Pernah Dengar Istilah Uninvolved Parenting? Kenali Ciri-ciri dan Dampaknya

2 days ago 7

Fimela.com, Jakarta Dalam dunia parenting, ada berbagai gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orangtua. Mulai dari yang otoriter, permisif, hingga yang penuh kehangatan. Namun, ada satu gaya pengasuhan yang mungkin kurang familiar bagi sebagian orang, yaitu uninvolved parenting atau pengasuhan yang tidak terlibat. Meskipun terdengar sepele, pengasuhan ini dapat berdampak cukup signifikan terhadap perkembangan anak.

Dilansir dari verywell mind, uninvolved parenting ditandai dengan minimnya keterlibatan orangtua dalam kehidupan anak. Mereka cenderung abai terhadap kebutuhan emosional dan fisik anak sehingga anak tumbuh tanpa bimbingan yang memadai. Gaya pengasuhan ini sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesibukan, masalah pribadi, atau bahkan ketidaktahuan akan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi perkembangan anak.

Meski tidak semua orangtua yang tidak terlibat sepenuhnya abai secara sengaja, namun efek dari gaya pengasuhan ini tetap berbahaya. Anak yang dibesarkan dengan pengasuhan uninvolved dapat mengalami berbagai masalah, baik secara emosional, sosial, hingga akademis. Dilansir dari healthline.com, berikut ini ciri-ciri dan dampak dari uninvolved parenting.

Ciri-ciri Uninvolved Parenting yang Perlu Diperhatikan

Pengasuhan uninvolved tidak selalu terlihat jelas di kehidupan. Namun, ada beberapa tanda yang dapat menjadi petunjuk bahwa seorang anak mungkin sedang mengalami uninvolved parenting. Salah satu ciri utamanya adalah kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak. Orangtua yang tidak terlibat, jarang berinteraksi, atau bahkan tidak menyadari apa yang terjadi dalam kehidupan anak sehari-hari.

Selain itu, orangtua dengan gaya pengasuhan ini biasanya tidak memberikan batasan atau aturan yang jelas. Anak dibiarkan tumbuh tanpa arahan yang pasti, yang pada akhirnya membuat mereka kesulitan memahami tanggung jawab dan kedisiplinan. Dalam beberapa kasus, orangtua juga mungkin tidak memenuhi kebutuhan dasar anak, seperti makanan, pakaian, atau perhatian emosional.

Dampak Jangka Panjang terhadap Perkembangan Anak

Efek uninvolved parenting terhadap anak bisa sangat merugikan. Anak yang tumbuh dengan pengasuhan seperti ini sering kali merasa diabaikan, tidak dicintai, dan tidak dihargai. Akibatnya, mereka mungkin mengalami masalah dalam membangun hubungan dengan orang lain, baik itu teman sebaya maupun orang dewasa. Mereka cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah dan merasa tidak layak mendapatkan perhatian atau kasih sayang.

Dari sisi akademis, anak-anak ini juga sering kali kesulitan mencapai prestasi optimal. Kurangnya dukungan dari orangtua membuat mereka tidak termotivasi untuk belajar atau mengembangkan potensi diri. Selain itu, mereka juga lebih rentan terhadap masalah perilaku, seperti agresivitas atau bahkan depresi.

Cara Mengatasi Uninvolved Parenting

Bagi orang tua yang merasa terjebak dalam pola pengasuhan uninvolved, penting untuk segera mengambil langkah perbaikan. Salah satu cara untuk memulainya adalah dengan meningkatkan komunikasi dengan anak. Menyediakan waktu untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan anak dapat membantu memperbaiki hubungan yang mungkin sudah mulai renggang.

Selain itu, penting juga untuk menetapkan batasan dan memberikan arahan yang jelas. Anak perlu tahu bahwa mereka memiliki sosok yang dapat diandalkan untuk memberikan panduan dan bimbingan. Orangtua juga perlu menyadari pentingnya peran mereka dalam kehidupan anak dan berusaha untuk terlibat lebih aktif, meskipun memiliki jadwal yang sibuk.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan orangtua dapat keluar dari pola uninvolved parenting dan mulai menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi perkembangan anak.

Penulis: Virlia Sakina Ramada

#Uninvolved Parenting

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Virlia Sakina
  • Anisha Saktian Putri

    Editor

    Anisha Saktian Putri
Read Entire Article
Parenting |