Kenali Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasi Stres pada Anak

8 hours ago 1

Fimela.com, Jakarta Masa kanak-kanak sering dianggap sebagai periode penuh keceriaan. Namun, faktanya tidak semua anak terbebas dari tekanan. Rutinitas sekolah, tuntutan akademis, hingga situasi di rumah dapat membuat mereka merasa kewalahan. Jika tidak segera ditangani, stres bisa memengaruhi tumbuh kembang anak dalam jangka panjang.

Orang tua perlu memahami bahwa stres pada anak bisa muncul dengan tanda yang berbeda di setiap usia. Mulai dari anak balita yang lebih rewel, anak sekolah dasar yang sulit berkonsentrasi, hingga remaja yang cenderung menarik diri atau berperilaku menentang. Mengenali sejak dini adalah langkah penting agar orang tua dapat memberikan dukungan yang tepat.

Dilansir dari Medical News Today, stres pada anak bisa menimbulkan gejala emosional, perilaku, maupun fisik. Sahabat Fimela, artikel ini akan membahas tanda-tanda stres sesuai usia, penyebab umum yang memicunya, hingga cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak menghadapi tekanan dengan lebih sehat. Yuk, simak penjelasannya. 

Tanda-Tanda Stres pada Anak

Setiap anak merespons stres dengan cara yang berbeda, tergantung pada usia dan tahap perkembangannya. Berikut tanda-tanda umum yang perlu diperhatikan:

  • Usia 0–3 tahun: sering menangis, menempel pada pengasuh, perubahan pola makan atau tidur, kembali ke kebiasaan lama (misalnya mengisap jempol), hingga menjadi lebih rewel.
  • Usia 4–6 tahun: kesulitan berkonsentrasi, cemas berlebihan, menolak bermain, mudah marah, hiperaktif atau justru terlalu pasif, bahkan berhenti berbicara untuk sementara.
  • Usia 7–12 tahun: menarik diri dari lingkungan, merasa bersalah, mudah takut, sulit fokus, sering mengulang cerita tentang hal yang membuat stres, hingga menunjukkan sikap agresif.
  • Remaja: lebih sering menentang aturan, mudah marah, terlibat perilaku berisiko, merasa putus asa, mengabaikan tanggung jawab, atau menarik diri dari pertemanan.

Selain tanda emosional dan perilaku, stres juga bisa muncul dalam bentuk fisik: sakit kepala, sakit perut, lelah berlebihan, nyeri otot, hingga perubahan berat badan.

Penyebab Stres pada Anak

Ada berbagai faktor yang bisa memicu stres pada anak, mulai dari hal kecil hingga pengalaman besar yang mengubah hidup mereka. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Konflik atau ketegangan di rumah, termasuk perceraian orang tua
  • Perubahan besar, seperti pindah rumah atau kelahiran adik baru
  • Tekanan akademik, tugas sekolah, maupun ujian
  • Masalah pertemanan atau bullying di sekolah
  • Kehilangan orang terdekat

Seiring bertambahnya usia, stres juga bisa datang dari tekanan teman sebaya, hubungan sosial atau romantis, serta tuntutan untuk berprestasi. Pada kasus yang lebih serius, stres dapat muncul akibat pengalaman traumatis seperti bencana alam, kekerasan, pelecehan, hingga kehilangan besar dalam keluarga.

Cara Membantu Anak Mengatasi Stres

Peran orang tua sangat penting dalam membantu anak menghadapi stres. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Bangun rutinitas sehat – pastikan anak memiliki pola tidur cukup dan makan teratur.
  • Sediakan waktu untuk bersenang-senang – ajak anak bermain, berolahraga, atau menikmati aktivitas di luar ruangan.
  • Kenali pemicu stres – bantu anak menyadari hal-hal yang membuatnya cemas agar lebih mudah diantisipasi.
  • Dukung secara emosional – dengarkan cerita anak dengan empati, berikan perhatian ekstra, dan tunjukkan kasih sayang.
  • Latih berpikir positif – ajarkan anak untuk mengganti pikiran negatif dengan afirmasi positif tentang dirinya.
  • Jadi teladan yang baik – tunjukkan cara mengelola stres secara sehat melalui pengalaman sehari-hari.
  • Kenalkan teknik relaksasi – seperti pernapasan dalam, meditasi sederhana, atau aktivitas mindfulness.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Jika stres pada anak berlangsung lama, terlalu sering muncul, atau sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, orang tua sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak. Profesional kesehatan mental dapat membantu menemukan penyebab stres sekaligus memberi strategi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Sahabat Fimela, stres pada anak adalah hal nyata yang bisa berdampak pada emosi, perilaku, hingga kesehatan fisik mereka. Tanda-tandanya berbeda di tiap usia, mulai dari rewel pada balita hingga menarik diri atau berperilaku menentang pada remaja. Penyebabnya pun beragam, dari masalah keluarga, tekanan sekolah, hingga pengalaman traumatis.

Dengan dukungan emosional, rutinitas sehat, serta pengenalan teknik mengelola stres, orang tua dapat membantu anak menghadapi tekanan dengan lebih tenang. Namun, jika gejala berlangsung terus-menerus, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional agar si kecil mendapatkan pendampingan yang mereka butuhkan.

Penulis: Siti Nur Arisha

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Parenting |