ringkasan
- Menggigil pada anak adalah respons alami tubuh terhadap dingin atau demam sebagai upaya menghasilkan panas dan melawan infeksi.
- Selain suhu dan infeksi, menggigil juga dapat dipicu oleh gula darah rendah, emosi kuat, kondisi neurologis seperti tremor, atau kejang.
- Orang tua perlu segera mencari bantuan medis jika menggigil disertai demam tinggi pada bayi di bawah 3 bulan, tanda-tanda hipotermia, kesulitan bernapas, atau kejang yang berkepanjangan.
Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, melihat si kecil menggigil tentu bisa membuat hati orang tua cemas. Kondisi ini seringkali menjadi respons alami tubuh terhadap suhu dingin, namun tidak jarang juga menjadi pertanda adanya kondisi medis yang lebih serius. Memahami kenapa anak menggigil adalah langkah penting bagi setiap orang tua untuk memberikan penanganan yang tepat dan cepat.
Menggigil adalah mekanisme pertahanan diri tubuh untuk menghasilkan panas. Otot-otot akan mengencang dan mengendur dengan cepat berulang kali. Ini adalah cara tubuh berusaha menjaga suhu intinya tetap stabil, terutama saat terpapar lingkungan yang dingin.
Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai penyebab kenapa anak menggigil, mulai dari yang paling umum hingga kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Dengan informasi yang komprehensif ini, Sahabat Fimela diharapkan dapat lebih tenang dan sigap dalam menghadapi situasi ini.
Respons Alami Tubuh: Dingin dan Hipotermia
Menggigil adalah reaksi spontan tubuh ketika merasa kedinginan. Ketika suhu lingkungan menurun, tubuh secara otomatis memicu kontraksi otot yang cepat dan berulang untuk menghasilkan panas. Proses ini membantu menjaga suhu inti tubuh agar tetap stabil dan berfungsi optimal.
Anak-anak, terutama bayi, memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap suhu dingin. Hal ini disebabkan oleh lapisan lemak tubuh mereka yang lebih tipis dibandingkan orang dewasa. Lemak berfungsi sebagai isolator alami, sehingga minimnya lemak membuat anak lebih cepat kehilangan panas dan mulai menggigil sebagai respons.
Jika suhu tubuh inti anak turun di bawah 35°C, kondisi ini disebut hipotermia, sebuah keadaan darurat medis. Gejala hipotermia pada anak meliputi menggigil hebat, kulit pucat, dingin, dan kering. Bibir atau kulit bisa tampak kebiruan, disertai bicara cadel, pernapasan lambat, kelelahan, atau kebingungan. Pada bayi, hipotermia juga bisa ditandai dengan tubuh yang terasa dingin saat disentuh, lemas, sangat tenang, mengantuk, dan menolak menyusu. Menggigil adalah tanda awal hipotermia pada anak, jadi segera bawa mereka ke tempat hangat jika tanda ini muncul.
Demam dan Infeksi: Pertanda Perlawanan Tubuh
Salah satu penyebab paling umum kenapa anak menggigil adalah demam, yang seringkali merupakan indikasi adanya infeksi. Saat tubuh terinfeksi, hipotalamus—bagian otak yang bertindak sebagai termostat tubuh—meningkatkan "titik setel" suhu tubuh ke tingkat yang lebih tinggi. Menggigil membantu tubuh mencapai suhu baru ini lebih cepat.
Demam pada anak umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun infeksi bakteri juga bisa menjadi penyebabnya. Peningkatan suhu tubuh ini adalah bagian dari mekanisme pertahanan alami tubuh untuk melawan patogen. Menggigil adalah cara tubuh mempercepat proses "memasak" virus atau bakteri tersebut.
Berbagai infeksi dapat memicu demam dan menggigil pada anak. Contohnya termasuk flu biasa, influenza, COVID-19, infeksi telinga, radang tenggorokan, infeksi saluran kemih, pneumonia, hingga meningitis. Penting untuk memantau gejala lain yang menyertai demam untuk menentukan tingkat keparahan infeksi.
Kondisi Lain yang Menyebabkan Menggigil pada Anak
- Gula Darah Rendah (Hipoglikemia): Penurunan kadar gula darah secara drastis dapat memicu respons menggigil atau gemetar. Pada bayi, kondisi ini bisa jadi hanya pertanda lapar dan membutuhkan asupan energi segera.
- Emosi Kuat: Anak-anak juga bisa menggigil atau gemetar karena emosi yang sangat kuat, seperti ketakutan, kegembiraan, atau stres. Ini terjadi karena lonjakan hormon adrenalin yang memicu respons "lawan atau lari" tubuh. Menggigil akan berhenti setelah kadar adrenalin kembali normal.
- Tremor dan Kondisi Neurologis: Gemetar atau menggigil yang tidak disengaja bisa disebabkan oleh tremor esensial, suatu kondisi neurologis yang berkaitan dengan otak. Kondisi ini dapat memengaruhi sebagian kecil populasi global.
- Kejang: Kejang adalah perubahan abnormal singkat dalam aktivitas listrik otak. Meskipun tidak semua kejang menyebabkan gemetar, kejang demam adalah jenis kejang yang umum pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun yang disebabkan oleh demam. Selama kejang demam, tubuh anak bisa kaku, kehilangan kesadaran, dan tangan serta kaki berkedut. Meskipun menakutkan, kejang demam umumnya tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kerusakan otak.
- Sindrom Menggigil Bayi (Infant Shudder Syndrome): Kondisi ini ditandai dengan bayi yang menggigil cepat di dada bagian atas, bahu, leher, dan kepala. Meskipun bisa sangat mengkhawatirkan orang tua, beberapa dokter menganggapnya normal. Namun, jika ada kondisi lain yang menyertai, menggigil ini bisa menjadi tanda penyakit atau gangguan otak, atau bahkan disebabkan oleh kadar gula darah rendah atau lonjakan adrenalin.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis
Meskipun menggigil seringkali tidak berbahaya, Sahabat Fimela perlu tahu kapan harus segera mencari bantuan medis. Segera hubungi dokter atau bawa anak ke fasilitas kesehatan jika anak menggigil dan menunjukkan gejala berikut:
- Bayi di bawah 3 bulan dengan suhu rektal 38°C (100.4°F) atau lebih tinggi.
- Anak terlihat sangat sakit, sangat mengantuk, atau sangat rewel dan sulit ditenangkan.
- Menggigil disertai leher kaku, nyeri saat melihat cahaya terang, atau ruam yang tidak memudar saat ditekan.
- Mengalami kesulitan bernapas, tangan dan kaki terasa sangat dingin, atau bibir/lidah membiru.
- Mengalami kejang yang berlangsung lebih dari 5 menit, atau jika ini adalah kejang pertama anak Anda.
- Jika Anda mencurigai anak mengalami hipotermia, terutama setelah terpapar dingin dalam waktu lama.
Selalu prioritaskan kesehatan si kecil. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis jika ada kekhawatiran mengenai kondisi anak Anda.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.