Berpisah Bukan Berarti Berhenti Jadi Orang Tua: Tips Co-Parenting yang Sehat untuk Anak

18 hours ago 2

Fimela.com, Jakarta Perceraian memang bukan hal yang mudah, bukan hanya bagi pasangan, tetapi juga bagi anak-anak yang terlibat di dalamnya. Ketika hubungan rumah tangga berakhir, peran sebagai orang tua tetap harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan empati. Inilah mengapa co-parenting atau pola pengasuhan bersama menjadi hal yang sangat penting.

Dilansir dari connatserfamilylaw.com, berikut ini 8 tips co-parenting yang kondusif agar anak tetap merasa aman, dicintai, dan memiliki lingkungan yang positif, meski orang tuanya sudah berpisah.

1. Utamakan Anak di Atas Segalanya

Setelah perceraian, dunia anak mungkin terasa berubah drastis. Karena itu, sebagai orang tua perlu mengutamakan kebutuhan dan kesejahteraan anak di atas kepentingan pribadi. Setiap keputusan, mulai dari sekolah, jadwal kunjungan, hingga kegiatan harian sebaiknya berorientasi pada kebahagiaan anak.

2. Bersikap Sopan dan Dewasa

Menjaga hubungan tetap sopan dengan mantan pasangan adalah kunci utama. Hindari memperkeruh suasana dengan memancing emosi atau memperdebatkan hal kecil. Fokuslah pada hal-hal penting yang menyangkut anak, bukan masa lalu hubungan kalian.

3. Gunakan Bantuan Parent Facilitator

Jika diperlukan, bagi pasangan yang masih sering berselisih, untuk bekerja sama dengan parent facilitator,pihak ketiga yang membantu orang tua menemukan solusi bersama tanpa perlu melalui jalur hukum. Dalam sesi ini, orang tua bisa membahas hal-hal praktis seperti pembagian biaya les, izin bepergian, hingga jadwal pengasuhan dengan cara yang lebih tenang dan terarah.

4. Gunakan Kalender Bersama

Menjaga keteraturan jadwal sangat penting dalam co-parenting. Orang tua bisa memanfaatkan aplikasi seperti Google Calendar untuk mengatur kalender bersama, dan mencatat komunikasi. Selain membantu menghindari kesalahpahaman, aplikasi seperti ini juga bisa digunakan sebagai bukti komunikasi resmi jika dibutuhkan oleh pengadilan.

5. Jaga Komunikasi Tetap Terbuka

Kehidupan anak bisa berubah dari hari ke hari, mulai dari jadwal sekolah hingga kegiatan sosialnya. Karena itu, penting bagi orang tua untuk terus berkomunikasi. Jika berbicara langsung masih sulit, manfaatkan pesan teks, email, atau aplikasi khusus agar komunikasi tetap sehat dan terjaga.

6. Bersikap Fleksibel

Fleksibilitas dapat menjadi kunci keberhasilan co-parenting. Apabila mantan pasangan meminta pertukaran jadwal atau tambahan waktu bersama anak, pertimbangkan dengan lapang dada. Anak akan merasakan manfaatnya ketika kedua orang tuanya bisa saling beradaptasi dan bekerja sama.

7. Pertahankan Tradisi Keluarga

Anak-anak butuh rasa stabilitas dan keakraban. Dengan menjaga tradisi kecil, seperti menonton film bersama saat liburan atau mengadakan makan malam spesial di hari ulang tahun, dapat membantu mereka merasa lebih aman dan dicintai, meski kondisi keluarga sudah berbeda.

8. Tetap Fokus pada Hal Positif

Sahabat Fimela, yang terpenting, selalu ingat alasan utamamu adalah anak-anak. Dengan fokus pada kebahagiaan dan kesejahteraan mereka, proses co-parenting akan terasa lebih ringan seiring waktu. Sikap positif dan komunikasi yang sehat akan menciptakan suasana aman bagi anak untuk tumbuh dengan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Parenting |