Bukan Justru Adu Emosi, Kenali Cara Mengatasi Konflik dengan Anak Remaja

6 hours ago 1

Fimela.com, Jakarta Masa remaja adalah periode transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa ini ditandai dengan adanya perubahan fisik, psikologis, sosial, dan intelektual. Tidak heran jika pada masa ini, anak mulai mencari jati diri dan rasanya jauh lebih sensitif daripada sebelumnya. Perubahan-perubahan yang dialami oleh anak cenderung menimbulkan gesekan dengan orangtua, terutama ibu yang paling dekat dengan anak dalam keseharian. 

Anak yang mulai menyukai kebebasan dan pencarian jati diri cenderung bertabrakan dengan kontrol dan harapan seorang ibu. Selain itu, kesenjangan pemahaman dan nilai juga mulai terlihat. Anak mulai menganut nilai-nilai dalam lingkungan pertemanannya, seperti gaya hidup dan kebiasaan, yang tidak sesuai dengan nilai dari ibu. Pada masa ini, tidak perlu kaget jika anak sudah mulai berani untuk membangkang dan adu emosi dengan perintah ibu.

Kesenjangan yang dialami oleh ibu dan anak serta perubahan dalam diri anak menimbulkan berbagai konflik, ini adalah hal yang wajar. Nah, untuk itu penting bagi seorang ibu untuk memahami cara yang tepat dalam menyikapi konflik dengan anak remajanya. Yuk, simak!

Beri Waktu Untuk Hadir & Mendengarkan

Anak yang sudah memasuki remaja tidak ingin merasa “terlalu diatur” seperti sebelumnya. Ada banyak perasaan baru yang dialami oleh anak, dan mereka hanya ingin ibu mendengarkan. Berikan anak waktu dan kesempatan untuk bercerita, usahakan untuk mendengarkan sampai akhir, tanpa menghakimi, memotong, ataupun memberikan omelan. Selain itu, tunjukkan kasih sayangmu dengan hadir dalam situasi apapun di hidup anak, baik itu saat senang, sedih, hari baik, ataupun hari buruknya. Dukungan dari ibu akan selalu mampu menguatkan anak. 

Tempatkan Diri Pada Posisi Anak & Miliki Harapan Realistis

Seperti halnya ibu berharap anaknya mengerti posisi sebagai seorang ibu, ada baiknya juga jika ibu mulai memposisikan dirinya juga sebagai seorang anak. Remaja memiliki kecenderungan untuk berubah-ubah, oleh karena itu penting untuk memahami perjuangannya sehari-hari. Perlu diingat bahwa tidak semua remaja sama, baik dari segi hormon, tekanan, perjuangan, kemandirian, dan kehidupan secara keseluruhan. Oleh karena itu, ibu tidak dapat membandingkan diri anak dengan anak orang lain. Berikanlah anak waktu untuk belajar dan berproses terhadap hal-hal yang baru. 

Kelola Emosi Dengan Baik

Perselisihan dan adu mulut dengan anak remaja adalah hal yang sering terjadi. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua hal perlu diselesaikan dengan emosi. Sebagai orang yang lebih dewasa, ibu dapat mengatur suasana dengan baik. Ketika dirasa emosi dari ibu dan anak sudah berlebihan, berilah waktu bagi diri sendiri dan anak untuk merenungkan diri. Setelah situasi sudah tenang dan emosi mereda, ajak anak untuk berbincang secara baik, tanpa menarik urat, tanpa beradu emosi. 

Menghadapi konflik dengan anak remaja memang bukan hal yang mudah. Namun, semarah apapun itu, ibu dan anak tetap memiliki koneksi yang tidak akan pernah terpisahkan. Di akhir hari, ibu dan anak akan selalu berusaha untuk saling memahami dan memaafkan. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Parenting |