Fimela.com, Jakarta Moms, dunia anak di tahun-tahun awal adalah fase penuh rasa ingin tahu. Setiap sentuhan, suara, dan warna menjadi pengalaman baru yang membentuk cara mereka memahami lingkungan. Pendekatan Montessori memberi kesempatan anak untuk belajar melalui praktik langsung, bukan sekadar instruksi. Di rumah, kegiatan sederhana bisa menjadi ruang eksplorasi yang sama kayanya dengan kelas formal.
Yang menarik, seperti yang dikutip dari laman Kids USA Montessori, Montessori bukan sekadar metode belajar, melainkan semacam cara menghargai ritme alami anak. Dengan kegiatan sederhana yang Moms siapkan, selain bisa mengasah kemampuan sensorial, anak juga bisa belajar disiplin, konsentrasi, hingga kemandirian. Semua bisa dilakukan dengan alat yang sudah ada di rumah, tanpa harus membeli perlengkapan mahal.
1. Kotak Sensorik: Sentuhan yang Menghidupkan Imajinasi
Bayangkan sebuah kotak berisi kapas lembut, kerikil halus, atau kertas amplas. Di tangan anak, benda-benda sederhana itu berubah menjadi sarana belajar yang kaya makna. Saat jari mereka meraba tekstur yang berbeda, otak mereka bekerja mengenali, membandingkan, dan menyimpan pengalaman baru.
Moms bisa menambahkan kata-kata deskriptif ketika anak bereksplorasi. Misalnya, “Ini halus sekali” atau “Yang ini kasar, seperti permukaan batu.” Percakapan sederhana ini memperkaya kosakata anak sekaligus memperkuat pemahaman sensoriknya.
Kotak sensorik bukan hanya melatih indra peraba. Kotak seperti ini juga mempertemukan anak dengan bahasa, imajinasi, dan rasa percaya diri dalam mengenali perbedaan. Satu kotak kecil, banyak pelajaran besar yang tertanam.
2. Permainan Warna dari Barang Rumah Tangga
Warna adalah pintu masuk bagi anak untuk memahami keteraturan dan kategori. Moms dapat menggunakan balok, mainan kecil, atau bahkan tutup botol berwarna. Sediakan alas kertas dengan warna yang sama, lalu ajak anak mengelompokkan benda sesuai warnanya.
Di balik kegiatan sederhana ini, anak sedang mengasah kemampuan visual diskriminatif. Mereka belajar melihat perbedaan halus, menyusun pola, dan mengatur berdasarkan kategori. Aktivitas ini juga melatih koordinasi tangan dan mata, keterampilan dasar yang akan mendukung kegiatan menulis dan membaca kelak.
Bagi anak, tantangan kecil ini adalah permainan seru. Mereka menikmati proses memilih dan menyusun, sementara Moms bisa melihat bagaimana konsentrasi dan ketekunan perlahan tumbuh.
3. Petualangan Rasa di Meja Makan
Moms, mengenalkan rasa tidak harus menunggu anak besar. Cobalah membuat sesi kecil “uji rasa” di meja makan. Siapkan potongan lemon, sejumput garam, sedikit gula, atau cokelat hitam. Setiap suapan menjadi pengalaman unik untuk indra pengecap mereka.
Saat anak mencicipi, ajak mereka memberi kata pada rasa itu. “Asam,” “manis,” atau “pahit.” Aktivitas sederhana ini tidak hanya memperluas kosakata, tetapi juga membantu mereka memahami keanekaragaman rasa dalam makanan sehari-hari.
Selain itu, kegiatan ini mengajarkan anak untuk lebih sadar dengan apa yang masuk ke mulut mereka. Rasa syukur pada makanan pun bisa tumbuh sejak dini, sekaligus membuka peluang untuk mengenalkan pola makan yang sehat.
4. Stasiun Menuang Air: Latihan Konsentrasi yang Menyenangkan
Tak ada yang lebih menarik bagi anak selain bermain dengan air. Kali ini, Moms bisa menjadikannya sarana belajar. Sediakan dua wadah kecil, satu berisi air, satu kosong, serta teko mini. Minta anak memindahkan air perlahan dari satu wadah ke wadah lain.
Sekilas, kegiatan ini tampak sederhana. Akan tetapi, sebenarnya anak sedang belajar mengendalikan gerakan tangan, menjaga fokus, dan membangun koordinasi motorik halus. Semua itu adalah keterampilan dasar yang penting untuk aktivitas sehari-hari.
Anak mungkin menumpahkan air, tetapi itu bagian dari proses. Dengan sabar, mereka akan belajar bagaimana menjaga keseimbangan gerakan. Rasa puas ketika berhasil menuang tanpa tumpah adalah hadiah besar bagi rasa percaya diri mereka.
5. Menyusun Menara dengan Balok: Belajar dari Keseimbangan
Moms bisa menggunakan balok kayu atau benda rumah tangga lain yang aman untuk membuat menara. Anak akan mencoba menyusun, menambah ketinggian, lalu melihat menara itu roboh dan membangunnya kembali.
Di sinilah anak belajar tentang keseimbangan, kesabaran, bahkan ketangguhan. Mereka memahami bahwa untuk membuat menara lebih tinggi, perlu perhitungan dan strategi. Saat menara runtuh, anak belajar menerima kegagalan sebagai bagian dari permainan.
Aktivitas sederhana ini memupuk keberanian mencoba lagi dan lagi. Semangat itu adalah fondasi penting bagi anak untuk menghadapi tantangan di masa depan. Menyusun balok bukan sekadar permainan, melainkan latihan ketekunan yang menyenangkan.
Moms, lima kegiatan Montessori ini mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya besar. Anak belajar melalui pengalaman nyata, bukan sekadar hafalan. Di rumah, Moms bisa menciptakan ruang bermain sekaligus ruang belajar yang hangat, penuh makna, dan membekas dalam ingatan anak.
Montessori memberi kita pengingat bahwa anak tidak membutuhkan hal yang rumit, melainkan kesempatan untuk mencoba, merasakan, dan menemukan dunia dengan cara mereka sendiri.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
ParentingPermainan Edukatif untuk Menambah Kosakata Anak di Rumah
Kosa kata anak bisa berkembang dari aktivitas edukatif yang dilakukan di rumah sambil bermain. Simak artikel ini untuk ide permainan edukatif sekaligus mempererat hubungan keluarga.
ParentingRahasia di Balik Cerita Sebelum Tidur, Menumbuhkan Rasa Aman pada Anak
Cerita sebelum tidur bukan hanya tradisi pengantar lelap, tetapi juga momen berharga yang membantu anak merasa aman, dicintai, dan terlindungi. Rutinitas sederhana ini, anak belajar menenangkan diri, memperkuat ikatan emosional dengan orang tua, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri untuk menghadapi hari esok.
Parenting5 Tips Mengasuh Anak agar Cerdas dan Berhati Baik
Empati dan kebaikan hati bukan bawaan lahir semata, tetapi bisa dibentuk lewat pola asuh yang tepat. Simak 5 tips membesarkan anak yang baik hati agar tumbuh menjadi pribadi penuh kepedulian dan cinta kasih.
Parenting5 Tips Membantu Anak Mengatur Emosi agar Lebih Tenang
Anak yang mudah meledak bukan berarti tidak bisa belajar tenang. Dengan pendekatan tepat dan penuh empati, Moms bisa membantu si kecil mengatur emosinya tanpa kehilangan rasa hormat dan kepercayaan dirinya. Inilah 5 strategi praktis yang bisa Moms terapkan sehari-hari.
ParentingBantu Perkembangan Bicara dan Kemampuan Berhitung Anak Secara Revolusioner dengan Six Brick Method
Mengenal Six Brick Method, rahasia di balik metode bermain yang transformatif dan dapat membantu meningkatkan kemampuan bicara hingga berhitung anak.