Kenapa Anak Menggigil? Ternyata Tak Selalu Demam, Pahami Penyebabnya

1 month ago 28

ringkasan

  • Menggigil adalah respons alami tubuh untuk menghasilkan panas, yang bisa terjadi dengan atau tanpa demam.
  • Menggigil yang disertai demam umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit, di mana tubuh meningkatkan suhu untuk melawan patogen.
  • Menggigil tanpa demam dapat dipicu oleh paparan dingin, gula darah rendah, efek samping obat, aktivitas fisik ekstrem, atau kondisi medis seperti anemia dan dehidrasi.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah Anda melihat si kecil menggigil dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi? Menggigil atau shivering adalah respons alami tubuh yang seringkali membuat orang tua khawatir. Kondisi ini terjadi ketika otot berkontraksi dan berelaksasi dengan cepat, bertujuan untuk menghasilkan panas dan menjaga suhu inti tubuh tetap stabil.

Meskipun sering dikaitkan dengan demam sebagai tanda awal infeksi, menggigil pada anak tidak selalu berarti mereka sedang demam. Ada berbagai kondisi medis dan faktor lingkungan lain yang bisa menjadi penyebabnya. Memahami perbedaan ini sangat penting agar Sahabat Fimela bisa memberikan penanganan yang tepat dan cepat.

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai alasan kenapa anak menggigil, mulai dari infeksi yang disertai demam hingga kondisi lain yang mungkin tidak Anda duga. Dengan informasi yang komprehensif ini, Anda akan lebih siap dalam menghadapi situasi ini dan mengetahui kapan saatnya mencari bantuan medis.

Menggigil Disertai Demam: Tanda Perlawanan Tubuh

Menggigil yang disertai demam seringkali menjadi indikasi bahwa tubuh anak sedang berjuang melawan infeksi. Demam adalah bagian penting dari sistem pertahanan tubuh, di mana suhu tubuh dinaikkan untuk menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi bakteri dan virus.

Infeksi bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit. Beberapa contoh infeksi umum yang menyebabkan anak menggigil dan demam antara lain:

  • Flu (Influenza): Seringkali disertai batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri otot.
  • Pneumonia: Infeksi paru-paru yang bisa menyebabkan sesak napas.
  • Infeksi Saluran Kemih (ISK): Gejala lain termasuk nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil.
  • Malaria: Menggigil adalah gejala khas dari penyakit ini, terutama di daerah endemik.
  • COVID-19: Menggigil bisa menjadi salah satu gejala, bahkan terkadang tanpa demam.
  • Gastroenteritis: Infeksi saluran pencernaan yang menyebabkan diare dan muntah.
  • Sepsis: Ini adalah kondisi darurat medis di mana tubuh bereaksi berlebihan terhadap infeksi. Gejala lain meliputi kebingungan, kulit hangat, pusing, dan detak jantung cepat.

Selain infeksi, kondisi inflamasi tertentu seperti rheumatoid arthritis juga dapat menyebabkan menggigil disertai demam. Imunisasi juga umum menyebabkan demam ringan dan menggigil sebagai respons normal tubuh terhadap vaksin.

Menggigil Tanpa Demam: Respons Tubuh yang Beragam

Tidak semua episode menggigil pada anak disebabkan oleh demam. Ada beberapa kondisi di mana anak bisa menggigil tanpa peningkatan suhu tubuh. Ini bisa menjadi respons terhadap lingkungan atau kondisi internal tubuh yang lain.

Salah satu penyebab paling umum adalah paparan lingkungan dingin. Anak-anak, terutama yang memiliki sedikit lemak tubuh, lebih rentan menggigil saat kedinginan. Gejala lain yang mungkin muncul adalah mati rasa, perubahan warna kulit, atau bicara cadel jika terjadi hipotermia.

Gula darah rendah (hipoglikemia) juga bisa menyebabkan anak menggigil atau gemetar. Pada bayi, ini bahkan bisa menjadi tanda bahwa mereka hanya lapar. Gejala lain hipoglikemia meliputi berkeringat, iritabilitas, jantung berdebar, atau kebingungan.

Beberapa efek samping obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid atau antibiotik, dapat memicu menggigil tanpa demam. Aktivitas fisik ekstrem, terutama dalam kondisi panas atau dingin yang ekstrem, juga bisa menyebabkan tubuh menggigil karena perubahan suhu inti tubuh atau dehidrasi.

Kondisi medis lain yang mungkin menyebabkan anak menggigil tanpa demam meliputi:

  • Hipotiroidisme: Kelenjar tiroid yang kurang aktif dapat membuat anak lebih sensitif terhadap dingin.
  • Malnutrisi: Kekurangan nutrisi penting dapat memengaruhi regulasi suhu tubuh.
  • Anemia: Kondisi kurangnya sel darah merah sehat yang mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen, ditandai dengan kulit pucat dan kelelahan.
  • Dehidrasi: Kekurangan cairan tubuh juga bisa memicu menggigil, seringkali disertai bibir kering dan pusing.
  • Reaksi Emosional: Kecemasan, stres, atau ketakutan yang intens dapat memicu respons menggigil.
  • Menggigil Pasca Operasi: Terjadi setelah operasi karena kehilangan panas tubuh selama prosedur.
  • Serangan Menggigil (Shuddering Attacks): Gerakan menggigil involunter pada kepala dan ekstremitas atas yang bersifat jinak dan tidak terkait dengan kejang.

Kapan Harus Waspada? Kenali Tanda Bahaya pada Anak Menggigil

Meskipun menggigil seringkali merupakan respons tubuh yang normal, ada beberapa situasi di mana Sahabat Fimela harus segera mencari bantuan medis. Mengenali tanda bahaya ini sangat krusial untuk memastikan anak mendapatkan penanganan yang tepat waktu.

Segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika anak mengalami menggigil disertai gejala-gejala berikut:

  • Demam tinggi (di atas 40°C) atau demam yang tidak membaik setelah 3 hari.
  • Leher kaku, kebingungan, iritabilitas, atau lesu yang ekstrem.
  • Batuk parah, sesak napas, nyeri perut hebat, atau nyeri saat buang air kecil.
  • Anak di bawah 3 bulan dengan suhu 38.0°C atau lebih.
  • Anak usia 3 bulan hingga 2 tahun dengan demam yang berlangsung lebih dari 24 jam.
  • Menggigil terus-menerus setelah terpapar dingin yang intens, yang mungkin menunjukkan hipotermia atau radang dingin.
  • Kelelahan ekstrem, nyeri dada, atau mengi (napas berbunyi).

Selalu perhatikan kondisi keseluruhan anak. Jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres atau khawatir, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan memastikan kesehatan si kecil tetap terjaga.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Anisha Saktian Putri

    Author

    Anisha Saktian Putri
Read Entire Article
Parenting |