KPAI Temukan Ada Anak Peserta Program Barak Militer yang Sakit

6 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan sejumlah persoalan serius dalam pelaksanaan program pendidikan barak militer yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Salah satu temuan KPAI adalah anak-anak peserta program mengalami kelelahan fisik hingga jatuh sakit, serta tidak diberi informasi yang memadai sebelum dibawa ke lokasi pelatihan.

“Di Lembang kami menemukan ada empat anak yang sedang berada di klinik karena kelelahan. Saat kami tanya, mereka mengaku lelah akibat kegiatan yang padat dan terstruktur,” kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra kepada Tempo, Selasa, 20 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jasra menyebut para pelatih memang tidak memaksakan anak-anak mengikuti kegiatan di luar batas kemampuan. Namun, tetap saja, kata dia, beban fisik yang ditanggung siswa bisa berdampak pada kesehatan mereka. KPAI mengatakan pihaknya telah menyampaikan masukan kepada pelatih agar aspek kesehatan menjadi perhatian utama dalam program ini.

KPAI juga tidak menemukan keberadaan orang tua peserta selama melakukan pemantauan di lokasi barak militer. Jasra mengatakan pihaknya telah menanyakan kepada pelatih dan pihak dinas apakah orang tua diundang dalam kegiatan tersebut.

“Menurut mereka, orang tua tidak dibatasi jika ingin datang atau berkomunikasi dengan anak. Tapi saat kami datang, tidak ada satu pun orang tua di lokasi. Anak-anak pun tidak memiliki HP, sehingga komunikasi hanya bisa dilakukan melalui pelatih,” kata Jasra.

Atas berbagai temuan tersebut, KPAI berencana menyampaikan masukan resmi kepada gubernur Jawa Barat dalam bentuk surat tertulis yang juga akan ditembuskan kepada presiden.

“Karena KPAI juga bertanggung jawab kepada presiden, maka rekomendasi kami terhadap program Panca Waluya ini akan disampaikan secara langsung. Harapan kami, pelaksanaan program ke depan lebih menghargai hak dan suara anak,” kata Jasra.

Program Dedi Mulyadi mengirim anak ke barak militer dilakukan terhadap anak yang dianggapnya bermasalah. Dia mengatakan program di barak militer tersebut adalah bentuk pendidikan karakter untuk anak. Program ini pertama kali dimulai pada 2 Mei lalu.

Read Entire Article
Parenting |