Menteri Maman Abdurrahman Beberkan Manfaat Pembentukan UMKM Holding

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan program UMKM Holding akan mempermudah akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Selama ini, pelaku usaha kecil sering kesulitan menjangkau pembiayaan dari perbankan.

Ia menilai kesulitan itu berasal dari ketidakpastian usaha dan pasar yang dituju UMKM. “Banyak UMKM sebenarnya sudah siap secara administratif saat mengajukan pinjaman ke bank. Tapi saat ditanya, ‘produk ini mau dijual ke mana,’ mereka sering tidak bisa jawab. Di sinilah masalahnya,” kata Maman saat meluncurkan program UMKM Holding di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu, 28 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Program UMKM Holding merupakan inisiatif pemerintah membangun rantai pasok antara pelaku usaha mikro dan menengah dengan perusahaan besar. Tujuannya, mengatasi hambatan klasik yang dihadapi UMKM, seperti terputusnya koneksi dengan pasar dan terbatasnya akses pembiayaan.

Lewat skema ini, pemerintah ingin menciptakan konektivitas antara UMKM dan perusahaan besar yang berperan sebagai offtaker atau pembeli tetap. Dengan jaminan pasar, perbankan dinilai akan lebih percaya dalam menyalurkan pembiayaan. “Ketika jaminan pasokan dan pembeli tetap sudah tersedia, maka bank seperti BNI siap memberikan pembiayaan. Ini akan membuka akses modal yang lebih luas dan aman bagi pelaku UMKM,” ujarnya.

Maman meyakini UMKM Holding akan membawa banyak manfaat. Pertama, mendorong produksi berkelanjutan karena permintaan sudah pasti. Kedua, menciptakan efisiensi biaya produksi. Tanpa koneksi yang kuat, UMKM cenderung berjalan sendiri dan menghadapi biaya tinggi. Dalam ekosistem terintegrasi, biaya bisa ditekan dan daya saing meningkat. “Biaya produksi yang lebih rendah dan volume produksi yang tinggi akan membuat UMKM kita lebih kompetitif, bahkan mampu bersaing dengan produk negara lain,” katanya.

Sebagai tahap awal, program ini mulai diterapkan di sektor kelautan dan perikanan. Contohnya, pelepasan simbolik ekspor ikan layur hasil binaan PT Satya Trinadi Komira Perkasa yang menyerap produk olahan dari 500 nelayan di Sukabumi, Jawa Barat.

Program UMKM Holding dirancang untuk menjangkau hingga 10 sektor usaha, seperti pangan, kerajinan, pariwisata, perikanan, hingga pertanian. Perbankan juga dilibatkan dalam program ini. Salah satunya Bank Negara Indonesia (BNI), yang siap menyalurkan pembiayaan kepada UMKM dalam ekosistem holding. “Insyaallah, dengan model seperti ini, akses pembiayaan aman,”ujarnya.

Dengan strategi terintegrasi ini, Maman berharap UMKM bisa naik kelas dan tidak hanya memenuhi pasar domestik. “Tapi juga menembus pasar ekspor secara berkelanjutan,” ujarnya.

Read Entire Article
Parenting |