Melihat Misa Pelantikan Paus Leo XIV dan Tradisinya

5 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Misa pelantikan Paus Leo XIV dilaksanakan di Vatikan pada Ahad, 18 Mei 2025. Misa inaugurasi ini akan menarik perhatian masyarakat dunia, khususnya umat Katolik, untuk datang langsung ke Lapangan Santo Petrus, tempat kegiatan suci itu dilangsungkan. Ini menandai secara resmi dimulainya masa jabatan Paus Leo XIV sebagai pemimpin tertinggi gereja Katolik.  

Sky News memperkirakan sekitar 250 ribu orang diperkirakan akan memadati lokasi acara, termasuk para tokoh dunia. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan hadirin pada pelantikan Paus Fransiskus yang mencapai 200.00 orang pada 2013. Pengunjung dapat datang langsung ke Lapangan Santo Petrus untuk melihat prosesi pelantikan resmi Paus XIV. Umat non-Katolik juga tetap diperbolehkan hadir tanpa perlu memiliki tiket. Prosesi dimulai pukul 10.00 waktu setempat 

Tradisi Pelantikan

Misa pelantikan Paus Leo akan dilakukan seusai dengan tradisi. Mulanya, Paus yang terpilih akan memakai mahkota tiara paus saat pelantikan resmi. Tradisi mengenakan tiara paus telah ada sejak zaman apostolik. Tiara paus sendiri pertama kali disebutkan dalam Liber Pontificalis, sebuah catatan kehidupan Paus Konstantinus (708-715). Bentuknya seperti “topi paus” yang terbuat dari kain putih, dan disebut camelaucum. Pada sebuah karya seni, Paus Santo Gregorius Agung yang hidup di abad ke-7 juga mengenakan topi yang digambarkan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seiring peralihan kepausan, bentuk camelaucum mengalami perubahan. Hingga kini, tiara paus itu memiliki tiga tingkat yang disebut triregno, mewakili jabatan paus yang universal, keotoritasannya sebagai paus yang menyertai umatnya, dan sebagai Wakil Kristus.

Menurut tulisan William Saunders dalam CERC, laman pusat edukasi Katolik, tiara paus tidak lagi dikenakan semasa pelantikan resmi Paus Yohanes I (1978)–yang terakhir mengenakan ialah Paus Paulus VI. Gantinya, Paus yang diresmikan akan mengenakan pallium, pita wol putih dengan enam salib hitam yang dikenakan seperti kerah di bahu Paus. Pallium telah ada sebelum Kristen lahir. Pihak Gereja kemudian mengadopsinya sebagai simbol kesetiaan terhada Kristus. Selain Paus, Uskup Agung Metropolitan dan Patriark Yerusalem juga mengenakan pallium sebagai tanda pelayanan dan otoritas.

Selain pallium, Paus juga akan mengenakan The Fisherman’s Ring (cincin nelayan). Mengutip dari ABC News, cincin bercap emas ini melambangkan peran paus baru sebagai penerus Santo Petrus, pemimpin pertama Gereja yang merupakan seorang nelayan. Cincin ini menandai awal dan berakhirnya masa otoritas seorang paus. Apabila paus meninggal, cincin yang dikenakannya akan dihancurkan secara upacara.

Prosesi Liturgi sampai Ritus Penutup

Melansir dari Vatican News, di dalam Basilika Santo Petrus liturgi akan dimulai. Paus didampingi oleh Patriark Gereja Timur, akan berdoa sejenak dan membakar dupa untuk penghormatan di depan Makam Santo Petrus. Setelahnya, dua daikon akan membawa pallium, cincin nelayan, dan Kitab Injil menuju altar di Lapangan Santo Petrus, disertai nyanyian Laudes Reguae, sebuah nyanyian litani untuk memohon doa dari para Paus Kudus, para martir, dan para santo Gereja Roma. 

Kemudian, Liturgi Sabda dimulai. Ada beberapa ayat yang akan dibacakan, seperti Kis 4:8–12, Mazmur: “Batu yang dibuang… menjadi batu penjuru.”, 1 Ptr 5:1–11, dan Yoh 21:15–19. Ketika pembacaan selesai, pallium dan cincin nelayan akan diberikan oleh tiga kardinal, disertai doa khusus. Paus memberkati umat dengan Kitab Injil, diiringi seruan “Ad multos annos!” (semoga panjang umur!).

Setelahnya, dua belas wakil dari berbagai golongan dari seluruh dunia akan menyatakan ikrar taat kepada Paus. proses ini dinamakan Ritus Ketaatan dan akan dilanjutkan dengan homili atau khutbah singkat dari Sri Paus. 

Sebelum acara berakhir, akan ada doa umad dan Liturgi Ekaristi, beserta nyanyian Tu es pastor ovium. Pada bagian penutup, paus akan menyampaikan pesan singkat untuk umat dan memberi berkat meriah. Doa Regina Caeli dinyanyikan.

MUHAMMAD RIFAN PRIANTO

Read Entire Article
Parenting |