Negara-Negara Ini Berdiet Batu Bara dengan Cepat

1 day ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara masih mengkonsumsi batu bara sebagai sumber energi. Namun, sudah ada beberapa negara yang mengurangi konsumsi batu bara dan beralih ke energi terbarukan yang dianggap lebih ramah lingkungan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan pemerintah berencana menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 gigawatt hingga 2034. Dari total tersebut, 42,6 gigawatt berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT), 10,3 gigawatt dari sistem penyimpanan energi dan 16,6 gigawatt dari sumber energi fosil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Energi fosil terdiri atas gas sebanyak 10,3 gigawatt dan batu bara 6,3 gigawatt. “Sebenarnya gas ini, menurut saya bukan lagi fosil an sich ya, dia setengah,” ujar Ketua Umum Partai Golkar tersebut pada Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.

Negara-negara di dunia memiliki waktu delapan tahun untuk mengurangi penggunaan tenaga batu bara dari 36 persen pembangkit listrik pada 2022 menjadi kurang dari 4 persen pada 2030. Untuk mengeksplorasi bagaimana pengurangan cepat tersebut dapat dicapai, World Resources Institute pada 2023 telah menganalisis dan merilis 10 negara yang mengurangi pemakaian batu bara paling cepat selama periode delapan tahun sejak 2000.

Yunani

Yunani mengurangi tenaga batu bara lebih cepat daripada negara lain mana pun di dunia selama kurun waktu delapan tahun, dari 51 persen pada 2014 menjadi 10 persen pada 2022, menggantinya dengan kombinasi gas dan energi terbarukan.

Inggris

Di nomor dua, Inggris mengurangi tenaga batu bara dari 39 persen pada 2012 menjadi 2 persen pada 2020, menggantinya sebagian besar dengan tenaga angin dan bioenergi tetapi juga sebagian gas.

Denmark

Denmark adalah yang tercepat ketiga dan terkenal sebagai satu-satunya negara dalam daftar di mana pengurangan tenaga batu bara digantikan oleh sumber daya listrik nol-karbon 100 persen.

Spanyol

Spanyol menurunkan penggunaan batu bara pada periode 2002 hingga 2010 dari 34 persen menjadi 9 persen.

Portugal

Dari 10 negara teratas, hanya Portugal yang sudah mencapai nol penggunaan batu bara. Beberapa negara lain, seperti Austria dan Belgia, juga telah sepenuhnya menghentikan penggunaan batu bara, tetapi tidak masuk dalam 10 besar karena mereka menggunakan batu bara dalam jumlah yang sangat sedikit sejak awal atau menghentikan penggunaan batu bara secara bertahap dalam jangka waktu yang lebih lama.

Israel

Pada periode 2006 hingga 2014, penggunaan batu bara di Israel mengalami penurunan dari 55 persen menjadi 32 persen.

Romania

Pada periode 2012 hingga 2020, Romania berhasil menurunkan penggunaan batu bara dari 39 persen menjadi 17 persen.

Jerman

Jerman berada pada urutan kedelapan dengan penurunan penggunaan batu bara pada 2012 hingga 2020 dari 45 persen menjadi 24 persen.

Amerika Serikat

Meskipun banyak dari negara-negara terkemuka ini berasal dari Eropa, ada juga contoh positif dari wilayah lain di dunia. Amerika Serikat memangkas penggunaan tenaga batu bara hingga setengahnya antara 2014 dan 2022, menggantinya dengan kombinasi gas, tenaga surya, dan angin. Pada periode tersebut, Amerika Serikat telah mengurangi tenaga batu bara dari 39 persen menjadi 19 persen.

Chili

Di Chili, pembangkit listrik tenaga batu bara sedang berkembang pesat sekitar satu dekade lalu, tetapi negara itu dengan cepat mengubah arahnya; sekarang mendukung penghentian awal pembangkit listrik tenaga batu bara dan menggantinya terutama dengan tenaga surya dan angin. Pada periode 2014 hingga 2022, Chili telah mengurangi penggunaan batu bara dari 41 persen menjadi 23 persen.

Han Revanda turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Mengapa Bohir Politik Ada di Setiap Rezim Pemerintahan?

Read Entire Article
Parenting |