Fimela.com, Jakarta Memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah salah satu tahapan penting dalam tumbuh kembang bayi. Namun, dunia MPASI memiliki banyak istilah yang mungkin membingungkan bagi orang tua baru.
Mengenal istilah-istilah ini akan membantu orangtua menyiapkan menu yang tepat, seimbang, dan sesuai kebutuhan si kecil. Apalagi bagi ibu baru yang belum berpengalaman dalam memberikan MPASI.
Melansir berbagai sumber berikut ini beberapa istilah yang perlu diketahui.
1. MPASI Tunggal
Merupakan makanan pendamping yang hanya menggunakan satu jenis bahan utama, misalnya bubur beras, pure labu, atau pure alpukat. Tujuannya adalah mengenalkan rasa dan memantau kemungkinan alergi.
2. MPASI Saring / Lumat
Tekstur makanan yang sudah dimasak lalu disaring atau dilumat halus hingga mudah ditelan bayi. Biasanya diberikan pada tahap awal (6–7 bulan) sebelum bayi siap dengan tekstur yang lebih kasar.
3. MPASI Tekstur Bertahap
Proses meningkatkan tekstur makanan secara perlahan, mulai dari pure halus, agak kasar, cincang , finger food. Bertujuan melatih kemampuan mengunyah dan motorik oral bayi.
4. Baby Led Weaning (BLW)
Metode pemberian MPASI di mana bayi memegang dan makan sendiri makanan yang dipotong sesuai ukuran aman. Membantu melatih kemandirian, koordinasi tangan-mulut, dan mengenalkan berbagai tekstur sejak dini.
5. MPASI Kombinasi (Mixed Feeding)
Perpaduan metode tradisional (disuapi) dengan BLW. Memberikan variasi pengalaman makan dan memastikan bayi tetap mendapat nutrisi cukup.
6. Iron Rich Food (Makanan Kaya Zat Besi)
MPASI harus mengandung sumber zat besi seperti daging merah, hati ayam, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Zat besi penting untuk perkembangan otak dan mencegah anemia.
7. Single Ingredient Test / 3 Days Rule
Prinsip mengenalkan satu bahan baru selama 3 hari berturut-turut sebelum menambahkan bahan lain. Memudahkan deteksi alergi atau intoleransi.
8. Fortified Food
Makanan yang sudah diperkaya nutrisi tambahan seperti zat besi, kalsium, atau vitamin D (misalnya sereal bayi fortifikasi). Berguna untuk memastikan bayi mendapat mikronutrien penting.
9. Textured Protein
Istilah untuk protein hewani (ayam, ikan, daging) yang dimasak dengan tekstur yang sesuai usia bayi, bukan hanya dalam bentuk kaldu. Protein utuh lebih kaya zat besi dan asam amino.
10. Food Choking Hazard
Istilah untuk makanan berisiko tersedak seperti kacang utuh, anggur utuh, popcorn, atau potongan daging besar. Penting untuk diperhatikan demi keselamatan bayi.
11. Responsive Feeding
Metode pemberian makan dengan memperhatikan sinyal lapar dan kenyang bayi, bukan memaksa. Mengajarkan bayi mengenali rasa lapar dan kenyang sejak dini.
12. Finger Food
Potongan makanan berukuran kecil yang bisa dipegang bayi sendiri, seperti potongan buah matang, wortel kukus, atau keju. Biasanya mulai diperkenalkan di usia 8–9 bulan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.