TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan pemerintah akan mempercepat belanja negara yang produktif. Hal ini diungkap setelah pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 diumumkan hanya 4,87 persen.
Percepatan penyerapan belanja dilakukan sebagai upaya menata kembali pengeluaran agar lebih fokus pada hal-hal yang menghasilkan dampak ekonomi. “Realisasi penyerapan, menyesuaikan dengan rekonstruksi pada belanja negara yang lebih produktif, akan semakin dipercepat,” ucap Sri Mulyani seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 7 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Sri Mulyani, implementasi program prioritas bernilai tambah lebih tinggi seperti makan bergizi gratis (MBG) terus diperluas cakupannya. Begitu pula dengan dukungan untuk sektor perumahan melalui insentif perpajakan. Termasuk dengan perluasan target perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi lebih tinggi dari sebelumnya 220 ribu.
Sebelumnya kementerian keuangan mencatat terjadi percepatan belanja untuk program MBG pada dua bulan belakangan. Realisasi penggunaan anggaran makan bergizi sejak awal tahun hingga 29 April 2025 telah mencapai Rp 2,3 triliun, naik signifikan dibanding Februari lalu yang baru mencapai Rp 0,3 triliun. Tahun ini anggaran program yang dikelola Badan Gizi Nasional itu akan ditambah menjadi Rp 171 triliun.
Rencana percepatan belanja tersebut masuk dalam langkah pemerintah memitigasi dampak ketidakpastian global bagi perekonomian domestik. Upaya pemantauan dan pencegahan lain melalui deregulasi, pembentukan satgas ketenagakerjaan, serta strategi memitigasi risiko untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Pemerintah juga berupaya melindungi dunia usaha dan menjaga daya beli masyarakat. Selain itu telah dilakukan negosiasi bilateral dan mendorong kerja sama di berbagai forum multilateral untuk bersama-sama mengatasi tantangan geopolitik global.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan ekonomi Indonesia kuartal I 2025 ini tumbuh melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2024 yang sebesar 5,03 persen atau triwulan I 2024 yang masih tumbuh 5,11 persen.
Namun Sri Mulyani menyebut bahwa ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 tetap tumbuh resilien. “Optimistis terus dijaga, didukung komitmen pemerintah dengan memastikan APBN bekerja optimal dalam melindungi masyarakat, termasuk memastikan ekonomi tumbuh secara berkelanjutan,” ucapnya.