Fimela.com, Jakarta Zaskia Sungkar dan Irwansyah baru saja mengunggah foto bersama bayi perempuan bernama Humaira. Kehadiran anak perempuan ini disebut sebagai anak adopsi di mana sebelumnya Zaskia Sungkar tengah melahirkan anak pertamanya bernama Muhammad Ukkasya pada 2021 lalu. Zaskia yang berusia 34 tahun ini masih merahasiakan wajah dari Baby Humaira, namun ia telah menyebutkan jika sang bayi adalah bagian dari keluarga kecilnya.
"Humaira ♥️ anak shalehah. Mami, abi, abang ukkasya sayang huma," tulis Zaskia dalam keterangan unggahan di akun Instagramnya, @zaskiasungkar15, Selasa, 14 Januari 2025. Bukan itu saja, untuk memenuhi kebutuhan anak mereka, Zaskia bahkan menjalani program induksi laktasi. Hal tersebut memungkinkan kakak Shireen Sungkar ini bisa menyusui langsung anak adopsnya tanpa kehamilan.
Menjalani prosedur induksi laktasi
Dikutip dari Liputan6.com, "Bismillah dibantu dokter @drtiwi. Program laktasi. Pesen dokter jalani dengan ikhlas, santai, happy gak boleh stress dan dan banyak berdoa. ASI mulai keluar perlahan. Doain ya," tulisnya dalam unggahannya di Insta Story, Rabu, 15 Januari 2025. Lalu, apa sebenarnya program induksi laktasi?
Apa itu induksi laktasi?
Induksi laktasi adalah proses merangsang produksi ASI pada wanita yang ingin menyusui bayi tanpa kehamilan. Metode ini bisa dilakukan oleh ibu adopsi.
Bagaimana prosesnya?
Umumnya produksi ASI dipicu oleh tiga hormon, estrogen, progesteron, serta HPL (human placental lactogen) selama bulan-bulan terakhir kehamilan. Setelah melahirkan, kadar estrogen dan progesteron turun drastis dan hormon prolaktin meningkat serta mempersiapkan untuk proses menyusui. Melansir kanal Health Liputan6.com, Kamis (16/1/2025), keberhasilan induksi laktasi tergantung pada seberapa sukses Anda meniru proses persiapan menyusui tersebut.
mengonsumsi pil KB dengan estrogen dan progesteron serta dan melewatkannya seminggu sekali setiap bulan, hormon tubuh akan menyerupai mereka yang tengah mengandung. Ibu juga bisa megonsumsi herbal yang bisa menambah produksi air susu.
Bila Anda memiliki jeda waktu yang cukup, misalnya dua bulan, sebelum mengadopsi bayi, LaFleur menyarankan untuk menghentikan terapi hormon dan mulai memompa payudara dengan pompa ASI elektrik standar rumah sakit. Ini akan mendorong produksi sekaligus pelepasan prolaktin.
Cara lainnya adalah dengan melakukan stimulasi pada kedua payudara selama setidaknya lebih dari 100 menit per hari. Anda bisa mengawalinya dengan sesi singkat, semisal 5 menit, dan meningkatkan durasinya hingga 15-20 menit untuk setiap payudara sebanyak 8 hingga 12 kali sehari, termasuk satu kali di malam hari.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.