Kenali 6 Tanda Toxic Parenting: Bahaya yang Tersembunyi

1 day ago 5

Fimela.com, Jakarta Menjadi orangtua memanglah menyenangkan, banyak hal yang bisa dilakukan bersama anak-anak, seperti memasak bersama, piknik di akhir pekan, dan bermain bersama di taman. Namun, terkadang para orangtua salah dalam pola asuh pada anak. Kecenderungan orangtua ingin anaknya sempurna dalam segala hal tanpa celah, membuat mereka banyak mengontrol secara berlebihan hingga menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Tanpa disadari, pola asuh yang salah dapat meninggalkan bekas luka emosional dan trauma pada anak. Inilah yang dinamakan toxic parenting, pola asuh berbahaya yang bisa merusak emosional, mental, dan fisik bagi anak-anak. Dalam hal ini, orangtua mempunyai kecenderungan memprioritaskan kebutuhan mereka sendiri dibanding anak, seringkali bertindak manipulatif, narsisitik, memberikan banyak kritik, dan menyerang area privasi anak, yang pada akhirnya dapat merusak keamanan dan stabilitas emosional di dalam rumah maupun lingkungan sekitar.

Anak-anak yang tumbuh dengan toxic parenting, berisiko mengalami kecemasan, rendah diri, hingga sulit sekali menjalin hubungan yang sehat di masa dewasanya. Untuk itu, artikel ini hadir untuk mencegah dampak buruk yang akan ditimbulkan. Penting sekali bagi orangtua mengenali tanda-tanda toxic parenting agar anak-anak terhindar dari dampak buruknya. Melansir dari Parentingstyles.com, ada 6 tanda-tanda toxic parenting yang perlu dikenali dan pahami untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

6 Tanda Toxic Parenting yang Perlu Dihindari

1. Terlalu Mengontrol Kehidupan Anak

Kebanyakan orangtua sering menaruh rasa takut yang berlebihan pada anak, entah karena pergaulan, makanan, mengambil keputusan, dan lain sebagainya. Rasa takut ini kemudian memunculkan sikap yang salam dalam menghadapi keresahan hingga pada akhirnya orangtua cenderung mengendalikan anak-anak mereka dari semua aspek kehidupannya tanpa memberi setitik pun ruang bagi anak untuk belajar mandiri.

2. Terlalu Kritis

Alih-alih memuji anak ketika mendapatkan nilai yang bagus atau mendapatkan juara di setiap pertandingan sepak bola yang diikuti, justru orangtua dengan toxic parenting  akan terus menerus mengkritik anak-anak mereka hingga pada akhirnya membuat anak-anak merasa tidak pernah memenuhi harapan dan cukup baik di mata orang tua. Akibatnya, anak mungkin kehilangan rasa percaya diri, merasa tidak dihargai, dan takut untuk mengambil inisiatif karena khawatir akan terus menerus dikritik.

3. Narsistik

Orangtua dengan sifat narsitik cenderung melihat anak sebagai perpanjangan dari diri mereka, bukan sebagai individu yang memiliki identitas atau haknya sendiri.  Mereka akan cenderung mengabaikan perasaan anak dan hanya fokus pada bagaimana anak meningkatkan citra baik orangtua di mata orang lain, bahkan dengan cara anak harus selalu memenuhi ekspetasi mereka walaupun bertentangan dengan keinginan atau kemampuan anak sekalipun.

4. Mempermalukan

Mempermalukan anak di depan banyak orang dengan dalih untuk mendisiplinkan anak adalah cara yang amat salah untuk dilakukan. Biasanya orangtua akan mempermalukan dengan cara mengomentari penampilan anak, menceritakan kesalahan atau kegagalan anak, dan menggunakan hinaan atau ejekan ketika anak tidak seuai dengan harapan. Nah, Tindakan seperti ini dapat merusak harga diri anak dan membuat mereka akan takut untuk mencoba hal baru karena khawatir dipermalukan lagi.

5. Gaslighting

Dalam konteks toxic parenting, ini adalah bentuk dari manipulatif emosional orangtua yang membuat anak meragukan perasaan anak, memutar kebenaran untuk menciptakan kebingungan, membuat anak-anak meragukan diri sendiri, dan mengalihkan kesalahan dari mereka sendiri. Tujuannya, untuk mengontrol anak dan membuat mereka merasa bahwa pemikiran atau perasaaannya tidaklah valid.

6. Mentally Abusive

Orangtua yang toxic secara psikologis kasar, sering berteriak, dan menggunakan kritik keras yang secara emosional merusak anak-anak mereka. Bentuknya bisa dengan menghina atau merendahkan, membanding-bandingkan, mengabaikan perasaan anak, dan memberikan tekanan berlebihan.

Itulah 6 tanda orangtua yang menggunakan toxic parenting untuk mengasuh anak-anak mereka. Kenali, pahami, dan hindari perilaku toxic parenting untuk anak yang lebih bahagia dan terbuka, ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • via indriyani
  • Nabila Mecadinisa
Read Entire Article
Parenting |