yang lebih personal dan responsif.

India Sebagai Pasar Terkuat

Menurut laporan laman DFC Modelling, salah satu pasar terkuat Xiaomi ada di India. Di sana, Xiaomi mendominasi penjualan ponsel dan bahkan memecahkan rekor dunia. Xiaomi India masuk Guinness World Records berkat mozaik logo terbesar di dunia menggunakan 9.690 lampu di atap kantor pusat mereka di Bengaluru. Strategi “harga rasional, kualitas maksimal” membuat Xiaomi digemari berbagai lapisan masyarakat.

Industri Teknologi Global

Xiaomi turut menjadi salah satu pemain global di bidang teknologi yang dibuktikan dengan lebih dari 100 pasar yang telah dimasuki. Perusahaan ini bahkan pernah dinobatkan sebagai startup teknologi dengan valuasi tertinggi pada 2014.

Pada 2021, Xiaomi masuk dalam daftar Top 100 Most Valuable Global Brands versi Kantar BrandZ. Meski sempat terdampak pandemi, Xiaomi menjadi satu dari sedikit merek ponsel besar yang mencatatkan pertumbuhan pada awal 2020.

Selanjutnya, pada September 2021, Xiaomi telah mengungkapkan bahwa mereka tidak akan meluncurkan produknya lagi dengan merek Mi. Raksasa teknologi asal China ini telah memutuskan untuk menarik nama “MI” dari semua produk mereka di masa depan.

Pada 2024, Xiaomi masuk daftar TIME’s 100 Most Influential Companies dan enam kali masuk Fortune Global 500. Pada kuartal ketiga 2024, Xiaomi mencatatkan pendapatan RMB 92,5 miliar yang nilainya naik 30,5% dari tahun sebelumnya.

Sementara segmen smartphone dan AIoT menyumbang lebih dari 80 miliar RMB. Tak berhenti di situ, mereka juga berkomitmen pada keberlanjutan terbukti dari desain produk yang ramah lingkungan, proses produksi yang efisien, hingga target netral karbon pada 2040.

Read Entire Article
Parenting |