Jangan Dianggap Sepele! 6 Kesalahan Ini Bisa Bikin Anak Minder

1 week ago 17

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, membangun rasa percaya diri pada anak merupakan salah satu tugas terpenting bagi orangtua. Namun terkadang tanpa disadari, sikap dan cara orangtua dalam mendidik justru bisa membuat anak merasa minder dan kurang percaya diri.

Kesalahan-kesalahan kecil dalam pola asuh seringkali dianggap biasa atau sepele, padahal dampaknya bisa sangat besar bagi perkembangan psikologis anak. Anak-anak yang kurang percaya diri biasanya akan kesulitan bersosialisasi dan merasa cemas menghadapi situasi baru.

Untuk itu, penting bagi orangtua untuk mengenali dan menghindari kebiasaan yang bisa merusak rasa percaya diri anak. Pada artikel yang dilansir dari berbagai sumber termasuk economictimes.indiatimes.com, inilah enam kesalahan umum dalam pola asuh yang sering terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap rasa percaya diri anak.

1. Terlalu Protektif

Melindungi anak dari bahaya memang merupakan naluri alami setiap orangtua. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, anak jadi tidak memiliki ruang untuk belajar dari pengalaman dan mengembangkan rasa percaya diri melalui proses trial and error.

Ketika anak terus-menerus dicegah untuk mencoba sesuatu sendiri, mereka bisa merasa tidak mampu. Hal ini akan membuat anak merasa bahwa mereka tidak cukup kuat atau cerdas untuk menghadapi dunia luar atau realita kehidupan.

2. Kritik yang Berlebihan

Kritik bisa menjadi alat untuk mendidik, tapi jika diberikan terus-menerus atau dengan nada yang merendahkan, hal itu justru bisa membuat anak merasa bahwa dirinya tidak pernah cukup baik. Apalagi jika kritik tersebut tidak disertai solusi atau penghargaan atas usaha.

Akibatnya, anak bisa menjadi takut untuk mencoba hal baru karena khawatir akan disalahkan. Lama-lama, ini membentuk pola pikir negatif bahwa mereka selalu gagal, yang secara langsung menggerus rasa percaya diri mereka.

3. Membandingkan dengan Orang Lain

“Mengapa kamu tidak seperti kakakmu?” atau “Lihat tuh si A, nilainya bagus!”—ungkapan ini mungkin terasa biasa bagi sebagian orangtua, tapi dampaknya pada anak bisa sangat besar. Membandingkan anak justru membuat mereka merasa tidak dihargai sebagai individu.

Perasaan tidak cukup baik ini bisa tertanam dan berkembang menjadi rasa iri atau rendah diri. Alih-alih merasa termotivasi, anak justru akan merasa bahwa apa pun yang mereka lakukan tidak akan pernah cukup di mata orangtuanya.

4. Mengabaikan Prestasi Anak

Banyak orangtua menganggap bahwa prestasi anak adalah hal biasa, terutama jika itu bukan pencapaian yang luar biasa. Padahal, bagi anak, setiap keberhasilan perlu diapresiasi.

Ketika anak tidak mendapatkan pengakuan atas usahanya, mereka bisa kehilangan motivasi untuk mencoba lagi. Lama-kelamaan, anak merasa bahwa usaha mereka tidak penting, dan ini bisa menurunkan rasa percaya diri secara signifikan.

5. Menetapkan Harapan yang Tidak Realistis

Setiap orangtua tentu ingin anaknya sukses. Namun, menuntut anak untuk selalu menjadi yang terbaik atau menetapkan standar yang terlalu tinggi bisa membuat anak merasa tertekan. Apalagi jika anak merasa hasilnya tak pernah cukup baik di mata orangtua.

Ketika harapan orangtua tidak realistis, anak bisa merasa gagal bahkan sebelum mencoba. Mereka mungkin jadi ragu untuk mengambil tantangan baru karena takut mengecewakan.

6. Mengabaikan Kebutuhan Emosional Anak

Kesibukan sehari-hari kadang membuat orangtua lupa untuk emotionally available bagi anak. Padahal, kebutuhan anak tidak hanya soal makan, tidur, dan sekolah, tapi juga soal didengarkan dan dimengerti.

Saat anak merasa perasaannya tidak dihargai atau selalu dianggap “lebay”, mereka bisa menarik diri dan merasa tidak penting. Rasa minder bisa tumbuh dari situasi ini—terutama jika anak merasa tidak punya tempat yang aman untuk mengekspresikan diri.

Semoga informasi di atas bisa membuatmu mengurangi hal-hal yang bisa membuat anak minder, ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Parenting |