Kemendikdasmen akan Renovasi 950 Sekolah Vokasi dan Kebutuhan Khusus

5 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperluas jangkauan Program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP). Tahun ini, lebih dari 950 satuan pendidikan, khususnya sekolah vokasi dan sekolah kebutuhan khusus, menjadi sasaran renovasi dan pembangunan infrastruktur pendidikan.

Program ini menyasar lebih dari 750 Sekolah Menengah Kejuruan, dan 150 Sekolah Luar Biasa di seluruh Indonesia. Selain itu, sekitar 50 Sanggar Kegiatan Belajar dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat juga turut mendapatkan alokasi perbaikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen Tatang Muttaqin menjelaskan bahwa ruang lingkup perbaikan meliputi pembangunan ruang belajar, ruang praktik, toilet, hingga kantin sekolah.

“Tujuannya bukan hanya menciptakan sekolah yang nyaman, tapi juga mendongkrak kompetensi dan daya saing lulusan pendidikan vokasi dan PKPLK,” kata Tatang dalam keterangan resmi, Ahad, 4 Mei 2025.

PSPP turut diluncurkan bersamaan dengan Program Hasil Cepat Terbaik (PHTC) di Bogor dan ditandai dengan groundbreaking serentak di 11 titik satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Titik-titik tersebut tersebar dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur, termasuk SMKN 3 Banda Aceh, SLB YPAC Makassar, hingga PKBM Al-Firdaus di Kalimantan Selatan.

Kepala PKBM Al-Firdaus Aar Apriani menyambut program itu. Dia mengatakan program tersebut bermanfaat mengingat terbatasnya ruang belajar yang selama ini hanya tersedia dua kelas untuk 340 warga belajar. “Kami sangat terbantu karena selama ini harus meminjam fasilitas desa atau sekolah lain,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SLB Negeri Slawi Ninik Basri Martini menyatakan keberadaan ruang pembelajaran khusus akan berdampak positif bagi siswa berkebutuhan khusus seperti tunarungu dan tunagrahita. “Ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga membentuk kemandirian dan mengembangkan potensi siswa,” katanya.

Program ini juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kiman, warga Banyumas yang dilibatkan dalam pembangunan gedung SMKN 3 Banyumas, mengaku bersyukur karena bisa berkontribusi sekaligus mendapatkan penghasilan. “Kami merasa memiliki sekolah ini. Pemerintah hadir dan kami ikut merasakan dampaknya,” ujarnya.

PSPP merupakan bagian dari upaya Kemendikdasmen memastikan seluruh satuan pendidikan, termasuk yang nonformal dan berkebutuhan khusus, memiliki fasilitas layak yang mendukung proses pembelajaran yang inklusif dan berkualitas.

Read Entire Article
Parenting |