Hari Hipertensi, Ini Gejala Hipertensi yang Jarang Sering Tidak Disadari

5 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit tidak menular (PTM) yang dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti penyakit jantung dan stroke. 17 Mei dunia memperingati momentum Hari Hipertensi Sedunia. Momen ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut. 

Ada beberapa gejala hipertensi yang jarang disadari penderitanya. Gejala yang dialami sebagian besar pasien dengan tekanan darah tinggi itu kerap dianggap biasa. Laman resmi RS Mitra Keluarga menyebutkan beberapa gejala hipertensi itu adalah sakit kepala parah, sesak napas, mimisan, kulit memerah (terutama pada wajah dan leher). Ada pula gejala pusing, nyeri dada, gangguan penglihatan, serta terakhir adalah adanya darah dalam urine.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebenarnya ada dua jenis hipertensi yang umum terjadi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah jenis hipertensi yang berkembang dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Sementara, hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang terjadi dengan cepat dan bisa menjadi lebih parah daripada hipertensi primer.

Namun secara umum, ada empat penyebab hipertensi.

1. Faktor genetik atau keturunan

Salah satu penyebab hipertensi bisa jadi karena faktor genetik atau keturunan. Itu artinya, ada mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi orangtua sehingga membuat Anda, secara genetik, mengalami hipertensi.

2. Perubahan fisik

Perubahan fisik yang semakin menua juga bisa menjadi penyebab hipertensi. Jika Anda mengalami perubahan fungsi ginjal karena penuaan, maka keseimbangan garam dan cairan alami tubuh akan terganggu. Alhasil, tekanan darah tubuh ikut meningkat.

3. Pola hidup tidak sehat

Pilihan pola hidup yang dijalani merupakan penyebab hipertensi yang paling sering terjadi. Sebagai contoh, kebiasaan merokok, terlalu banyak konsumsi makanan asin, terlalu banyak konsumsi makanan manis, serta kurangnya aktivitas fisik. Hal-hal tersebut yang dapat menyebabkan kelebihan berat badan (obesitas) sehingga bisa meningkatkan faktor risiko hipertensi.

4. Adanya kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis tertentu bisa menjadi penyebab hipertensi muncul, seperti penyakit ginjal, obstructive sleep apnea, cacat jantung bawaan, masalah tiroid, efek samping konsumsi obat. Lalu ada pula penyebab hipertensi lain seperti penggunaan obat-obatan terlarang, penyalahgunaan alkohol, masalah kelenjar adrenal hingga tumor endokrin tertentu.

Prevalensi hipertensi di Indonesia sendiri telah mengalami peningkatan, dari 25,8 persen pada Riskesdas 2013 menjadi 34,1 persen pada Riskesdas 2018. Diperkirakan sekitar 63,3 juta orang di Indonesia menderita hipertensi, dengan prevalensi sekitar 34,1 persen dari populasi dewasa. Angka ini menunjukkan bahwa hipertensi merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia.
 
Dalam rangka menyambut hari Hipertensi Sedunia, Holywings Peduli yang bekerja sama dengan Helen’s Night Mart Kertajaya Surabaya menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis dengan melibatkan 50 warga dari Kelurahan Manyar Sabrangan, Surabaya. Kegiatan medical check-up massal ini dilengkapi dengan kegiatan seminar kesehatan yang dibawakan oleh dokter dari salah satu pemberi layanan kesehatan terbaik di Surabaya. Dalam seminar tersebut, para peserta diberikan wawasan tentang pola makan sehat, olahraga yang tepat, serta cara mencegah penyakit hipertensi. Informasi ini sangat relevan mengingat banyak warga yang sering kali melupakan pentingnya menjaga kesehatan di tengah padatnya aktivitas sehari-hari. Talkshow yang berkaitan dengan hipertensi ini diharapkan akan efektif dalam menurunkan angka hipertensi khususnya di kelurahan manyar sabrangan, Surabaya.

Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli Andrew Susanto berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi warga untuk lebih peduli pada kesehatan mereka. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan. Kami berharap kegiatan ini mampu menggerakkan warga untuk lebih rutin menjaga kesehatan dan menjadikan gaya hidup sehat sebagai prioritas," kata Andrew.

Read Entire Article
Parenting |