Mengenal Istilah Functional Freeze Saat Mengasuh Anak yang Tanpa Disadari Kerap Terjadi

1 day ago 3

ringkasan

  • "Functional freeze" adalah respons fisiologis non-klinis di mana orang tua merasa mati rasa secara internal namun tetap berfungsi secara eksternal, sering dipicu oleh stres dan kewalahan.
  • Tanda-tanda kondisi ini meliputi penarikan emosional, kelelahan, mati rasa, kesulitan membuat keputusan, kecemasan, dan dampak negatif pada hubungan keluarga.
  • Mengatasi "functional freeze" melibatkan kesadaran diri, gerakan tubuh ritmis, koneksi dengan alam, latihan pernapasan, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah Anda merasa seolah-olah hanya rutinitas bagai robot "menjalani hari" sebagai orang tua, padahal di dalam hati terasa hampa dan mati rasa? Fenomena ini dikenal sebagai "functional freeze," sebuah respons fisiologis yang banyak dialami para orang tua. Ini adalah kondisi saat Anda merasa membeku secara internal namun tetap dituntut untuk berfungsi secara eksternal dalam keseharian.

Istilah "functional freeze" bukanlah diagnosis klinis formal, melainkan gambaran umum respons tubuh terhadap rasa takut atau kewalahan. Kondisi ini sering muncul akibat stres intens dan stimulasi berlebihan yang terus-menerus. Banyak orang tua merasakan kontradiksi ini, di mana mereka terlihat baik-baik saja di luar namun secara emosional terputus di dalam.

Meskipun Anda mungkin masih melakukan tugas pengasuhan seperti memberi makan anak atau mengantar mereka ke sekolah, Anda merasa terputus dari emosi. Dilansir dari berbagai sumber kita akan membahas lebih lanjut apa itu istilah Functional Freeze dan bagaimana mengatasinya. Mari kita selami lebih dalam untuk memahami kondisi ini.

Apa Itu Functional Freeze dalam Konteks Pengasuhan?

"Functional freeze" adalah istilah yang semakin populer, terutama di media sosial, untuk menggambarkan pengalaman banyak orang tua. Mereka berfungsi secara eksternal, namun secara internal merasa mati rasa atau "membeku" secara emosional. Ini bukanlah diagnosis klinis resmi, melainkan frasa yang menangkap realitas kontradiktif ini.

Kondisi ini merupakan respons sistem saraf yang terjadi ketika respons "melawan" atau "melarikan diri" tidak tersedia atau tidak diterima secara sosial. Akibatnya, pikiran dan tubuh masuk ke dalam semacam penguncian diri untuk perlindungan. Orang tua yang mengalaminya mungkin masih menjalankan rutinitas seperti memberi makan anak atau mengantar ke janji temu, tetapi merasa terputus secara emosional.

Pemicu umum "functional freeze" termasuk stres intens atau berkelanjutan dan stimulasi berlebihan. Pekerjaan dengan tekanan tinggi, urgensi konstan, atau peran pengasuhan itu sendiri dapat mendorong seseorang ke kondisi ini. Orang yang berprestasi tinggi, perfeksionis, atau terlalu bertanggung jawab juga lebih rentan mengalaminya.

Meskipun tampak tenang dan terkumpul di luar, mereka merasa mati rasa atau terputus di dalam. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka beroperasi dari kondisi ini karena tugas-tugas dasar tetap terlaksana. Ini adalah keadaan mental di mana seseorang melanjutkan aktivitas sehari-hari namun merasa terputus secara emosional.

Tanda-tanda Functional Freeze pada Orangtua

Mengenali tanda-tanda "functional freeze" sangat penting bagi para orang tua. Salah satu indikator utamanya adalah penarikan sosial dan emosional. Orang tua mungkin mulai menghindari aktivitas keluarga atau interaksi sosial yang dulunya menyenangkan karena terasa terlalu membebani. Ini bisa terlihat seperti kesulitan atau ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi, bahkan dalam situasi yang sangat menyedihkan.

Kelelahan konstan dan kurangnya kegembiraan juga menjadi tanda umum. Ada perasaan datar "hanya menjalani hari" tanpa kapasitas untuk merencanakan atau berharap lebih. Orang tua mungkin merasa terputus dari perasaan dan dunia, mati rasa, atau seolah-olah hanya "menjalani gerakan". Mereka bahkan mungkin merasa seperti "menonton" diri sendiri melakukan tugas-tugas.

Selain itu, kesulitan dalam pengambilan keputusan, bahkan untuk hal-hal kecil, menjadi sangat nyata. Ada perasaan lumpuh, tidak mampu membuat keputusan dan mengambil tindakan. Kecemasan tingkat rendah yang berkelanjutan juga sering menyertai, di mana rasa takut atau cemas muncul tanpa bisa ditentukan penyebabnya.

Dampak "functional freeze" juga terasa pada hubungan keluarga. Anak-anak mungkin merasakan ketidaktersediaan emosional orang tua, yang dapat menyebabkan perasaan tidak aman atau kebingungan. Hubungan dapat menjadi lebih berorientasi pada tugas daripada intim secara emosional, dan orang tua mungkin kesulitan memotivasi diri untuk merawat diri sendiri.

Cara Mengatasi Functional Freeze

Mengatasi "functional freeze" memerlukan kesadaran diri dan langkah-langkah proaktif. Mempraktikkan kesadaran diri dan perhatian penuh sangat penting. Ini dapat melibatkan kegiatan seperti membuat jurnal untuk merefleksikan perasaan, meditasi untuk menenangkan pikiran, atau mencari dukungan profesional untuk mendapatkan panduan.

Gerakan tubuh yang ritmis dan lembut juga dapat membantu mengeluarkan tubuh dari kondisi beku. Aktivitas seperti berjalan kaki, yoga ringan, atau menari dapat membantu tubuh masuk ke kondisi yang lebih teratur. Gerakan fisik juga membantu menghilangkan energi yang terpendam yang terkait dengan respons beku, memfasilitasi kondisi yang lebih rileks.

Menghubungkan kembali dengan alam adalah cara efektif lainnya. Berjalan-jalan di taman, berkebun, atau bahkan berenang di air dingin dapat membantu mendapatkan kembali indra Anda di dunia. Latihan pernapasan yang teratur juga sangat bermanfaat; mengatur pernapasan dapat memberi sinyal kepada otak bahwa ia dapat rileks dan mengurangi ketegangan.

Jika "functional freeze" mulai memengaruhi kemampuan Anda untuk merawat diri sendiri atau berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, mencari bantuan profesional sangat dianjurkan. Spesialis kesehatan mental terlatih dapat membantu mengatasi akar penyebab respons ini dan membantu Anda terhubung kembali dengan emosi serta tubuh Anda. Kunci penyembuhan terletak pada pengenalan respons dan bekerja sama dengan profesional.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Adinda Tri Wardhani

    Author

    Adinda Tri Wardhani
Read Entire Article
Parenting |