Private Processing, Fitur Ternanyar WhatsApp Berbasis AI, Apa Itu?

5 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Meta mengumumkan fitur WhatsApp (WA) terbaru bernama Private Processing.

Menurut laporan The Verge, Kamis pekan lalu, 29 April 2025, fitur opsional ini dirancang untuk memberikan pengalaman interaksi dengan kecerdasan buatan (AI) kepada pengguna WA secara lebih aman dan menjaga privasi mereka.

Disadur dari Engineering at Meta, fitur WA terbaru ini dibangun di atas infrastruktur Trusted Execution Environment (TEE) yang memastikan data pengguna tetap terlindungi selama AI memproses permintaan yang diperintahkan pengguna. Dengan begitu, meskipun pengguna menggunakan Chatbot Gemini untuk mengolah pesan, tidak ada satu pun pihak—termasuk Meta atau WhatsApp—yang dapat mengakses pesan atau data pribadi pengguna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Meta menyoroti bagaimana teknologi AI telah merevolusi cara manusia berinteraksi dengan perangkat digital, termasuk dalam mengotomatiskan tugas. Namun pendekatan pemrosesan AI tradisional yang berbasis server kerap kali mengharuskan penyedia layanan melihat isi permintaan pengguna, yang pada akhirnya bisa berisiko terhadap privasi pengguna terlebih terdapat pesan sensitif.

Menanggapi tantangan tersebut, Meta menyatakan bahwa Private Processing hadir sebagai solusi dengan mendukung berbagai fungsi AI, seperti merangkum pesan atau memberikan bantuan menulis, sembari tetap menjunjung tinggi komitmen WhatsApp terhadap perlindungan privasi penggunanya.

Cara kerja Private Processing diawali dengan proses otentikasi menggunakan kredensial anonim untuk memastikan bahwa permintaan berasal dari klien WhatsApp asli. Setelah itu, sistem menyamarkan alamat IP pengguna melalui pihak ketiga agar Meta tidak tahu siapa yang mengirim permintaan. Kemudian, sesi aman dibuat antara perangkat pengguna dan server AI menggunakan metode khusus yang menjamin tidak ada pihak lain yang bisa ikut campur.

Setelah sesi aman terbentuk, pengguna WhatsApp bisa mengirim permintaan seperti meringkas obrolan atau meminta bantuan menulis.

Semua data yang dikirim akan dienkripsi dan tidak bisa dibaca oleh siapa pun kecuali oleh AI yang ditugaskan. AI memproses data ini di dalam mesin virtual rahasia dan langsung mengirimkan hasilnya kembali ke perangkat pengguna. Dengan begitu, pesan tidak akan disimpan dan Meta tidak memiliki akses setelah sesi selesai.

Fitur sepenuhnya bersifat opsional dikabarkan meluncur dalam beberapa minggu ke depan.

Dinukil dari The Verge, Meta menyebutkan bahwa pengguna dapat mengarahkan AI untuk melakukan tugas tertentu seperti merangkum percakapan, dan setelah sesi selesai, sistem tidak akan menyimpan akses ke pesan pengguna, sehingga tidak memungkinkan bagi pihak mana pun—termasuk peretas—untuk mengakses data setelahnya.

Read Entire Article
Parenting |