Puan-Prabowo Beda Sikap soal Ide Merelokasi Rakyat Palestina

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani menyerukan penolakan terhadap gagasan untuk merelokasi rakyat Palestina dari wilayah Gaza. Puan menyampaikan seruannya tersebut saat berpidato di Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 atau Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu malam ini

"Kita harus menolak gagasan relokasi rakyat Palestina dari wilayah Gaza," kata Puan dalam pidatonya, Rabu, 14 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan Puan tersebut disambut dengan tepuk tangan oleh para peserta konferensi, termasuk kepala negara yang hadir di acara tersebut. Presiden Prabowo Subianto juga menghadiri kegiatan negara-negara Islam ini.

Puan mengatakan rakyat Palestina mempunyai hak dan kewewenang untuk tinggal di Gaza. Ia mengatakan kondisi yang dialami warga Gaza saat ini menyedihkan dan menyentuh nilai kemanusiaan. Sebab serangan Israel ke wilayah Gaza membuat masyarakat sipil menjadi korban, perempuan dan anak-anak kelaparan, serta bangunan sekolah dan rumah sakit hancur.

Politikus PDI Perjuangan ini juga mendorong agar para kepala negara membantu mengakhiri situasi dan penyelesaian konflik di Palestina. Parlemen di dunia, kata dia, juga harus bersolidaritas dalam bersikap, yaitu mengakui negara Palestina.

"Gaza harus dibangun kembali, tidak hanya dengan gedung dan tembok tapi dengan harga diri, keadilan, dan harapan," kata dia.

Seruan Puan tersebut berseberangan dengan sikap Presideb Prabowo Subianto selama ini. Presiden Prabowo pernah mengungkapkan niatnya untuk menampung sementara warga Palestina ke Indonesia. Ia bahkan berkunjung ke lima negara di kawasan Timur Tengah, yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania, untuk meminta dukungan tentang gagasan tersebut.

Prabowo menegaskan Indonesia akan menjalankan rencananya itu jika mendapatkan lampu hijau dari seluruh pihak, termasuk negara-negara yang aktif membantu rakyat Palestina di Gaza. “Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia,” kata Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Rabu, 9 April lalu.

Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan relokasi warga Gaza ke Indonesia tidak permanen. Sebab jika keadaan di sana sudah membaik, warga Gaza akan kembali ke negara asalnya.

Sugiono menegaskan, evakuasi dilakukan untuk membantu anak-anak dan ibu hamil untuk hidup aman. Ia juga berdalih sikap pemerintah Indonesia itu sebagai bentuk kemanusiaan. 

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mempertanyakan gagasan Presiden Prabowo tersebut. Anwar heran karena rencana pemindahan warga Palestina ke luar dari Gaza merupakan ide Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang didukung oleh Israel.

Anwar menyinggung soal keinginan Israel dan Amerika Serikat untuk mengosongkan Gaza sehingga Israel bisa lebih leluasa menduduki dan menguasai wilayah tersebut. Dengan demikian, kata Anwar, Israel bisa menempatkan warganya di Gaza yang telah diduduki.

Read Entire Article
Parenting |