Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, memasukan anak ke pendidikan formal merupakan masa-masa yang ditunggu oleh sebagian orang tua. Tidak jarang, ada rasa bangga sekaligus haru saat melihat si kecil mulai mengenakan seragam, membawa tas, dan berangkat ke tempat belajar.
Setiap anak tumbuh dengan keunikan masing-masing. Ada yang cepat menunjukkan minat belajar dan kemampuan beradaptasi, ada juga yang butuh waktu lebih lama untuk merasa nyaman di lingkungan baru.
Namun dibalik momen manis itu, banyak orang tua juga merasakan kebingungan. Pertanyaan seputar kapan waktu yang paling tepat untuk mendaftarkan anak sering muncul. Ini yang dapat dipertimbangkan sebelum memasukan anak ke pendidikan formal.
1. Perkembangan Kognitif
Setiap anak memiliki tahapan perkembangan kognitif yang berbeda-beda. Ada yang cepat memahami konsep warna, angka, atau huruf, ada juga yang membutuhkan waktu lebih panjang untuk sampai pada tahap itu.
Untuk itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kemampuan berpikir dasar si kecil. Dengan memahami perkembangan kognitif, orang tua dapat menyesuaikan metode belajar di rumah maupun memilih sekolah yang sejalan dengan kebutuhan anak.
2. Kesiapan Mental Emosional dan Sosial Anak
Anak yang sudah mampu mengelola emosi sederhana, seperti sabar menunggu giliran atau berani mencoba hal baru, biasanya lebih siap memasuki lingkungan belajar formal. Kemampuan bersosialisasi juga menjadi penentu.
Membantu anak melatih kemandirian sejak dini dapat memperkuat kesiapan mental ini. Misalnya, membiasakan anak untuk membereskan mainan sendiri atau berani menyapa orang baru.
3. Usia Pendidikan Formal yang Dianjurkan
Secara umum, pemerintah sudah menetapkan usia minimal anak masuk ke jenjang pendidikan tertentu, misalnya TK di usia 4–5 tahun dan SD mulai 6–7 tahun. Aturan ini dibuat agar anak-anak memiliki kesiapan fisik dan mental yang relatif seimbang saat mulai belajar.
Meski begitu, angka usia ini sebaiknya dipandang sebagai pedoman, bukan aturan mutlak. Orang tua perlu bijak membaca tanda-tanda ini agar tidak terburu-buru. Mengikuti usia yang dianjurkan juga membantu anak tumbuh bersama teman sebaya.
4. Rasa Ingin Tahu Si Kecil
Anak yang sering bertanya, suka mencoba hal baru, atau antusias melihat buku dan gambar biasanya menunjukkan tanda bahwa ia siap masuk ke dunia pendidikan formal.
Sebaliknya, jika anak masih lebih suka bermain bebas tanpa menunjukkan minat eksplorasi, mungkin ia membutuhkan pendekatan belajar yang lebih fleksibel terlebih dahulu.
Sahabat Fimela, demikian butir-butir yang bisa menjadi pertimbangan untuk memasukan anak ke pusat belajar. Semua hal itu saling berkaitan dan perlu dipikirkan dengan bijak sebelum mengambil langkah besar.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.