Fimela.com, Jakarta Pernahkah Moms merasa galau setiap kali harus meninggalkan si kecil di pagi hari untuk pergi bekerja? Rasanya seperti ada bagian dari diri yang tertinggal di rumah, ya? Tapi tenang, kamu tidak sendiri. Banyak orang tua mengalami dilema ini setiap hari.
Ketika anak merasa dicintai dan diperhatikan sejak pagi, ia akan lebih mudah beradaptasi dengan aktivitas harian tanpa kehadiran orang tua. Sebaliknya, kamu pun bisa menjalani hari dengan lebih fokus dan bahagia, karena tahu telah memberikan yang terbaik sejak awal hari.
Sahabat Fimela, berikut lima tips praktis agar momen perpisahan di pagi hari menjadi lebih baik untukmu maupun untuk si kecil. Mulai dari membangun rutinitas yang menyenangkan hingga meninggalkan pesan cinta untuk si kecil.
Bangun Lebih Awal untuk Waktu Berkualitas
Luangkan 15–30 menit ekstra di pagi hari khusus untuk si kecil. Bisa dengan pelukan hangat, bermain ringan, atau sekadar ngobrol sambil sarapan. Waktu singkat ini bisa jadi momen bonding yang memperkuat ikatan emosional sebelum kamu berangkat.
Ketika si kecil merasa diperhatikan dan dicintai sejak pagi, ia akan lebih siap menghadapi hari tanpa kehadiranmu di rumah. Momen sederhana seperti ini juga bisa menjadi pengingat bahwa kehadiranmu tetap terasa, meski secara fisik harus pergi bekerja.
Jadi, daripada terburu-buru dan langsung beranjak, cobalah bangun sedikit lebih awal demi ketenangan hati dan senyum si kecil yang tulus.
Siapkan Semuanya dari Malam Sebelumnya
Menyiapkan kebutuhan si kecil sejak malam hari bisa menjadi langkah sederhana yang berdampak besar. Mulai dari memilih pakaian yang akan dikenakan, menyiapkan bekal makan, hingga memastikan tas sekolah atau perlengkapan sudah lengkap. Ketika semuanya sudah siap, si kecil pun bisa memulai hari dengan lebih tenang dan tidak tergesa-gesa.
Selain mengurangi stres, persiapan malam hari juga memberi ruang bagi Moms untuk lebih fokus pada interaksi emosional di pagi hari. Daripada sibuk mencari kaus kaki atau botol minum, waktu bisa digunakan untuk memeluk si kecil atau dengan menikmati sarapan bersama. Momen ini sangat berharga untuk membangun rasa aman dan kedekatan sebelum pergi.
Kebiasaan ini juga bisa melibatkan si kecil secara aktif. Ajak ia memilih baju yang ingin dipakai atau membantu menata bekalnya. Dengan begitu, si kecil belajar tentang tanggung jawab dan merasa dilibatkan dalam rutinitas keluarga.
Komunikasi yang Jelas dengan Pengasuh
Sebelum berangkat kerja, pastikan ada waktu sejenak untuk berbicara langsung dengan pengasuh. Sampaikan kondisi si kecil saat itu, apakah ia sedang kurang sehat karena baru sembuh dari sakit, atau sedang dalam fase tertentu. Informasi kecil seperti ini sangat membantu pengasuh dalam menyesuaikan pendekatan dan memberi perhatian yang tepat sepanjang hari.
Tak kalah penting, berikan arahan yang jelas mengenai rutinitas harian si kecil. Misalnya, jam makan, waktu tidur siang, kebiasaan bermain, atau hal-hal yang membuatnya nyaman. Semakin detail komunikasi yang terjalin, semakin besar peluang si kecil merasa aman dan tetap ceria meski Moms tidak berada di rumah.
Jika memungkinkan, libatkan si kecil dalam proses komunikasi tersebut. Biarkan ia menyapa pengasuh, menunjukkan mainan kesukaannya, atau menceritakan apa yang ingin ia lakukan hari itu. Interaksi ini bisa memperkuat hubungan antara si kecil dan pengasuh, sekaligus membuat perpisahan terasa lebih ringan.
Ucapkan Perpisahan dengan Cara Unik
Melakukan perpisahan yang konsisten bisa menjadi jangkar emosional bagi si kecil. Ketika melakukan pelukan tiga kali atau tos rahasia setiap pagi, si kecil akan mengenali pola tersebut sebagai rasa sayang. Ini bukan sekadar kebiasaan, tapi bentuk komunikasi non-verbal yang memberi rasa aman pada si kecil.
Selain itu, perpisahan unik ini bisa menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh si kecil. Ia mungkin akan mulai meminta pelukan tambahan atau menciptakan versi baru dari tos-an rahasia yang sudah ada. Interaksi seperti ini membuat perasaannya lebih tenang dan positif.
Ceritakan Rencana Hari Ini
Memberi tahu si kecil tentang rencanamu hari itu bisa menjadi cara sederhana untuk membangun rasa percaya. Misalnya, katakan bahwa Moms akan bekerja di kantor, menghadiri beberapa rapat, dan pulang sore hari untuk bermain bersama. Penjelasan ini membantu si kecil memahami perpisahan bukan sesuatu yang menakutkan, melainkan rutinitas kedua orangtuanya.
Jika si kecil sudah cukup besar, ajak ia untuk menceritakan juga kesehariannya hari itu. Apa saja kegiatan hari ini, sama siapa saja ia bertemu, dan ada keseruan apa hari ini. Interaksi dua arah ini memperkuat komunikasi dan membuat si kecil merasa dihargai. Dengan saling berbagi rencana, pagi hari bisa menjadi momen penuh kehangatan dan harapan.
Sahabat Fimela, menjadi ibu pekerja memang tidak mudah. Meninggalkan anak di rumah tentu menimbulkan rasa khawatir dan dilema. Ingatlah bahwa setiap pelukan, kata-kata lembut, dan rutinitas yang kamu bangun bersama anak akan menjadi bekal rasa sayang. Semoga lima tips di atas bisa membantumu merasa lebih tenang dan percaya diri saat melangkah ke dunia kerja.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.