Gus Ipul Minta Pendamping PKH Wujudkan Visi Misi Presiden

4 hours ago 2

INFO NASIONAL – Presiden menargetkan kemiskinan ekstrem turun menjadi nol persen pada 2026 dan angka kemiskinan secara umum ditekan hingga di bawah lima persen pada 2029. Untuk mencapai target ini Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meminta para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) bekerja serius dalam satu barisan dan menghilangkan sekat demi mewujudkan visi dan misi presiden.

"Semua bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok," kata Gus Ipul saat memberikan arahan secara daring pada acara Pelatihan Fasilitator Pengembangan/Pemberdayaan Masyarakat, Peningkatan Kapasitas SDM bagi 1000 pendamping PKH dan Sosialisasi Penyelenggaraan Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026.

Pendamping PKH menurut Gus Ipul merupakan ujung tombak perubahan sosial, bukan sekadar penyalur bantuan. Lantaran itu mereka harus mampu membangkitkan harapan dan mendorong kemandirian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar mentas dari kemiskinan sebagaimana program prioritas Presiden Prabowo. "Pendamping bukan hanya pelaksana teknis, Anda adalah agen perubahan di garda terdepan," ujar dia.

Dia pun memahami tugas pendamping PKH memang berat. Mereka harus menembus medan terjal, menghadapi dinamika masyarakat yang beragam, serta berhadapan dengan sistem yang belum sempurna. Namun, dia yakin semua itu bisa diatasi dengan berbekal kesungguhan dan profesionalitas serta tujuan mulia untuk membuat KPM mandiri. "Yang kita cari bukan data statistik tapi ibu-ibu yang penuh harap untuk bisa tersenyum di kemudian hari," katanya.

Sebagai langkah awal menuju kemandirian, Gus Ipul meminta para pendamping PKH terus mensosialisasikan bahwa bantuan sosial (bansos) hanya bersifat sementara. Sehingga mereka harus bekerja keras agar secepatnya graduasi dan mandiri.

"Mulai kita sama-sama dorong ke proses pemberdayaan. Bansos bukan selamanya, bansos maksimal diberikan 5 tahun saja bagi KPM aktif, kecuali bagi penyandang disabilitas berat dan lansia tidak produktif,” tutur Gus Ipul. “Mari seluruh pendamping dalam bekerja gunakan proses bisnis untuk mengukurnya, kita fokus pada target, berdasarkan data di perlindungan dan jaminan sosial," tambah dia.

Keberhasilan program Kementerian Sosial (Kemensos) menurut Gus Ipul terdapat di pundak para pendamping. Karena itu, dia meminta agar profesi pendamping tidak hanya dijadikan sebagai sampingan. "Harapan kita, pendamping bisa membawa 10 graduasi KPM tiap tahunnya," ujar dia.

Gus Ipul meminta para pendamping menjaga integritas dan kepercayaan publik. Dia mewanti-wanti agar mereka tak terlibat manipulasi atau pun pungutan liar. "Jadilah panutan, karena wajah negara di mata rakyat miskin adalah pendamping," katanya.

Dia juga meminta para pendamping wajib memastikan validitas data lewat pengecekan di lapangan yang objektif dan akurat. Para pendamping juga diminta untuk mendukung dan mengawal program Sekolah Rakyat. Sebab, Sekolah Rakyat menjadi solusi pengentasan kemiskinan jangka panjang.

"Pendamping harus memastikan bahwa siswa berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Cek rumahnya, cari tahu kondisi keluarganya. Bantu fasilitasi pendaftaran, pantau kelayakan, dan pastikan tidak ada anak miskin yang tercecer dari pendidikan," tutur Gus Ipul.

Tugas sebagai pendamping, lanjut Gus Ipul, merupakan ladang ibadah sosial, sehingga harus dijalani dengan hati dan bukan sekadar rutinitas. "Profesionalisme, keikhlasan, dan semangat gotong royong adalah senjata utama kita dalam memutus rantai kemiskinan," katanya.(*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Parenting |