Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, proses persalinan adalah momen yang dinanti sekaligus penuh tantangan bagi setiap calon ibu. Namun, terkadang ada kondisi di mana proses melahirkan tidak berjalan sesuai harapan, yang dikenal sebagai ketidakberhasilan persalinan atau dystocia.
Kondisi ini merupakan situasi medis ketika kemajuan persalinan melambat atau berhenti total, sehingga dilatasi serviks, penipisan, atau penurunan bayi melalui jalan lahir tidak terjadi sebagaimana mestinya. Ketidakberhasilan ini menjadi salah satu alasan utama yang mengharuskan dilakukannya operasi caesar demi keselamatan ibu dan bayi.
Memahami penyebab ketidak berhasilan persalinan sangat krusial, tidak hanya bagi tenaga medis tetapi juga bagi Sahabat Fimela yang sedang menanti kelahiran. Pengetahuan ini membantu dalam persiapan dan pengambilan keputusan terbaik selama proses persalinan.
Kekuatan Kontraksi Uterus yang Tak Optimal: Pemicu Utama Ketidakberhasilan Persalinan
Salah satu penyebab ketidak berhasilan persalinan yang paling sering terjadi adalah masalah pada "kekuatan" kontraksi uterus. Uterus mungkin tidak memiliki kekuatan atau koordinasi yang cukup untuk secara efektif melebarkan serviks dan mendorong bayi melalui jalan lahir, seperti yang dijelaskan oleh ACOG.
Kontraksi yang lemah, tidak teratur, atau tidak cukup intensitasnya dapat menghambat kemajuan persalinan, bahkan jika frekuensinya memadai. Gangguan komunikasi antar segmen uterus akibat jaringan parut bedah, fibroid, atau gangguan konduksi lainnya juga bisa menyebabkan pola kontraksi yang gagal menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks.
Menurut Wikipedia, masalah kontraksi uterus adalah penyebab utama persalinan yang berkepanjangan pada fase laten. Kondisi ini dapat diperbaiki melalui stimulasi uterus atau infus oksitosin, meski terkadang penggunaan analgesia epidural juga dapat memperpanjang durasi tahap kedua persalinan dan meningkatkan kebutuhan oksitosin.
Masalah Janin sebagai 'Penumpang': Posisi dan Ukuran yang Berisiko
Faktor kedua dalam penyebab ketidak berhasilan persalinan berkaitan dengan "penumpang", yaitu kondisi janin itu sendiri. Ukuran janin yang terlalu besar atau yang dikenal sebagai makrosomia, dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara ukuran kepala bayi dan panggul ibu, menghambat kelancaran proses persalinan.
Selain ukuran, malpresentasi atau malposisi janin juga menjadi kendala signifikan. Posisi janin yang tidak normal, seperti presentasi sungsang, presentasi wajah, atau posisi oksiput posterior persisten, dapat membuat bayi sulit melewati jalan lahir. Mother.ly menyebutkan bahwa posisi bayi adalah salah satu alasan utama "failure to progress".
Anomali janin seperti hidrosefalus, ensefalokel, gondok janin, atau higroma kistik yang meningkatkan ukuran kepala atau bagian tubuh lainnya juga dapat menyebabkan penyimpangan dari kurva persalinan normal. Kondisi-kondisi ini memerlukan perhatian khusus dan seringkali menjadi indikasi untuk intervensi medis.
Kendala pada 'Jalan Lahir': Panggul Ibu dan Serviks yang Bermasalah
Faktor ketiga yang berkontribusi pada penyebab ketidak berhasilan persalinan adalah "jalan lahir" atau panggul ibu. Disproporsi sefalopelvik (CPD) adalah kondisi di mana ukuran panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran kepala janin, sehingga persalinan pervaginam menjadi sulit atau tidak mungkin.
Wikipedia menjelaskan bahwa CPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti diabetes, kehamilan ganda, panggul yang kecil atau berbentuk tidak normal, posisi janin atipikal, serta faktor genetik. Panggul yang sempit atau berbentuk tidak normal secara alami dapat menghambat penurunan janin.
Selain itu, dystocia serviks atau stenosis juga dapat terjadi ketika serviks gagal berdilatasi setelah waktu yang wajar, meskipun kontraksi uterus sudah positif. Ini seringkali disebabkan oleh inersia uterus atau kelainan pada serviks itu sendiri. Kekuatan otot dasar panggul yang terlalu kuat juga ditemukan pada persalinan yang gagal dibandingkan dengan persalinan normal.
Faktor Lain yang Meningkatkan Risiko Ketidakberhasilan Persalinan
Selain ketiga faktor utama di atas, ada beberapa kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko ketidakberhasilan persalinan. Usia ibu yang lebih tua, terutama di atas 35 tahun, dikaitkan dengan peningkatan risiko persalinan yang tidak berhasil dan kebutuhan operasi caesar.
Obesitas ibu, terutama dengan BMI 40 atau lebih tinggi, merupakan faktor risiko signifikan untuk kegagalan induksi persalinan dan dikaitkan dengan waktu persalinan yang lebih lama. Wanita yang baru pertama kali melahirkan (nulliparitas) juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.
Kondisi medis seperti diabetes gestasional atau diabetes yang sudah ada sebelumnya, serta hipertensi gestasional atau preeklampsia, juga dapat meningkatkan risiko. Kehamilan lewat waktu (≥ 41 minggu), ketuban pecah dini (PROM), dan infeksi intrauterin (korioamnionitis) juga termasuk dalam daftar faktor risiko yang perlu diwaspadai.
Faktor psikologis seperti stres, kekhawatiran, atau ketakutan berlebihan dapat memperlambat kemajuan persalinan. Skor Bishop yang rendah sebelum induksi, kehamilan ganda, tinggi badan ibu yang pendek (< 155 cm), dan penggunaan obat pemicu kontraksi yang tidak tepat juga dapat berkontribusi pada ketidakberhasilan persalinan.
Secara umum, "failure to progress" mengacu pada situasi di mana kemajuan persalinan melambat atau berhenti total, yang berarti dilatasi serviks, penipisan, atau penurunan bayi melalui jalan lahir tidak terjadi seperti yang diharapkan. American Pregnancy Association mendefinisikan persalinan yang berkepanjangan sebagai persalinan yang berlangsung lebih dari 20 jam untuk ibu pertama kali, dan lebih dari 14 jam untuk wanita yang sudah pernah melahirkan.
Diagnosis dystocia menjadi indikasi utama untuk operasi caesar, menegaskan pentingnya pemantauan ketat selama proses persalinan. Dengan memahami berbagai penyebab ketidak berhasilan persalinan, Sahabat Fimela dapat lebih siap menghadapi setiap kemungkinan dan bekerja sama dengan tim medis untuk mendapatkan hasil persalinan terbaik.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.