Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Hangat Pangeran MBS

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau Pangeran MBS menyambut Presiden AS Donald Trump saat ia tiba di Riyadh pada Selasa pagi, 13 Mei 2025. Trump mengawali lawatannya ke Teluk selama empat hari dari Arab Saudi. Ia akan mendatangi pula Qatar serta Uni Emirat Arab.

Pertemuan antara Pangeran MBS dan Donald Trump berlangsung hangat. Dilansir dari Al Jazeera, Trump mengatakan kepada MBS bahwa mereka saling menyukai. "Kami sangat menyukai satu sama lain," kata Trump kepada MBS. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trump mengatakan bahwa mereka akan membicarakan ihwal dua juta pekerjaan di AS. "Pertama-tama, saya senang bertemu dengan Anda semua. Kita sudah saling kenal dengan baik. Saya yakin kita saling menyukai," ungkapnya kepada MBS.

Poin kedua, kata Trump, AS telah mendapatkan investasi dan lapangan pekerjaan yang luar biasa. “Kami akan terus melayani negara Anda yang hebat dengan sangat baik," kata Trump.

Dilansir dari Al Arabiya, Trump didampingi sejumlah pebisnis dari Amerika Serikat. Di antaranya adalah CEO Tesla sekaligus penasihat Trump, Elon Musk. Ia akan melanjutkan perjalanan ke Qatar pada Rabu dan Uni Emirat Arab pada Kamis.

Trump juga mengatakan ia mungkin melakukan perjalanan ke Turki pada Kamis. Agendanya adalah pembicaraan tatap muka antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Selama akhir pekan, negosiator AS dan Iran bertemu di Oman untuk membahas kemungkinan kesepakatan guna mengekang program nuklir Teheran. Trump mengancam akan melakukan tindakan militer terhadap Iran jika diplomasi gagal.

Agenda utama Trump ke Timur Tengah antara lain akan membahas soal investasi. AS, Arab Saudi, Qatar, dan UEA diperkirakan akan mengumumkan potensi investasi triliunan dolar. Arab Saudi telah berkomitmen pada bulan Januari untuk investasi senilai US$ 600 miliar di AS selama empat tahun ke depan. Namun Trump menawar. Ia mengatakan telah meminta investasi Arab Saudi hingga satu triliun dolar.

Selain Musk, para pemimpin bisnis termasuk CEO BlackRock Larry Fink dan CEO Citigroup Jane Fraser akan melakukan perjalanan tersebut. Menteri Luar Negeri dan Penasihat Keamanan Nasional Marco Rubio dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth juga ikut dalam rombongan Trump. 

Selama kunjungannya ke Riyadh, Trump diperkirakan akan menawarkan Arab Saudi paket senjata senilai lebih dari US$ 100 miliar, yang dapat mencakup sejumlah senjata canggih termasuk pesawat angkut C-130.

Putra presiden AS, Eric Trump, yang menjabat sebagai wakil presiden Trump Organization, telah berbicara kepada surat kabar Asharq al-Awsat Arab Saudi tentang perjalanan ayahnya ke Teluk. Ia mengatakan Trump telah menyampaikan pesan yang jelas bahwa kawasan tersebut adalah mitra utama dalam keamanan global.

“Era perdamaian akan kembali, dan panglima tertinggi angkatan bersenjata AS akan berada di Washington untuk membantu menjaga keamanan Teluk dan mendukung rakyatnya, karena dia mengenal mereka dengan baik dan percaya pada pentingnya persahabatan mereka,” kata Eric Trump.

Arab Saudi, bersama dengan UEA dan Qatar, merupakan lokasi tempat Trump Organization mengembangkan proyek real estat besar. Proyek-proyek tersebut meliputi menara tinggi di Jeddah, hotel mewah di Dubai, dan kompleks lapangan golf dan vila di Qatar.

Pilihan editor: Awan Beracun di Spanyol Paksa Ratusan Ribu Warga Berdiam di Rumah

Read Entire Article
Parenting |