IDI Dukung Wacana Dokter Umum Boleh Operasi Caesar

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia atau IDI mendukung wacana pemberian wewenang kepada dokter umum untuk melakukan operasi caesar. Ketua Umum IDI Slamet Budiarto mengatakan rencana itu sah-sah saja untuk kondisi tertentu.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terutama untuk daerah-daerah yang sangat terpencil yang memang tidak memungkinkan adanya dokter kandungan," ujarnya saat dihubungi pada Sabtu, 17 Mei 2025. "Dan sifatnya itu ya sementara, kondisi-kondisi emergensi," katanya kemudian. 

Budi, panggilan akrabnya, menekankan bahwa rencana itu hanya boleh dieksekusi dalam durasi waktu yang terbatas sesuai kebijakan pemerintah. Ia menganggap rencana itu bisa menjadi solusi sementara bagi daerah yang tidak memiliki dokter obstetri dan ginekologi atau dokter kandungan.

Sehingga, bila suatu rumah sakit atau fasilitas kesehatan tidak memiliki dokter kandungan, maka dokter umum bisa dilatih untuk melakukan operasi caesar. "Kalau sudah ada dokter kandungannya ya sudah tidak bisa," tutur Budi memberi catatan. 

Selain harus memiliki keterampilan bedah caesar, Budi menyebut dokter itu juga harus diberikan keahlian pembiusan. Namun, ia juga mewanti-wanti hal itu bisa dilakukan bila tidak terdapat dokter anestesi di suatu rumah sakit. 

Tak hanya membekali keterampilan teknis, Budi menyerukan agar pemerintah memberikan insentif tambahan bagi dokter umum yang akan diberi wewenang malakukan caesar. Insentif itu bisa berupa gaji atau honor tiap bulan. "Kalau dokter umum enggak diberi kesejahteraan yang cukup juga enggak pada mau," ucapnya.

Menurut Budi, rencana yang dibeberkan oleh Menteri Kesehatan itu bukanlah hal baru. Ia juga menyebut praktik ini kerap dilakukan di negara-negara lain yang juga mengalami keterbatasan jumlah dokter kandungan.  

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana membolehkan dokter umum menangani operasi melahirkan dengan metode caesar. Menurut dia, rencana ini perintah dari Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Budi mengatakan, Kepala Negara ingin Kementerian Kesehatan membuka sedikitnya 66 rumah sakit di daerah 3T. Beberapa di antara daerah terpencil itu adalah Pulau Nias, Taliabu, Kolaka, Konawe Utara, pedalaman Sumba, dan pedalaman Flores. 

Namun, jumlah dokter spesialis di Indonesia masih jauh dari total kebutuhan sehingga alternatifnya adalah melatih dokter umum agar bisa melakukan operasi. "Jadi yang saya minta adalah untuk ratusan daerah yang tidak memiliki dokter spesialis, tolong dokter umumnya dilengkapi kompetensi yang sifatnya menyelamatkan nyawa," ujar Budi saat ditemui di Kompleks DPR/MPR/DPD pada Rabu, 14 Mei 2025.

Budi bercerita gagasan ini muncul karena dirinya kerap mendapat banyak laporan dari dokter-dokter umum di daerah. Mereka mengadu tidak bisa mengambil tindakan apapun ketika melihat ibu hamil yang hendak melahirkan, bahkan ketika hampir meninggal. 

Dede Leni Mardianti berkontribusi pada penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Parenting |