Polisi Tangkap Preman yang Ancam Kepala Sekuriti di Pasar Induk Kramat Jati

8 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya menangkap seorang preman berinisial PP yang diduga mengancam kepala sekuriti di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Sub Direktorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ressa Fiaedi Marabessy mengatakan penangkapan itu dilakukan di rumah kontrakan pelaku di Jalan Kramat Barat 21, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tim berhasil mengamankan 1 orang pelaku atas nama PP," ujar Ressa melalui keterangan resmi pada Kamis, 15 Mei 2025.

Ressa mengatakan kasus ini bermula saat korban sedang duduk di Pos Pantau Pasar Induk Kramat Jati. Lalu, tiba-tiba pelaku dengan tanpa sebab mendorong korban dan mengatakan kalimat bernada ancaman.

“Kepada korban, pelaku mengatakan ‘Mau ngajakin ribut lu, kenapa semua pedagang saya gak boleh dagang, atas perintah siapa itu?’,” kata Ressa menirukan pelaku.

Ressa menyebut pelaku melarikan diri setelah melakukan tindak pengancaman itu. Korban pun sempat mencoba mengejar pelaku, tatapi tidak berhasil. Oleh karena itu, korban pun melapor ke Polsek Kramatjati.

"Selanjutnya tim melakukan serangkaian olah TKP, observasi, terhadap saksi di sekitar TKP serta melakukan analisa kepolisian. Berdasarkan hasil analisa kepolisian, tim berhasil mengidentifikasi pelaku,“ ujar dia.

Sebelumnya, seorang pedagang kaki lima (PKL) liar di Pasar Induk Kramat Jati, Karsidi, bercerita ia harus membayar Rp 20 ribu setiap hari dan Rp 1 juta setiap bulan ke anggota organisasi kemasyarakatan (Ormas). Timbal baliknya, ia diizinkan berdagang di badan jalan dan dijamin tidak akan ada yang berani menertibkannya. "Karena kalau ada yang melarang dari ormasnya pasti langsung turun,” tuturnya.

Ia menuturkan beberapa hari lalu kepala keamanan Pasar Induk Kramat Jati hampir dipukuli oleh anggota ormas saat berupaya melakukan penertiban.

Adapun, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto telah menginstruksikan jajarannya untuk menggelar operasi penanggulangan aksi premanisme di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Operasi ini diselenggarakan selama lima belas hari pada 9 hingga 23 Mei 2025.

Karyoto mengerahkan 999 personel yang terdiri dari 663 anggota Polri, 306 prajurit TNI, dan 30 personel dari Pemprov Jakarta dalam operasi ini.

"Kami semua aparat siap turun, untuk menangani bila ada hal-hal yang berkaitan dengan premanisme," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto usai memimpin Apel Siaga Anti-Premanisme di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Jumat, 9 Mei 2025.

Read Entire Article
Parenting |