Fimela.com, Jakarta Tidur yang cukup bukan sekadar waktu istirahat, tapi juga momen penting untuk pertumbuhan fisik, perkembangan otak, hingga kestabilan emosi anak. Sayangnya, banyak orang tua tanpa sadar justru membentuk kebiasaan tidur yang salah, sehingga si kecil jadi susah tidur atau sering terbangun di malam hari.
Setiap tahap usia memiliki jam tidur ideal yang sebaiknya dijaga konsisten. Mulai dari bayi baru lahir hingga anak usia sekolah, semuanya punya kebutuhan yang berbeda. Dengan rutinitas tidur yang tepat, anak tidak hanya lebih cepat lelap, tapi juga lebih segar dan fokus keesokan harinya.
Dilansir dari Parents.com, pakar tidur anak menekankan pentingnya rutinitas malam yang konsisten. Artikel ini akan mengulas panduan jam tidur sesuai usia, tantangan tidur yang sering muncul, hingga cara sederhana membantu anak tidur lebih nyenyak. Yuk, kenali lebih dalam penjelasannya Sahabat Fimela!
Mengapa Rutinitas Tidur Penting untuk Anak
Tidur yang berkualitas berperan besar dalam tumbuh kembang anak. Saat tidur nyenyak, tubuh mereka memproduksi hormon pertumbuhan, sistem imun jadi lebih kuat, dan otak merekam memori baru dengan lebih baik. Anak yang kurang tidur biasanya mudah rewel, sulit fokus, bahkan bisa terganggu prestasi sekolahnya. Karena itu, rutinitas tidur yang konsisten adalah investasi untuk kesehatan anak dalam jangka panjang.
Panduan Tidur untuk Bayi (0–12 Bulan)
0–3 bulan: Bayi baru lahir tidur hingga 16–17 jam sehari dalam siklus singkat. Belum ada jam tidur malam yang teratur, tapi orang tua bisa membantu dengan membedakan suasana siang dan malam.
3–4 bulan: Pola tidur mulai menyerupai orang dewasa, sekitar 15 jam sehari dengan periode tidur malam lebih panjang. Biasakan menidurkan bayi saat mengantuk tapi masih terjaga agar terbiasa menenangkan diri.
5–7 bulan: Bayi mulai bisa menenangkan diri tanpa harus digendong. Jangan langsung angkat bayi ketika terbangun, beri kesempatan mereka belajar kembali tidur sendiri.
8–12 bulan: Bisa muncul regresi tidur karena bayi mulai memahami “object permanence” (menyadari orang tua tetap ada meski tidak terlihat). Konsistensi rutinitas tidur sangat penting di fase ini.
Panduan Tidur untuk Balita (1–3 Tahun)
Balita membutuhkan sekitar 11–14 jam tidur sehari. Di usia 18 bulan, biasanya mereka sudah melepas tidur pagi dan hanya tidur siang. Tantangannya, balita cenderung sulit “cool down” di malam hari karena terlalu aktif. Jika si kecil sering rewel sore hari, itu bisa menjadi tanda ia butuh tidur lebih awal.
Selain itu, di fase ini balita sudah bisa berjalan sendiri ke kamar orang tua atau memanggil karena ingin ditemani. Konsistensi aturan tidur sangat dibutuhkan agar tidak terbiasa tidur di tempat lain.
Panduan Tidur untuk Anak Prasekolah (3–5 Tahun)
Anak usia prasekolah butuh 10–13 jam tidur sehari. Di usia ini, mimpi buruk dan night terror sering terjadi. Bedanya, nightmare membuat anak ketakutan dan terbangun, sementara night terror biasanya membuat anak berteriak atau menangis dalam tidur tanpa sadar. Kelelahan sering menjadi pemicu night terror, sehingga orang tua perlu menjaga waktu tidur agar tidak terlalu malam.
Untuk membantu anak disiplin, bisa coba sistem reward sederhana. Misalnya, anak dapat bintang setiap kali berhasil tidur sesuai aturan (tidur di tempatnya, tidak keluar kamar, tetap tenang). Bintang yang terkumpul bisa ditukar dengan hadiah kecil seperti stiker atau mainan sederhana.
Panduan Tidur untuk Anak Usia Sekolah (6–11 Tahun)
Anak usia sekolah butuh 9–12 jam tidur setiap malam. Sayangnya, banyak yang mulai tidur lebih malam tapi tetap harus bangun pagi untuk sekolah. Kurang tidur membuat anak jadi hiperaktif, sulit fokus, bahkan menurunkan prestasi akademik.
Di usia ini, gangguan tidur sering muncul karena screen time sebelum tidur. Gadget, TV, atau game membuat otak tetap aktif sehingga anak sulit mengantuk. Untuk itu, batasi aktivitas layar setidaknya satu jam sebelum tidur dan ganti dengan aktivitas tenang seperti membaca buku atau mendengarkan cerita.
Sahabat Fimela, setiap usia anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, dan kuncinya ada pada rutinitas yang konsisten. Bayi butuh bantuan untuk mengenali pola siang-malam, balita perlu batasan agar tidak bergantung pada orang tua, prasekolah harus dibantu mengatasi rasa takut di malam hari, sementara anak sekolah perlu disiplin mengatur waktu tidur dari gangguan gadget.
Penulis: Siti Nur Arisha
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.