Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, terutama di daerah beriklim tropis seperti Indonesia.
Angka kejadian DBD seringkali meningkat saat musim hujan tiba, menjadikannya ancaman serius bagi kesehatan keluarga. Oleh karena itu, mengenali ciri DBD pada anak sejak dini sangatlah krusial.
Deteksi cepat dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius yang berpotensi fatal. Mari kita pahami lebih dalam ciri-ciri DBD pada anak agar Sahabat Fimela dapat bertindak sigap.
Demam Tinggi Mendadak Disertai Nyeri Tubuh yang Hebat
Salah satu ciri DBD pada anak yang paling menonjol adalah demam tinggi yang muncul secara tiba-tiba dan mendadak. Suhu tubuh anak bisa melonjak hingga 39°C sampai 40°C dan dapat berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Demam ini seringkali tidak merespons obat penurun panas biasa, bahkan bisa naik turun, berbeda dengan demam tifoid yang pola demamnya khas. Menurut Alodokter, demam tinggi hingga 40°C merupakan gejala DBD yang paling sering terjadi pada anak.
Selain demam, anak-anak yang terinfeksi DBD dapat mengalami sakit kepala hebat, terutama di area dahi. Gejala khas lainnya adalah nyeri di belakang mata, yang membuat anak mungkin merasa tidak nyaman saat melihat cahaya terang atau menggerakkan matanya. Halodoc menjelaskan bahwa sakit kepala dan nyeri di belakang mata ini adalah gejala khas DBD yang perlu diwaspadai.
DBD juga menyebabkan nyeri otot (mialgia) dan nyeri sendi (arthralgia) yang parah pada anak. Rasa nyeri ini bisa sangat menyakitkan, sehingga DBD sering disebut sebagai “demam patah tulang”. Hello Sehat menyebutkan bahwa nyeri yang timbul pada anak DBD bisa sangat menyakitkan, menjadi alasan mengapa penyakit ini dijuluki demikian.
Gangguan Pencernaan dan Ruam Kulit Khas DBD
Ciri DBD pada anak selanjutnya melibatkan sistem pencernaan. Anak mungkin mengalami mual yang terus-menerus dan muntah berulang kali sebagai respons tubuh terhadap infeksi. Muntah yang terjadi lebih dari 3 kali dalam 12 jam, terutama jika anak tidak dapat menerima asupan cairan, dapat menjadi tanda DBD parah dan berisiko menyebabkan dehidrasi, seperti yang diungkapkan Nutriclub.
Ruam kulit kemerahan atau bintik-bintik merah juga dapat muncul di seluruh tubuh anak yang terinfeksi DBD. Namun, bintik-bintik ini biasanya tidak muncul sampai demam berdarah sudah berlangsung selama beberapa hari, seringkali pada hari keempat atau kelima. RRI menjelaskan bahwa bintik-bintik ini tidak muncul di awal, melainkan setelah beberapa hari demam.
Anak dengan DBD juga bisa mengeluhkan nyeri perut, terutama di ulu hati. Perut kembung atau terlihat membesar juga bisa menjadi gejala. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan cairan di rongga perut atau pembesaran liver yang tidak wajar (hepatomegali), menurut Halodoc. Perut yang membuncit pada bayi juga bisa menjadi indikasi, menandakan pembuluh darah rusak dan bocor.
Tanda Bahaya dan Perubahan Kondisi Umum yang Perlu Diwaspadai
Dalam kasus DBD yang lebih serius, Sahabat Fimela mungkin melihat tanda-tanda perdarahan ringan. Ini bisa berupa mimisan, gusi berdarah, atau mudah memar. Pada beberapa kasus, bisa juga ditemukan darah dalam muntah atau tinja anak, bahkan BAB kehitaman. Gejala ini menunjukkan adanya gangguan pembekuan darah akibat menurunnya jumlah trombosit, seperti yang dijelaskan oleh Halodoc dan Nutriclub.
Anak yang terinfeksi DBD seringkali tampak lemas, lesu, dan mengalami kelelahan yang signifikan. Perubahan nafsu makan juga menjadi ciri DBD pada anak, seperti nafsu makan yang menurun drastis atau bayi yang tidak mau menyusu. Alodokter juga mencatat perubahan nafsu makan dan pola tidur sebagai salah satu indikasi yang perlu diperhatikan.
Pada kasus yang lebih parah, anak mungkin menunjukkan tanda-tanda kulit pucat, dingin, atau berkeringat, terutama pada tangan dan kaki yang terasa dingin dan lembap. Hello Sehat dan Nutriclub menyoroti gejala ini sebagai indikator serius. Orang tua perlu segera membawa anak ke dokter jika demam tinggi tidak kunjung turun hingga hari ke-2 atau ke-3, atau jika anak mengalami tanda-tanda bahaya DBD. Tanda-tanda bahaya tersebut meliputi muntah yang berkepanjangan, perdarahan yang tidak terkendali, dan kesadaran yang menurun. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti syok hipovolemik yang berpotensi fatal, seperti yang diungkapkan Kompas.tv.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4025111/original/093122300_1652798018-Gejala_Hepatitis_Akut.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394611/original/082211300_1761636452-front-view-grandparents-granddaughter.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5327418/original/014991800_1756180726-alexandr-podvalny-TciuHvwoK0k-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4701786/original/013309600_1703841814-jonathan-borba-Z1Oyw2snqn8-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395215/original/007113100_1761665026-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_13.37.11_2916f394.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5375405/original/050547600_1759921524-pexels-kelvinocta16-1973270.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4480557/original/011177200_1687687972-vivek-kumar-a-_1PPjnbUg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393893/original/037295700_1761620439-Depositphotos_678320432_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392895/original/012659200_1761534634-Depositphotos_557986956_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5131632/original/033958900_1739420740-pexels-runffwpu-2787861.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390583/original/035695200_1761283022-Depositphotos_557974240_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4548967/original/094336900_1692782124-tanaphong-toochinda-FEhFnQdLYyM-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5334064/original/085095600_1756705058-IMG-20250901-WA0007.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4713072/original/035361700_1704965813-jose-ibarra-ifM0755GnS0-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5361908/original/053516400_1758797575-Photo_1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5361900/original/014213200_1758797231-prostooleh.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385530/original/083849700_1760935081-Depositphotos_142509949_XL.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3279101/original/098164400_1603767645-andrea-bertozzini--UkZIGs4ejo-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4202582/original/036452200_1666668215-kelly-sikkema-V106bb1a9BY-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4563735/original/035192900_1693891423-20230905085022__fpdl.in__postnatal-period-with-mother-child_23-2149125034_normal.jpg)



















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5096393/original/071176000_1737004609-Screenshot_2025-01-16_120239.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3395224/original/007940700_1615106339-WhatsApp_Image_2021-03-07_at_8.41.57_AM.jpeg)





