Fimela.com, Jakarta Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, mulai dari kasih sayang hingga segala kebutuan. Namun, jika tidak disertai dengan batasa yag jelas, hal ini bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi ya manja dan tidak mandiri. Anak yag terlalu manja biasanya akan selalu ingin dituruti dan sulit untuk menerima penolakan.
Perilaku manja yang dibiarkan dapat berdampak pada perkembanga sosial dan emosional anak di masa depan. Anak akan kesulitan menghadapi tantangan, kurang memiliki empati, dan rentan frustas saat keinginannya tidak terpenuhi. Untuk itu, penting bagi orang tua mengenali ciri-ciri anak manja dan segera mengambil langkah yanng tepat untuk mengatasinya.
1. Ciri-Ciri Anak Terlalu Manja
Salah satu tanda paling umum anak terlalu manja adalah selalu menuntut keinginannya segera dipenuhi, tanpa mau mendengar alasan atau menunggu. Mereka bisa merengek, menangis, atau bahkan tantrum jika orang tua menolak permintaannya, tak peduli seberapa tidak masuk akalnya permintaan tersebut.
Selain itu, anak manja cenderung tidak memiliki rasa tanggung jawab. Mereka enggan melakukan hal-hal sederhana seperti membereskan mainan sendiri, makan tanpa disuapi, atau berpakaian sendiri. Hal ini terjadi karena anak terbiasa dimanjakan dan tidak diajarkan untuk menyelesaikan tugas sesuai usianya.
2. Penyebab Anak Menjadi Manja
Salah satu penyebab utama anak menjadi manja adalah pola asuh yang terlalu permisif, di mana orang tua cenderung selalu mengiyakan permintaan anak demi menghindari konflik atau tangisan. Meskipun niatnya baik, kebiasaan ini justru membuat anak tidak belajar tentang batasan dan konsekuensi.
Selain itu, rasa bersalah orang tua karena sibuk bekerja atau tidak selalu hadir secara fisik juga bisa menjadi faktor. Banyak orang tua yang mencoba “menebus” waktu dengan memberikan hadiah, uang, atau kebebasan berlebih. Akibatnya, anak tumbuh dengan pola pikir bahwa cinta harus selalu berbentuk pemberian materi dan pemenuhan keinginan.
3. Cara Mengatasi Anak yang Terlanjur Manja
Mengubah sikap anak yang sudah terlanjur manja memang butuh waktu dan kesabaran, tapi bukan hal yang mustahil. Langkah pertama adalah dengan menetapkan batasan yang jelas dan konsisten. Jangan ragu mengatakan “tidak” pada permintaan yang tidak masuk akal atau tidak sesuai situasi, dan tetap tenang saat anak menunjukkan reaksi negatif.
Selain itu, orang tua perlu mengajarkan anak menghadapi rasa kecewa. Biarkan anak belajar bahwa tidak semua keinginan bisa terpenuhi, dan bantu mereka mengelola perasaan kecewa dengan cara yang sehat. Ini penting agar anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat secara emosional dan mampu mengatasi tantangan hidup.
4. Libatkan Anak dalam Kegiatan Mandiri
Salah satu cara efektif mengurangi sikap manja adalah dengan melibatkan anak dalam aktivitas sehari-hari sesuai usianya, seperti membereskan mainan, memilih pakaian sendiri, atau membantu menyiapkan makanan. Hal ini akan membangun rasa tanggung jawab dan percaya diri anak.
Puji setiap usaha anak, sekecil apa pun itu, agar mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk lebih mandiri. Jangan fokus pada hasil yang sempurna, tapi pada proses belajar dan kebiasaan baru yang sedang dibentuk. Dengan begitu, anak akan lebih menghargai usaha dan tidak selalu mengandalkan orang lain.
Mendidik anak memang membutuhkan keseimbangan anatara kasih sayang dan ketegasan. Anak yang dibesarkan dengan penuh cinta namun tetapi diajarkann batasan akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan siap menghadapi kehidupan.
Jangan takut dianggap "jahat" hanya karena tidak selalu menuruti keinginan anak. Justru dari proses pembelajaran inilah anak akan memahami arti kedisiplinan, kesabaran, dan kemandirian nilai-niai penting yang akan mereka bawa seumur hidup.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.