TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Guntur Romli memberi penjelasan perihal posisi politik partainya usai pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam Pilpres 2024, Megawati mendukung pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud Md. namun kalah dari pesaingnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Usai pilpres, Prabowo sempat menawarkan posisi kabinet untuk PDIP, namun partai banteng itu memilih berada di luar pemerintahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak ada pembahasan posisi politik partai dalam pertemuan kedua beliau," kata Guntur saat dihubungi, Kamis, 10 April 2025.
Dia mengatakan, posisi politik PDIP merupakan bahasan internal, dan akan dibahas pada Kongres mendatang. "Sehingga, tidak serta merta kemudian PDIP dinyatakan telah bergabung dengan koalisi pemerintah," ujar Guntur.
Dia melanjutkan, yang menjadi bahasan dalam pertemuan keduanya, ialah mengenai persahabatan personal dalam momentum Idul Fitri, serta beberapa isu strategis dan geopolitik yang terjadi belakangan ini, misalnya perang dagang Amerika Serikat dengan Cina.
Kemudian, kata Guntur, ada juga pembahasan mengenai perang Rusia-Ukraina, dan potensi konflik di Laut China Selatan yang dapat berdampak langsung bagi Indonesia.
"Semua pembahasan terkait kepentingan bangsa dan negara," ucap dia.
Pada Senin, 7 April lalu, Prabowo menemui Megawati di kediamannya yang terletak di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu, Prabowo didampingi Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad,
Menurut Muzani, Megawati menginginkan pemerintahan yang dijalankan Prabowo dan Kabinet Merah Putih berjalan efektif. Ia mengklaim, PDIP mendukung pemerintahan Prabowo meski posisi politik partai banteng tetap berada di luar pemerintahan.
"Karena itu jika dianggap perlu, silakan menggunakan PDIP sebagai instrumen yang juga bisa digunakan untuk memperkuat pemerintahan. Tetapi, tidak dalam posisi koalisi," kata Muzani, Rabu, 9 April 2025.
Kans bergabungnya PDIP ke pemerintahan Prabowo, sebelumnya sempat disinggung Ketua DPP bidang Politik PDIP Puan Maharani manakala ditanyai tentang pertemuan Megawati-Prabowo.
Saat itu, Puan mengatakan tak menutup kemungkinan apabila partai banteng bergabung dalam pemerintahan setelah terselenggaranya pertemuan Megawati-Prabowo.
"Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, mungkin saja," kata Puan pada September 2024 lalu.
Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.