ringkasan
- Orang tua perlu mempersiapkan diri secara emosional dan mengelola perasaan pribadi sebelum membahas tragedi dengan anak agar dapat menjadi teladan ketenangan.
- Komunikasi tentang tragedi harus jujur, sesuai usia anak, dan membatasi paparan media grafis untuk melindungi kesehatan mental mereka dari detail yang tidak perlu.
- Validasi perasaan anak, berikan jaminan keamanan, dan dorong mereka untuk memproses emosi serta mencari bantuan profesional jika diperlukan untuk mengatasi kesulitan.
Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, membimbing anak-anak memahami peristiwa tragis adalah tugas sensitif namun krusial bagi setiap orang tua. Peristiwa sulit di dunia nyata seringkali menimbulkan kebingungan dan kecemasan pada pikiran mereka yang masih polos. Penting untuk mempersiapkan diri sebelum memulai percakapan serius ini.
Dilansir dari beberapa sumber, berbagai organisasi kesehatan dan psikologi di Amerika Serikat telah menyusun panduan komprehensif. Panduan ini dirancang untuk membantu orang tua dan pengasuh dalam menavigasi diskusi yang menantang ini. Tujuannya adalah agar anak-anak dapat memproses informasi dengan cara yang sehat.
Membahas topik seperti kiat khusus membimbing anak memahami peristiwa sulit dengan tepat dan penuh empati memerlukan pendekatan yang bijaksana. Hal ini memastikan bahwa anak merasa aman dan dipahami di tengah informasi yang mungkin membingungkan. Kesiapan mental orang tua menjadi kunci utama dalam proses ini.
Persiapan Diri dan Memulai Percakapan
Sebelum membahas berita yang menyedihkan atau tragis, sangat penting bagi orang tua untuk memeriksa diri sendiri. Akui bagaimana Anda bereaksi terhadap berita tersebut dan bersandarlah pada jaringan dukungan Anda. Lakukan apa yang Anda butuhkan agar dapat mencontohkan ketenangan saat berbicara dengan anak.
Sebagai orang tua, jadikan prioritas untuk menjaga diri sendiri dan mencontohkan bagaimana menangani kecemasan serta stres Anda. Berbicara tentang berita sulit dan tragedi bisa sangat melelahkan. Jangan lupa untuk menjaga diri sendiri dengan mematikan berita, beristirahat, dan melakukan aktivitas fisik yang mengangkat semangat.
Tidak peduli berapa usia atau tahap perkembangan anak Anda, mulailah percakapan dengan menanyakan apa yang sudah mereka dengar. Bahkan jika anak Anda belum membicarakannya, luangkan waktu untuk memeriksa mereka. Suka atau tidak, anak-anak cenderung mengetahui apa yang terjadi di dunia.
Jika anak Anda tidak ingin membicarakannya, itu juga tidak masalah. Namun, jika anak Anda bertanya tentang peristiwa tersebut, itu berarti mereka siap untuk membicarakannya. Ini adalah momen yang tepat untuk membuka dialog dan memberikan informasi yang mereka butuhkan.
Isi Percakapan dan Komunikasi Sesuai Usia
Secara umum, yang terbaik adalah berbagi informasi dasar dengan anak-anak, bukan detail grafis atau tidak perlu tentang keadaan tragis. Jawab pertanyaan anak Anda dengan jujur dan mudah dimengerti. Anda juga dapat mengoreksi informasi yang salah tentang peristiwa tersebut agar mereka tidak salah paham.
Jangan meremehkan keseriusan situasi atau signifikansi peristiwa tersebut. Hindari hanya mengatakan hal-hal seperti "Jangan khawatir; Anda akan baik-baik saja" karena itu menandakan kepada anak Anda bahwa percakapan ditutup. Berikan informasi yang jelas dan jujur, tanpa terlalu banyak detail yang tidak perlu.
Sesuaikan penjelasan dan tingkat detail dengan usia serta tahap perkembangan anak. Untuk anak prasekolah, jangan membahas insiden kecuali mereka yang membahasnya; yakinkan mereka bahwa mereka aman dan jangan menonton berita di depan anak kecil. Untuk anak usia sekolah dasar (5-12), tepat untuk membahas insiden tragis dan mengatakan: "Anda tahu hal mengerikan ini terjadi, di mana beberapa anak/orang terluka/terbunuh oleh seseorang." Ukur reaksi anak Anda untuk melihat apakah mereka ingin membahas lebih lanjut.
Bagi anak sekolah menengah & remaja sekolah menengah atas (12-17), mulailah dengan menanyakan apa yang telah mereka dengar tentang suatu insiden, reaksi mereka, dan perasaan mereka. Berikan informasi yang akurat dan sesuai perkembangan berdasarkan pertanyaan anak Anda. Anak kecil mungkin mendapat manfaat dari penjelasan yang lebih singkat, sementara anak yang lebih tua atau remaja mungkin membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
Mengelola Paparan Media dan Dukungan Emosional
Jauhkan anak kecil dari gambar dan suara grafis berulang yang mungkin muncul di televisi, radio, media sosial, internet, dan sumber lainnya. Yang terbaik adalah membatasi jumlah paparan anak Anda terhadap berita tentang peristiwa tersebut, terutama yang berfokus pada kehancuran peristiwa tersebut.
Batasi paparan media. Kemudahan akses ke media bisa bermanfaat sekaligus berbahaya. Ketika menyangkut anak-anak Anda, membatasi paparan berulang dan detail grafis dari peristiwa tragis adalah penting. Hal ini membantu melindungi mereka dari trauma yang tidak perlu dan kecemasan berlebihan.
Setelah Anda menanyakan apa yang telah mereka dengar, tanyakan pertanyaan apa yang mereka miliki dan bagaimana perasaan mereka tentang apa yang terjadi. Bantu anak Anda merasa aman. Carilah isyarat bahwa anak Anda mungkin khawatir tentang apa yang terjadi di berita. Jika mereka tampak takut hal serupa terjadi di komunitas Anda, luangkan waktu untuk membicarakan ketakutan spesifik mereka dan berikan mereka jaminan yang realistis.
Di atas segalanya, yakinkan. Di akhir percakapan, yakinkan anak-anak Anda bahwa Anda akan melakukan segala yang Anda tahu untuk menjaga mereka tetap aman dan mengawasi mereka. Normalisasi perasaan mereka; emosi apa pun yang dibagikan anak Anda adalah valid. Jangan mengabaikan emosi mereka dengan mengatakan hal-hal seperti "Jangan takut." Sebaliknya, beri tahu mereka bahwa Anda mengerti dan Anda juga merasa khawatir.
Mendorong Tindakan dan Mencari Bantuan Profesional
Fokus pada tekad orang-orang yang bekerja sama dalam persatuan daripada pada kehancuran tragedi. Bantu anak Anda yang ingin membantu, untuk membantu. Anda dapat membantu anak Anda memproses emosi mereka dengan mengajukan pertanyaan terbuka seperti, "Bagaimana perasaan Anda tentang itu?" atau "Apa yang membuat Anda memikirkan itu?"
Pikirkan cara Anda dapat membantu. Terkadang, itu dapat membantu kita mengetahui bahwa kita melakukan sesuatu untuk membantu situasi tersebut. Temukan cara keluarga Anda dapat membantu, misalnya melalui kegiatan amal atau dukungan komunitas. Ini dapat memberikan rasa kontrol dan tujuan bagi anak.
Terkadang, sulit untuk mengetahui apakah seorang anak bereaksi secara khas terhadap peristiwa yang tidak biasa, atau apakah mereka mengalami masalah signifikan dalam mengatasi dan mungkin mendapat manfaat dari dukungan ekstra. Perhatikan tanda-tanda peringatan kecemasan yang mungkin muncul pada anak Anda.
Jika Anda khawatir, bicarakan dengan dokter anak anak Anda, guru anak Anda, atau profesional kesehatan mental atau konselor di sekolah atau komunitas. Mencari bantuan profesional adalah langkah bijak untuk memastikan anak mendapatkan dukungan yang tepat dalam menghadapi peristiwa tragis.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.