Trump Berharap India-Pakistan Segera Akhiri Pertempuran

17 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Selasa malam bahwa ia berharap bentrokan antara India dan Pakistan yang bersenjata nuklir berakhir "dengan sangat cepat," setelah pasukan New Delhi melancarkan serangan dan Islamabad bersumpah untuk membalas.

"Ini memalukan, kami baru saja mendengarnya," kata Trump di Gedung Putih seperti dilansir Arab News, setelah pemerintah India mengatakan telah menyerang "kamp teroris" di wilayah tetangga baratnya setelah serangan mematikan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya hanya berharap ini berakhir dengan sangat cepat," ujar Trump.

 "Saya kira orang-orang tahu sesuatu akan terjadi berdasarkan masa lalu. Mereka telah berperang selama beberapa dekade dan abad, sebenarnya, jika Anda benar-benar memikirkannya," ia menambahkan. Serangan India yang menargetkan sejumlah kota di Pakistan ini menewaskan 8 orang, melukai 35 orang, dan dua lainnya hilang.

Angkatan Udara Pakistan membalas dengan menembak jatuh lima jet tempur India pada Rabu. Menurut sumber keamanan Pakistan, jet-jet India yang jatuh menjadi target "ketika berusaha menyerang Pakistan dari wilayah udara India."

Jet-jet itu mencakup tiga pesawat Rafale, MiG-29, dan satu SU-30, kata sang sumber.

India dan Pakistan telah berperang tiga kali sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947.

Keduanya mengklaim Kashmir secara penuh tetapi mengelola bagian terpisah dari wilayah yang disengketakan itu.

India secara luas diperkirakan akan menanggapi secara militer sejak orang-orang bersenjata menembak mati 26 orang di Kashmir yang dikelola India, sebagian besar beragama Hindu.

New Delhi menyalahkan militan yang menurutnya berasal dari kelompok Lashkar-e-Taiba yang bermarkas di Pakistan, organisasi teroris yang ditetapkan PBB.

Tentara Pakistan mengatakan serangan India menargetkan tiga lokasi di Kashmir yang dikelola Pakistan dan dua lokasi di provinsi Punjab, yang merupakan provinsi dengan penduduk terpadat di negara itu.

Serangan India terjadi beberapa jam setelah Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan seruan baru terhadap kedua negara bertetangga dan bersenjata nuklir itu untuk tetap menahan diri.

“Kami terus mendesak Pakistan dan India untuk bekerja menuju resolusi yang bertanggung jawab yang menjaga perdamaian jangka panjang dan stabilitas regional di Asia Selatan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Tammy Bruce kepada wartawan.

Pernyataannya muncul setelah Perdana Menteri India Narendra Modi memperingatkan untuk menghentikan aliran air melintasi perbatasan setelah serangan Kashmir.

Read Entire Article
Parenting |