Apa Saja Prosedur dalam Mengikuti Program Bayi Tabung?

3 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kedokteran, istilah bayi tabung dikenal dengan in vitro fertilization (IVF) yang merupakan serapan dari bahasa latin.

Sebutan bayi tabung dikenal karena menciptakan kehamilan dengan mempertemukan sel sperma di sebuah wadah atau cawan petri untuk digunakan dalam membuahi sel telur dengan bantuan para petugas medis di sebuah laboratorium. Wadah tersebut digambarkan seperti tabung sehingga istilah tersebut lebih dikenal masyarakat dengan sebutan bayi tabung.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, bayi tabung disarankan untuk mengobati infertilitas pada perempuan yang berusia di atas 40 tahun. Dalam melakukan bayi tabung, terdapat 5 prosedur medis yang dilakukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut 5 prosedur yang dijalankan untuk melakukan bayi tabung menurut Healthline.

  1. Stimulasi

Perempuan biasanya menghasilkan satu sel telur setiap siklus menstruasi. Akan tetapi, proses bayi tabung membutuhkan beberapa sel telur untuk meningkatkan peluang mengembangkan embrio yang berkualitas. Untuk itu, petugas medis akan memberi obat kesuburan untuk meningkatkan jumlah produksi sel telur yang diproduksi tubuh. Selama proses stimulasi, dokter juga akan melakukan tes darah dan USG secara teratur untuk memantau produksi sel telur.

  1. Pengambilan Sel Telur

Pada tahap selanjutnya, dilakukan pengambilan sel telur yang dikenal sebagai aspirasi folikel. Dalam prosedur tersebut, dilakukan pembedahan yang melibatkan anestesi. Petugas medis akan menggunakan tongkat ultrasonik untuk mengarahkan jarum melalui vagina, ke ovarium, dan ke folikel yang mengandung sel telur. Jarum akan menyedot sel telur dan cairan dari setiap folikel.

  1. Inseminasi

Pasangan laki-laki perlu memberikan sampel air mani. Teknisi akan mencampur sperma dengan sel telur dalam tabung. Jika tidak menghasilkan embrio, petugas medis mungkin memutuskan untuk menggunakan ICSI.

  1. Budaya Embrio

Petugas medis akan memantau sel telur yang telah dibuahi sperma untuk memastikan bahwa sel telur tersebut membelah dan berkembang. Embrio mungkin akan menjalani pengujian untuk mengetahui kondisi genetik.

  1. Transfer

Apabila embrio telah cukup besar, maka embrio dapat dipastikan untuk siap ditanam. Proses penanaman embrio dengan mentransfernya ke rahim dapat berlangsung selama tiga hingga lima hari setelah pembuahan. Penanaman dilakukan dengan memasukkan tabung tipis yang disebut kateter ke dalam vagina, melewati serviks, dan masuk ke dalam rahim. Kemudian, dokter akan melepaskan embrio ke dalam rahim.

Kehamilan dapat terjadi saat embrio menempel pada dinding rahim. Proses tersebut memakan waktu selama 6 hingga 10 hari. Untuk mengetahui keberhasilan proses transfer embrio, maka dilakukan tes darah.

Istiqomatul Hayati dan Naomy A. Nugraheni berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Apa Itu Teknologi PGT A dan PGT M dalam Proses Bayi Tabung

Read Entire Article
Parenting |